Sudah membuat resolusi 2018?
Entah untuk ikutan lomba atau memang niatan pribadi. Sah-sah aja. Saya pribadi sempat mencorat-coret
hal yang ingin saya gapai di tahun baru ini. Kali ini saya tidak mau terlalu
banyak membuat target. Ingin hidup yang lebih selow dengan sedikit target namun fokus menjalaninya.
Pada usia kepala tiga ini ada
satu hal yang membuat saya risau. 11 Januari kemarin tepat delapan tahun saya
menyandang gelar sarjana (S1). Setiap hari bersejarah itu saya selalu ingat
keinginan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi.
Reuni 1 dekade di kampus membuat ingat umur |
Saya percaya menuntut ilmu
merupakan kebutuhan seumur hidup manusia. Tak peduli apapun profesinya, manusia
harus terus belajar baik melalui jalur formal, informal, maupun nonformal. Saya
menyadari kebutuhan ilmu yang besar ketika berperan menjadi ibu. Ya, ibu juga
butuh pendidikan.
Mei 2017 lalu saya mengambil “kuliah
nonformal” di Institut Ibu Profesional (IIP). Selama sekitar 9 minggu saya
belajar hal dasar untuk menuntut ilmu sebagai ibu. Materinya beragam, mulai
dari berdamai dengan diri sendiri, menemukan kekuatan diri, hingga menetapkan
visi misi kehidupan. Hikmah terbesar yang saya ambil dari program matrikulasi IIP
tersebut adalah mengubah mindset “Ibu
Rumah Tangga” menjadi “Ibu bekerja”. Seorang IRT juga bekerja di ranah domestik.
Mengasuh anak membutuhkan ilmu parenting. Merawat anak bukan hanya
sekadar menggendong, memandikan, mengganti popok, dan menyuapi. Mengasuh anak
sama dengan menyiapkan calon pemimpin masa depan. Seorang ibu bertugas sebagai
arsitek peradaban. *Berat? Iye…
Semakin mempelajari ilmu parenting, semakin saya tertarik
mengetahui lebih lanjut. Hal ini membuat tekad saya kembali bulat untuk melanjutkan
sekolah di bidang tersebut. Maka, di tahun 2018 ini saya berfokus untuk kembali
bersekolah di bidang pendidikan anak (khususnya early childhood education) dengan target mengambil Master di Eropa.
Aamiin Ya Allah.
Baca juga: Early Childhood Education by Open2Study
Beberapa hal yang perlu saya persiapkan
yaitu menentukan jurusan dan universitas, mengambil kursus IELTS, mencari
sponsor/beasiswa, dan menyusun itinerary Euro trip.
Perkuliahan di Institut Ibu Profesional yang mengubah mindset seorang ibu |
Saya tertarik dengan pengasuhan
anak karena kesempatan menyiapkan anak agar dapat berdikari tidak datang dua
kali. Kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan anak untuk mandiri harus dipupuk
sejak dini. Apabila anak tersebut berhasil, ia akan membawa kemaslahatan bagi
masyarakat. Yang ibu lakukan pada anak tidak hanya berdampak pada anak tetapi
efeknya lebih luas hingga ke lingkungan.
Selain itu saya gemesss menyaksikan orang tua yang
bertindak kasar pada anak, terutama balita. Mencubit, memukul, atau mendorong
ketika si anak menangis dengan harapan anak tersebut diam. Lha mana mungkin diam. Dicubit kan sakit. Saya berharap dapat
mengurangi terjadinya kekerasan pada anak.
Selama ini ilmu parenting yang saya peroleh langsung
saya terapkan pada SID sehingga mudah mengaplikasikannya. Seperti saat ini saya
sedang melanjutkan kuliah di kelas Bunda Sayang IIP. Perkuliahan ini
berlangsung selama setahun dengan tugas-tugas yang sangat praktis diterapkan.
Tidak semua berhasil namun ada proses pembelajaran di sana. Ke depannya saya
ingin menggunakan ilmu-ilmu tersebut untuk cakupan yang lebih luas seperti
membuat perpustakaan mini dan kegiatan seputar parenting supaya semakin banyak ibu bahagia. Karena saya percaya ibu bahagia dapat menghasilkan anak bahagia. Mohon doanya ya J
*
#ODOPJanuari2018 hari ke-3
Belajar menjadi orang tua memang ga ada habisnya ya. Ilmu sepanjang masa.
ReplyDeletebetul, Mbak. Sebagai tanggung jawab atas amanah dari Allah.
DeleteSuka semangatnya!
ReplyDeleteSemoga terwujud impian kuliah S2 ya, Len.
Wah ada wisudanya segala di IIP ya mak, kirain sekedar komunitas aja. Bagus banget...
ReplyDeleteCubit sakit ya mak, apalagi di pites, uh sakitnya sampai di hati, Karena mites nya sambil ngomel dan sumpah serapah
ReplyDeleteCubit sakit ya mak, apalagi mites, uh sakitnya. Sakitnya sampai ke hati karena sambil ngomel dan sumpah serapah
ReplyDeleteTugas membesarkan generasi selanjutnya karena ibu berperang dengan waktu dan teknologi. Emak gak boleh gaptek
ReplyDeletewaa sama kita prinsipnya, ibu yg bahagia insha Allah akan menghasilkan anak2 yg bahagia.. semangattt...
ReplyDelete