Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Kekurangan Zat Besi pada Anak: Dampak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya

Sunday, December 20, 2020

Kekurangan zat besi pada anak

kekurangan zat besi pada anak
1 dari 3 balita di Indonesia kekurangan zat besi


Bila ibu hamil mengalami anemia, bayi yang dilahirkan berisiko anemia. Inilah yang menjadi kekhawatiran saya. Saat hamil anak kedua, saya mengalami anemia defisiensi besi (ADB) hingga harus diberi infus venofer sebanyak 8 ampul. Walau Uno nampak ceria, ada keraguan apakah ia anemia atau tidak. Apa ciri anemia? Bagaimana dampak, penyebab, dan cara mencegahnya?

Kekurangan Zat Besi Sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia


“Kekurangan Zat Besi Sebagai Isu Kesehatan Nasional di Indonesia dan Dampaknya Terhadap Kemajuan Anak Generasi Maju” menjadi topik webinar Nutrisi untuk Bangsa pada 17 Desember 2020 lalu. Saya menyimak penjelasan para ahli karena topik ini sangat berhubungan dengan saya yang pernah mengalami kekurangan zat besi. Rangkumannya sebagai berikut.

 

Dampak Anemia pada Ibu Hamil

Trimester ketiga kehamilan harusnya diisi dengan mempersiapkan peralatan dan perlengkapan menyambut bayi. Namun, saya tidak sempat melakukan hal tersebut karena sering mondar-mandir ke RS untuk pengobatan.


Hasil uji lab menunjukkan kadar ferritin saya hampir habis dengan Hb 9. Astaghfirullah, saya kena anemia! Pantas saja setiap pagi rasanya lelah dan lemas. Saya juga memiliki kebiasaan aneh yaitu suka makan es batu. Rupanya mengunyah benda tertentu, disebut pika, merupakan tanda-tanda anemia.


Anemia rawan terjadi pada ibu hamil. Dampak anemia selama kehamilan bisa menyebabkan bayi lahir prematur dan berat badan lahir rendah. Uno terlahir pas banget 37 minggu itupun karena harus segera dilahirkan tetapi BB-nya hanya 2,4kg.


Baca juga: Melahirkan normal di usia kandungan 37 minggu


Selain itu ibu hamil rawan mengalami pendarahan pada persalinan lebih banyak dari biasanya. Ini yang teman saya alami. Ia baru tahu anemia saat melahirkan sehingga terjadi pendarahan.


Anemia juga menyebabkan keluhan jantung dan pembuluh darah, ketika ibu hamil mengubah posisi dari tidur ke bangun akan terasa pusing bahkan bisa pingsan. Oleh karena itu, penting banget ibu hamil secara berkala memeriksakan kadar Hb-nya agar anemia dapat segera ditangani.

 

zat besi untuk anak sangat penting dan mempengaruhi tumbuh kembang anak

Dampak Kekurangan Zat Besi pada Tumbuh Kembang Anak

Salah satu penyebab anemia yaitu kekurangan zat besi. dr. Ratna Nurul Mutu Manikam M.Gizi, SpGK, Dokter Spesialis Gizi Klinis, menjelaskan efek kekurangan zat besi yaitu kerja neurotransmitter pada otak terhambat sehingga kemampuan anak lebih lambat dibanding anak yang tidak kena anemia. Zat besi juga berpengaruh pada perkembangan motorik, emosi, dan perilaku.


Kekurangan zat besi mempengaruhi kondisi anak dalam jangka pendek, seperti: kognitif/kecerdasan anak akan menurun, fungsi otak menurun, kurang fokus, kurang tanggap, dan juga menjadi ragu. Tumbuh kembang anak dalam jangka panjang juga terdampak, yaitu: kemampuan di sekolah menurun, perubahan atensi dan sosial karena kurang tanggap, anak mudah marah, malas bergerak, tidak ceria, serta mudah lelah.


Wah, penting banget zat besi untuk anak. Dampaknya sampai jangka panjang, lho! dr. Nurul mengingatkan anemia bisa diintervensi tapi keterlambatan kognisi hanya dapat dikoreksi sampai anak usia 2 tahun.

 

Penyebab Anak Kekurangan Zat Besi

1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami anemia (Riskesdas, 2013). Masa kritis terjadinya anemia yaitu mulai usia 6 bulan hingga 3 tahun. Mengapa 6 bulan? Itu adalah awal MPASI. Saat usia tersebut kebutuhan gizi anak meningkat, tak lagi dapat tercukupi dengan ASI.


Lebih lengkap lagi mengenai penyebab kekurangan zat besi pada anak, yaitu:

  • Terlambat memperkenalkan MPASI pada anak. 
  • Kurang asupan protein terutama sumber hewani (mungkin anak kurang suka rasa dan aromanya atau sulit mengunyah tekstur protein hewani sehingga dilepeh.) 
  • Kurang konsumsi fortifikasi zat besi dalam makanan dan formula pertumbuhan. 
  • Pemberian suplementasi zat besi tidak sesuai indikasi serta dosisnya tidak sesuai. 
  • Tidak patuh minum suplementasi karena mual atau khawatir feses jadi hitam padahal itu normal. 
  • Penyerapan zat besi yang tidak optimal, bisa karena penyakit di usus 


Cara Mencegah Anemia Defisiensi Besi pada Anak

Ciri anak anemia biasanya mudah lelah, pusing, pucat, dan pika. Ciri terakhir ini, pika ada yang mengunyah es batu bahkan sabun. Wah, perlu segera diperiksakan, ya. Untuk lebih valid, sebaiknya lakukan uji saring di laboratorium untuk mengecek kadar Hb dan cadangan zat besi (ferritin).


Selain melakukan uji laboratorium, konsumsi makanan yang kaya akan sumber zat besi terutama protein hewani, seperti: hati sapi/ayam, daging merah (sapi/kambing), kuning telur, daging unggas (ayam/bebek), ikan, udang, dan tiram. Tak lupa konsumsi makanan atau minuman yang difortifikasi zat besi.


 Pentingnya Vitamin C untuk Anak

Eh tahu, enggak, zat besi itu klop-nya dengan vitamin C. Asam (askorbat/vitamin C, sitrat, laktat) dan gula (terutama fruktosa, sorbitol) menjadi faktor yang meningkatkan penyerapan zat besi pada daging merah, unggas, maupun ikan. Elektron di Vitamin C membantu mengubah zat besi pada makanan menjadi Fe2+ yang siap diserap usus. Cocok, nih, makan daging lalu makan buah jeruk.


Vitamin C membantu penyerapan zat besi


 Faktor yang Menghambat Penyerapan Zat Besi

Protein nabati seperti kacang-kacangan (kedelai, kacang hijau, dan kacang merah), sayuran hijau, serta biji-bijian juga mengandung zat besi namun mengandung fitat yang dapat menghambat penyerapan zat besi.


Zat lain yang dapat menghambat penyerapan zat besi, antara lain: tannin dalam teh dan kopi, asam oksalat (dalam berry, coklat, teh), serat, fosvitin (dalam kuning telur), seng, kalsium, magnesium, fosfor, dll. Oleh karena itu, dr. Nurul menyarankan protein hewani berupa daging atau hati yang menjadi sumber zat besi utama.


Stimulasi 5 Potensi Prestasi untuk Tumbuh Kembang Anak yang Optimal

 

Kekurangan zat besi tak hanya berpengaruh pada fungsi motorik atau otak. Anak dapat merasakan dampak psikologis juga ketika mengalami defisiensi zat besi, antara lain kualitas tidur bermasalah (kurang tidur), kecerdasan tidak optimal, kurang fokus, susah mengambil keputusan, mudah marah dan tersinggung, bahkan risiko yang lebih besar dengan mengalami gangguan kesehatan mental.


lima potensi prestasi

Bagaimana dapat menjadi anak generasi maju jika kekurangan zat besi? Oleh karena itu, Psikolog Anak dan Keluarga, Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Psi, Psikolog mengajak para orang tua untuk memberi stimulasi yang tepat disamping memberikan asupan gizi seimbang. Stimulasi ini memenuhi aspek lima potensi prestasi, yaitu:


Stimulasi berpikir cepat

Ajak anak bicara dengan lebih jelas (kalimat yang benar dan singkat, bukan dibuat lucu/cadel), perbanyak kosa kata dengan membaca buku dan mengobrol, bermain teka-teki.


Stimulasi tumbuh tinggi

Pastikan gizi tercukupi (tidak cuma asal kenyang), berikan ruang aman anak untuk bergerak (rumah ramah anak), perbanyak kesempatan beraktivitas fisik misal menumpuk bantal guling lalu ajak anak melewatinya dengan merangkak atau melompati.


Stimulasi percaya diri

Beri kesempatan anak memilih seperti pilih baju a atau b, beri pujian yang spesifik ketika anak menunjukkan perilaku baik, beri kesempatan melatih kemampuan merawat diri seperti mandi dan makan sendiri.


Stimulasi aktif bersosialisasi

Gunakan bahasa utama dalam keseharian saat berkomunikasi (bahasa Indonesia) supaya anak mudah ngobrol dengan orang lain, dengarkan dan beri respon positif saat anak berinteraksi dengan orang lain,  dan ajak bermain peran.


Stimulasi tangguh

Beri kesempatan anak berusaha terutama untuk situasi/tugas yang menantangnya di luar kebiasaan dan sulit baginya. Jangan mudah membantu, dorong supaya makin tangguh dan percaya diri. Orang tua menjadi contoh pribadi yang berani mencoba, tak mudah menyerah, dan memakai cara sehat saat mengatasi masalah, serta beri apresiasi saat anak menunjukkan usaha.


para narasumber dan moderator dalam talkshow mengenai kekurangan zat besi pada anak

Setelah mendengarkan pemaparan dokter dan psikolog di atas, saya pun bertanya-tanya, "Sudah cukupkah asupan zat besi untuk anak-anak?" Rupanya Alyssa Soebandono dan Tya Ariestya yang turut hadir dalam talkshow ini juga mempertanyakan hal yang sama.


Alyssa menemani putranya, Rendra, menjalani pembelajaran jarak jauh. Ia memastikan Rendra dapat fokus menyimak pelajaran walau kadang diajak bermain oleh Malik, adiknya. Selain itu, Alyssa memperhatikan asupan nutrisi sesuai kebutuhan bagi anak-anaknya. Kalau si anak picky eater, ia siasati dengan membuat bento atau kreasi resep yang menarik bagi anak.


Sebagai mantan atlet taekwondo, Tya Ariestya berharap anaknya aktif bergerak. Ia fasilitasi dengan mengikuti les renang, taekwondo, hingga basket. Tya pun melengkapi rumah dengan ruang bermain dan sudut meja yang tajam diberi pelindung siku supaya rumahnya ramah anak. Mengenai kecukupan gizi, Tya khawatir karena Kalundra suka melepeh makanan. Ia pun konsultasi ke dokter untuk memastikan kondisi anaknya.


Kekurangan zat besi pada anak menjadikan kita sebagai orang tua was-was. Kabar baiknya, Danone Specialized Nutrition Indonesia menyediakan platform daring untuk membantu orang tua melakukan tes risiko terjadinya kekurangan zat besi pada si kecil yang dapat diakses di www.generasimaju.co.id. Banyak artikel menarik seputar nutrisi maupun stimulasi untuk mendukung anak menjadi Anak Generasi Maju, ada resep masakan juga, lho! 


*

Anemia karena kekurangan zat besi memiliki dampak jangka pendek maupun jangka panjang bagi tumbuh kembang anak. Kita dapat mencegahnya dengan memberikan asupan gizi seimbang serta stimulasi yang tepat agar lima potensi prestasinya optimal. Yuk, dukung anak Indonesia menjadi anak generasi maju!




79 comments on " Kekurangan Zat Besi pada Anak: Dampak, Penyebab, dan Cara Mencegahnya"
  1. Zat besi itu emang banyak diperlukan untuk anak² ya terutama usia pertumbuhan ya, krn kurang zat besi juga bisa berpotensi kurang berat badannya, krn Rissa juga gitu, pernah ke dokter dan berat badannya kurang, disitu harus nambah suplemen zat besi deh..

    Nanti aku main² ke websitenya generasimaju ahhh ~~

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah ketahuan yaa BB kurang karena apa jadi bisa segera ditangani.

      Delete
  2. Dah lama bener aku ga mampir kesini kayanyaaa.. hihi. Iya bener banget, sebagai ibu kita mesti lebih aware lagi sama gejala anemia pada anak ya maaak.. Aku juga kmrn ikutan webinar ini, alhamdulillah banget dapet banyak ilmu baru yaaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. halo tetangga ... wah sama dong ikutan juga. Aku suka banget topik zat besi ini soalnya related dengan yang ku alami.

      Delete
  3. Bahaya banget memang kalau sampai anak kekurangan zat besi dan vitamin c yang membantu penyerapannya. Butuhnya sebenarnya sedikit dan semoga kita bisa tetap memenuhinya, ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, makanan yang mengandung zat besi dan vitamin C mudah didapat juga, kok

      Delete
  4. sebagai seorang ibu, tumbuh kembang anak menjadi fokus yg utama ya mbak
    selain memberikan makanan yg bergizi juga perlu menstimulasi semua aspek tumbuh kembang anak
    dan pastinya juga mencegah anak dari kekurangan zat besi

    ReplyDelete
    Replies
    1. yup, paduan nutrisi dan stimulasi membantu tumbuh kembang anak.

      Delete
  5. Buibu yg lagi hamidun, atau punya bayi/balita WAJIB baca artikel ini nih!
    Yg patut digarisbawahi, ini yaaa: konsumsi makanan yang kaya akan sumber zat besi terutama protein hewani, seperti: hati sapi/ayam, daging merah (sapi/kambing), kuning telur, daging unggas (ayam/bebek), ikan, udang, dan tiram. Tak lupa konsumsi makanan atau minuman yang difortifikasi zat besi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul! buat bumil, busui, anak bayi balita emang rawan anemia.

      Delete
  6. Wah sedemikian besar efek kekurangan zat besi pada anak ya..Jadi penasaran dengan platform daring dari Danone untuk membantu orang tua melakukan tes risiko terjadinya kekurangan zat besi pada si kecil di website generasimaju. Mau tes kecukupan anakku dulu kalau gitu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, penting banget ya zat besi itu
      salut juga dengan upaya yang dilakukan oleh danone ini

      Delete
  7. Dulu sempat khawatir anak kena anemia efisiensi besi, karena sempat BB nggak naik-naik. Apalagi dia masih ASIX yang emang rentan kena ADB. Coba waktu itu sudah ada platform daring seperti generasimaju.co.id itu pasti akan lebih terbantu mengatasi kekhawatiran nih.

    ReplyDelete
  8. Woow, sedihnya ya kalo memang anak kurang zat besinyaa, selain asupan nutrisi bener juga dibutuhkan stimulasi2 di atas biar mendukung anak generasi majuu.

    ReplyDelete
  9. Sayang banget ya kalau anak kita sampai kekurangan zat besi. Sebab banyak sekali kerugian yang akan mereka alami, seperti berkurangnya kecerdasan dan kelainan perilaku. Semoga kita para ibu lebih peduli lagi pada asupan zat ini. Selain makanan memberikan tambahan vitamin dengan dosis tertakar dan terukur

    ReplyDelete
  10. Pemenuhan gizi seimbang itu memang penting deh. Jangan sampai anak kekurangan zat besi yang tak baik bagi anak tumbuh kembang ya

    ReplyDelete
  11. Sama banget mba kaya aku waktu hamil Hb ku pun dibawah standart, sampai HPL udah normal eh ternyata pendarahan dan Hb mendadak turun lagi. Bener-bener deh anemia ini gak boleh dianggap gampang.

    ReplyDelete
  12. Saya juga kadang bertanya-tanya, apakah makanan yang selama ini saya hidangkan sudah mencukup asupan zat besi untuk anak-anak?

    Untungnya sekarang ada platform daring untuk membantu orang tua melakukan tes risiko terjadinya kekurangan zat besi pada si kecil, ya. Sangat membantu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini terpenting ya Teh..
      Ada platform yang sangat membantu banget, jadi dipermudah untuk mengetahui kekurangan zat besi ato engga.

      Delete
  13. memang kebutuhan zat besi dikit buat tubuh ya tpi kalau kurang bahaya

    ReplyDelete
  14. Mba helen, kalau ibu hamil kekurangan zat besi biasanya kita suka dikasih tahu kan ya ama dokter? Soalnya dokter aku ga ngomong apa-apa ke aku. Dia cuma kasih vitamin ama kalsium aja.

    Nah, tapi aku tu dikash kapsul penambah darah dari ibu panitia imunisasi gitu. Tapi jarang banget aku makan. Baca ini jadi inget aku. Klo gitu nanti aku makan. Takut anemia juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. harus melalui tes Hb, mbak. Nah di dokter itu aku ga dikasih tahu apa-apa karena emang ga pakai tes. Di puskesmas itu yang concern banget urusan Hb jadi dari awal hamil dites trus pas trimester 3 dites lagi.

      Kapsul penambah darah ini penting banget dikonsumsi. Biasanya feses bakal jadi hitam, itu tandanya udah bener dapat asupan zat besi dari si kapsul tadi.

      Delete
  15. beberapa ciri anemia seperti mudah lelah, pusing, pucat, dan suka ngunyah es batu juga ya.. duh khawatir deh anakku, semoga gak kekurangan zat besi

    ReplyDelete
    Replies
    1. no wonder saat mengandung dokter mengharuskan untuk banyak konsumsi zat besi, karena gak hanya baik buat bumil tapi juga bisa buat janinnya kelak ya.

      Delete
    2. Nah kalo di anakku malah ga pake gejala di atas. Waktu cek lab ternyata anemia

      Delete
  16. Ternyata fatal juga ya kekurangan zat besi pada anak, bisa lemas dan kurang konsentrasi saat belajar...berpengaruh banget pada tumbuh kembang mereka..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak tuh kalau sudah kurang konsentrasi dalam belajar bikin kita juga ikutan sedih deh, karena dia bisa tertinggal dari teman-temannya ya mbak.

      Delete
    2. Iya Kan kasihan kalau dia lemas, ngefek ke tumbuh kembangnya

      Delete
  17. Bener banget ya mba, zat besi termasuk kebutuhan yang penting bagi anak, jadi ingat waktu hamil dulu dokter wanti-wanti banget nih buat merhatiin asupan yang kaya zat besi. Ternyata efeknya banyak ya kalau sampai kekuranga zat besi.

    Semoga makin banyak orang tua yang peduli ya mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Itulah kenapa bumil busui dikasih resep suplemen zat besi

      Delete
  18. habis baca ini jadi lebih waspada lagi soal asupan zat besi ini soalnya aku lagi hamil. Takut juga kalau mendengar mbak kena pas trimester terakhir karena anemia. Semoga aku sehat-sehat aja dan tidak kekurangan zat besi.

    ReplyDelete
  19. Aku pun kadang masih suka khawatir dengan kebutuhan asupan anakku, apakah sudah terpenuhi untuk zat besinya. Selama pandemi aku belum cek lagi sih tapi insya Allah tercukupi dengan makanannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bismillah ya asupan gizi seimbang supaya anak sehat

      Delete
  20. Eeh baru tau saya kalau ciri2 bumil anemia itu seneng mengunyah batu es. Itu saya banget paa hamil Adek Fi. Kalau makan apapun pasti minta 1 gelas batu es buat saya cemilin. Duuh semoga Adek ga punya penyakit anemia yaa..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama, mbak Ade. Dua kali hamil, aku doyan banget makan es batu sampai kayak ketagihan. Eh ternyata itu pika, tanda anemia :(

      Delete
  21. Ini aku baru paham loo..kaitannya Hb dengan zat besi.
    Parah banget yaa...uda beranak dua, heuheuu~
    Semoga kehamilan bisa dipersiapkan dengan matang oleh pasangan. Sehingga menjadi generasi yang sehat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Zat besi ini meski dibutuhkan dalam bentuk kecil (kalau untuk anak) tapi tetap butuh yaa..
      Mana anak-anakku ga begitu suka makan daging.

      Delete
    2. Banyak-banyak membaca lagi terutama dari blog kak Helena mengenai pentingnya asupan zat besi untuk ibu dan anak-anak.
      Jadi ingat pentingnya mengatur menu makanan harian.

      Delete
  22. Dema dulu sempet ADb huhu, soalnya susah makan dan hanya mau minum asi aja heuheu. Kalau kata dokterku dulu sbnrnya anak dikasi makanan instan yg udah terfortifikasi lengkap ya gpp, buat bayi2 susah makan kek Dema gtu, tapi aku gk pihim
    Akhirnya minum suplemen zat besi 3 bulanan sampai akhirnya nafsu makannya membaik deh dna jd gemukan plus perkembangan motoriknya makin baik

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah baru tau nih.. anakku suka makan sih tapi picky, jadi bingung.. makan nasi ama telur doang. Berarti butuh suplemen zat besi kah? soalnya setahun naiknya cuma 1kg aja. kalau emaknya 3 bulan makan enak terus juga udah naik 5kg.. hiks

      Delete
    2. Whaaa Dema. Uno juga nih. Akhirnya ku cek lab dan hasilnya dia anemia

      Delete
  23. Ternyata efeknya panjang ya ketika seorang anak mengalami kekurangan zat besi. Mau cek juga ah ketercukupan zat besi pada anak melalui web generasimaju tadi.

    ReplyDelete
  24. aku tuh dulu suka bawel banget soal yang beginian kadang selain cari referensi juga suka nanya sama dokter anakku. Apakah selama ini sudah cukup terpenuhi zat besinya?

    ReplyDelete
  25. Wah mengerikan ya, ternyata 1 dari 3 anak balita di Indonesia mengalami anemia. Dan mulanya bisa tidak disadari ketika hamil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini aku lalai waktu hamil sehingga anakku kena anemia

      Delete
  26. seriusan mba kekuarangan zat besi menjadi isu nasional. Makanya penting untuk menyadari jika zat besi, gizi atau nutrisi yang baik dari masa pertumbuhan ya mba. Baru tau dari artikel mba ini, padahal kayanya sepele kan ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya 1 dari 3 anak Indonesia anemia lho. Anakku juga huhuuu

      Delete
  27. Mencemaskan sekali kalau anak kekurangan zat besi sedari masa kehamilan ibu. Pantas saja suplemen zat besi nggak pernah absen dari resep bidanku. Manfaatnya berdampak serius pada kesehatan ibu dan anaknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju banget sama mak nurul, kita emang nggak bisa anggep remeh kekurangan zat besi pada anak yaaa.. soalnya bisa berpengaruh banget kan sama tumbuh kembang merekaaa

      Delete
    2. Busuiii rajin minum suplemen zat besi ya

      Delete
  28. Dampak kekurangan zat besi bisa cukup fatal ya mba untuk tumbuh kembang anak, itu sebab pemenuhan berbagai gizi maupun nutrisi mesti udah diperhatikan sejak dini bahkan sejak dalam kandungan

    ReplyDelete
  29. Jangan sampe deh ya anak kurang zat besi makanya pas hamil ingat diwanti wanti ortu biar asupan makanan baik karena akan baik juga buat organ tubuh bayi yang kita lahiran.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa mbak. Penting banget asupan zat besi pada anak

      Delete
  30. Pernah lihat anak-anak yang kekurangan zat besi dan menderita anemia, mereka tumbuh kembangnya tidak optimal. Semoga ya masalah kekurangan zat besi ini bisa teratasi dan para orang tua juga aware terhadap nutrisi anak-nya.

    ReplyDelete
  31. 1000 hari pertama bayi itu asli penting banget ya berarti mba helen. Salah dikit aja akan merubah segalanya. Termasuk kekuarangan zat besi ini salah satunya, terima kasih sudah diingatkan mba.

    ReplyDelete
  32. Makanya aku berusaha masak sayur2an, menyiapkan buah2an untuk melengkapi makan sehari2. Suka juga sih kami mengonsumsi bubur kacang hijau, aku buat sayur kacang merah dll. Mesti dong kita tubuh kita cukup zat besinya supaya sigap, ga lelet, sehat selalu sehingga tumbuh kembang anak2 juga bagus.

    ReplyDelete
  33. Anemia memang isu yang cukup penting untuk di perhatikan ya Mba, karena kalau anak2 kena anemia, ngeri jiga efeknya ke keseharian merely, jadi keliatan lesu gampang capek dan ga berenergi, anak gampang baper juga bisa krn kurang zat besi

    ReplyDelete
  34. Gak boleh diremehin deh zat besi. Dampaknya ngeri juga kalau sampai kekurangan. Orang tua harus peduli tentang hal ini

    ReplyDelete
  35. Jangan sampai ya anak-anak kita nanti kekurangan zat besi dan lainnya. Ibu, orangtua kudu lebih peduli soal ini termasuk ketika masih di dalam kandungan

    ReplyDelete
  36. Saya pernah juga ikut webinar yang membahas tentang kebutuhan zat besi pada anak itu sudah dimulai sejak 1000 hari kehidupan pertama...Memang penting sekali zat besi ini terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak

    ReplyDelete
  37. kekurangan zat besi ini memang sangat berbahaya banget buat anak jadi kita sebagai orang tua harus bisa mengontrol asupan nutrisi buat anak kita tentunya ya moms

    ReplyDelete
  38. Banyak yang agak kurang perhatian deh mba dengan pentingnya kebutuhan zat besi pada anak. Dan dengan adanya tulisan ini semoga menjadi motivasi terapkan pemenuhan ya mba

    ReplyDelete
  39. Jangan sampai deh anak kita kekurangan zat besi. Jadi lemes dong ya. Oya, aku juga baru kalo vitamin C ini bsa klop dalam menyerap zat besi pada makanan, seperti daging merah. Dulu awalnya kukira, abis makan daging trus minum air jeruk itu untuk ngurangin lemak hehehe.

    ReplyDelete
  40. Mak aku juga akhir-akhir ini sering lemas, letih, dan gampang ngantuk. Habis baca tulisan mu aku jadi mikir jangan-jangan aku kurang zat besi yaa

    ReplyDelete
  41. emang anak indonesia darurat zat besi sih, waktu itu DSA Nurani yang jelasin kalo ASI kita ibu-ibu Indonesia kurang bisa memenuhi kebutuhan zat besi, jadi meski masih usia 4 bulan kudu mulai dikasih zat besi tambahan, soalnya kalo kompleks bisa stunting huhuhu amit2,,, dulu aku sempat ga mau dikasih apa-apa sebelum 6 bulan, maunya ASI aja tapi setelah dijelasin DSA gitu jadinya lebih menerima,,, kampanye kayak gini harunsya lebih banyak biar ga ada ibu sotoy macem aku dulu hahaha

    ReplyDelete
  42. Aku sampai sekarang sesekali masih minum pil penambah darah mbak Helena. Anak-anak juga. Tapi ta usahakan susunya yang ada kandungan zat besinya

    ReplyDelete
  43. Kekurangan zat besi ini ternyata dampaknya mengerikan sekali yah, huhuhu harus ekstra jaga nutrisi anak nih para orangtua

    ReplyDelete
  44. Berarti anak yang suka loading lama itu bisa jadi kekurangan zat besi ya
    Wah saya harus memastikan lagi nih

    ReplyDelete
  45. Saya juga punya riwayat darah rendah. Untung saat hamil tekanan darah stabil.

    Justru terjadi saat menyusui akibat kurang makan makanan yang mengandung zat besi.

    Badan saya lemes, kepala sering nggliyeng, ternyata memang benar kena anemia.

    ReplyDelete
  46. Ternyata penting banget ya mwnjaga zat besi pada ibu hamil dan anak-anak. memperkenalkan makanan yang bergizi untuk anak di usia dini tentunya aku perlu belajar lagi nih. Terima kasih sharingnya kak

    ReplyDelete
  47. kekurangan zat besi pada anak sering banget terabaikan ya. soalnya anak ga bisa mengeluh kayak orang dewasa. postingan yang sangat bagus, Len

    ReplyDelete
  48. Saat hamil anak ketiga, aku tuh nggak bisa minum susu yang zat besinya terasa banget, nggak bisa nelen vitamin/suplemen yang mengandung zat besi, yang ada sepanjang masa kehamilan yang 9 bulan itu, aku muntah-muntah terus dan terpaksa dirawat inap.
    Benaran memang, zat besi itu penting banget buat bumil dan tumbuh kembang anak. Pengaruh ke tubuh kita langsung.

    ReplyDelete
  49. Ternyata bahaya banget jika anak kekurangan zat besi yah mom, penting nih perhatiin lgi asupan nutrisi si kecil

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,