Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Cara Mudah Belajar Membaca untuk Anak TK: Pengalaman SID 7 Hari Lancar Baca

Wednesday, August 26, 2020

Anak udah TK tapi belum bisa baca padahal setiap hari diajari membaca sampai mata melotot. Teman-temannya sudah lancar membaca, lho. Nanti SD-nya gimana? Kan SD harus bisa baca. Haduh … gimana sih cara belajar membaca untuk anak TK?

belajar membaca anak balita
Cara mudah belajar membaca untuk anak TK


Hihihi … jujur saya sempat khawatir ketika melihat SID belum tertarik pegang pensil hingga usia 4 tahun. Terlebih lagi teman sepantarannya sudah lancar membaca di usia 3 tahun.


Kapan waktu yang tepat mengajarkan membaca? Cara apa yang harus saya pakai? Bagaimana agar anak tertarik membaca? Saya pun menetapkan jika sampai usia 6 tahun anak belum dapat membaca maka jalan terakhir saya masukkan bimba (les baca tulis) saja.


Namun, di usia 4 tahun 4 bulan, harapan itu muncul. SID menunjukkan ketertarikannya untuk belajar membaca dan menulis. Setiap hari ia minta menulis, mengerjakan buku aktivitas yang sudah lama ia miliki akan tetapi belum ia kerjakan.


Setelah khatam menulis huruf dan angka, ia tertarik membaca kata. Saya sodorkan buku belajar membaca hadiah ulang tahunnya yang keempat (terima kasih, Tante Mona!). Masya Allah, kurang lebih dalam waktu 7 hari anak balita ini lancar membaca.


[Disclaimer: Cara ini berhasil di anak saya, mungkin saja hasilnya berbeda di anak lain.]


Baca juga: Kado Ulang Tahun Anak TK


 

Read Aloud atau Membaca Nyaring Setiap Hari


Belajar baca tulis bukan dimulai dari anak pegang pensil kemudian membaca huruf ABC. Sebelumnya, saya berfokus pada meningkatkan minat baca anak sejak dini melalui membaca nyaring. Ketika anak sudah mencintai buku, proses belajar membaca insya Allah akan lebih mudah.


Read aloud ini bisa dimulai dari sejak hamil, lho. Anak akan terbiasa mendengar suara orang tuanya. Setelah ia lahir, lanjut dengan membaca buku bersama dengan suara nyaring. Kalau SID baru saya bacakan buku sekitar usia 6 bulan.


Buku-buku yang kami baca beragam. Ada yang isinya hanya gambar, tak ada satu huruf pun, isinya ya saya karang saja. Ada pula buku kain atau soft book, board book, picture book, hingga di usia 4 tahun ia betah membaca buku “WHY” yang tebal.


Membaca buku menjadi kebiasaan setiap hari, di perjalanan, perpustakaan, juga ritual menjelang tidur. Selama di perjalanan saya bawakan buku untuk dibaca di bus. Jika buku terlalu tebal dan berat, bisa cetak sebuah cerita di kertas. Saya biasa mencetak kisah dari website Let’s Read. Gratis, lho!


Baca juga: Cara Pinjam Buku Anak di Perpusnas RI


Cerita-cerita yang saya bacakan begitu melekat di ingatan anak bahkan ia dapat mengulang satu cerita dengan sangat baik. Ia membuka halaman buku dan menirukan percakapan tokoh padahal ia belum bisa membaca. Inilah yang namanya cinta. Hahay!

 

Kemampuan Pra-membaca dan Pra-menulis Anak Balita


Jauh sebelum SID mengenal huruf alfabet, ia berlatih kemampuan pra-membaca dan pra-menulis, seperti:

  •          Bermain puzzle
  •          Menyusun balok
  •          Membedakan berbagai benda dari segi warna, bentuk, ukuran, dsb
  •          Mencocokkan benda dengan bayangan
  •          Bermain maze untuk mencari jalan dari start ke finish
  •          Memegang
  •          Menuang
  •          Menyendok
  •          Dkk.


Ya, kegiatan stimulasi sehari-hari seperti di atas membangun kesiapan kemampuan sebelum berhadapan dengan huruf, pensil, dan kertas. Sebenarnya stimulasi sensorik dan motoric dari bayi itu untuk persiapan baca tulisnya kelak.


Baca juga: Perpustakaan Jakarta Ramah Anak


Untuk mendukung stimulasi di atas, sekarang banyak activity book atau busy book yang mudah didapat dan all-in. Mau bepergian, bawa bekal busy book saja supaya anak bisa bermain edukatif selama perjalanan.




 

Phonic Song: Mendengar Sebelum Membaca



Belajar bahasa bisa dimulai dari mendengar. Mengapa anak usia setahun bisa memanggil mama papa padahal belum bisa membaca? Ia sering mendengar kata itu dan mengasosiasikan dengan mama dan papanya.


SID belajar membaca diawali dari read aloud buku-buku kemudian ia mengenal bunyi huruf (fonik/phonic). Bunyi huruf itu seperti B dibaca “beh”, L dibaca “el”. Kami belajar melalui lagu phonic song di YouTube (cari yang versi Indonesia, ya).


Belajar phonic juga melalui permainan “I Spy with My Little Eye” alias “Aku Melihat dengan Mata Kecilku”. Caranya, siapkan 2 kelompok kartu  masing-masing 26 kartu. Kartu pertama berisi huruf A-Z sedangkan kartu kedua berisi gambar benda berawalan huruf A-Z (misal: Apel, Bola, Cokelat, dsb). Pertama, letakkan terbuka kartu yang bergambar benda-benda lalu katakan, “Aku melihat dengan mata kecilku Aaaapel!” Perintahkan anak mencari gambar apel. Dari permainan ini anak mendengar “apel” berawalan huruf “a”, dst.


Permainan “I Spy” bisa juga dilakukan tanpa kartu. Minta anak menunjuk benda-benda di sekitar sesuai yang telah disebutkan. Beri penekanan pada huruf pertama.


Oh ya, sebelum mengenal kata, SID sudah hafal A-Z di usia 3 tahun. Ia suka belajar melalui lagu dan bermain puzzle alfabet karena ia sangat senang bernyanyi dan menyusun puzzle.


Baca juga: Persiapan Anak Masuk SD

 

Mainan dan Alat untuk Belajar Membaca untuk Anak TK


Segambreng mainan edukatif tersedia untuk belajar membaca bagi anak TK, salah satu yang menjadi favorit adalah “Movable Alphabet” yang dipakai dalam metode Montessori. Dalam sekotak besar terdapat huruf a-z dan A-Z. Sebagai langkah awal, saya menggunakan huruf kecil saja karena teks kebanyakan dalam huruf kecil.


SID belum bisa membaca sehingga kami membuat permainan untuk mencocokkan huruf saja. Misal ada gambar mobil dengan tulisan “mobil” di bawahnya. Kami berlomba mengambil huruf yang sesuai. Setelah tersusun, saya eja hurufnya seperti “em”, “o”, “beh”, “i”, “el”, “mobil”. Dari matching game ini, ia lama-kelamaan terbiasa melihat tulisan “mobil” dan huruf-huruf yang menyusunnya.


Selain movable alphabet, ia senang menyusun puzzle alfabet, mengerjakan worksheet dari internet (banyak free printable, cari: printable reading, printable alphabet, dsb.). Huruf-huruf ada banyak di sekitar kita, manfaatkan saja seperti ketika melihat papan alamat, nomer rumah, bungkus jajan, dan banyak lagi.

 



Mau Pegang Alat Tulis



Tau enggak, SID itu jarang memegang alat tulis. Ia lebih suka mengerjakan worksheet menggunakan jarinya. Sebenarnya ia bisa memegang pensil dengan benar tapi maunya mengerjakan maze dengan jari yaudah enggak masalah. Menurut psikolog yang pernah saya curhati, anak sedang melatih sensory tactile. Santai saja, nanti ada masanya ia mau pegang alat tulis. Oke….


Benar saja, ia mulai tertarik tracing huruf saat main gim “Khan Academy Kids” di smartphone. Ini game paling recommended so far buat toddler yang demen main HP, hehe. At least screen time berfaedah sambil belajar.


Baca juga: Kurikulum Homeschooling Usia Dini

Cara Mudah Belajar Membaca untuk Anak TK


Melihat ia mau belajar huruf dan mulai sering pegang alat tulis, saya ajak menggambar dan mewarnai. Waduh, akibatnya fatal. Ia minta mewarnai terus sampai pukul 10 malam.


Saya juga coba berikan buku wipe and clean berlatih menulis. Alhamdulillah gayung bersambut. Setiap bangun tidur dan mau tidur harus mengerjakan buku itu. Lembur deh ya ….


Baca juga: 10 Cara Belajar Matematika untuk Anak Usia Dini


Dari sini, saya tawarkan ia buku belajar membaca (ku tak tahu apa judulnya, buku dipinjam tetangga). Metodenya membaca suku kata seperti “ba, be, bi, bo, bu” lalu kata “baju, buku, bisa”. Mau? Hehe … halaman pertama sampai diulang-ulang terus mandeg.


Pelan-pelan saya tawari lagi hingga ia mau melanjutkan ke halaman-halaman selanjutnya sampai ketagihan mengerjakan buku tersebut. Prosesnya sekitar 7 hari dari belajar menulis dengan buku Wipe and Clean hingga ke Buku Belajar Membaca.


Alhamdulillah … enggak jadi les bimba. Haha …. Emang benar kalau anak sudah minat belajar, maunya mengerjakan terus buku itu pagi sampai malam. Main ke taman juga bawa bukunya. Proses belajar jadi wuzz … wuzz … masya Allah senangnya melihat ia bersemangat.





Well, itulah cara mudah belajar membaca untuk anak TK based on pengalaman bersama SID. Sampai sekarang ia masih terus belajar menulis dan membaca. Tulisannya masih gede-gede dan kadang terbalik tetapi nikmati saja prosesnya.


Baca juga: Buku Parenting Homeschooling Usia Dini


Satu pelajaran penting bagi saya ketika mengajari anak membaca adalah:

“Mengajari anak belajar membaca sebenarnya membuat saya belajar menemani anak, belajar sabar, belajar menahan komentar negatif, belajar memahami cara belajar anak, belajar mengapresiasi, belajar bernapas lebih baik, apalagi ya? Sejatinya saya lebih banyak belajar ketika mengajari anak belajar.”

 

54 comments on "Cara Mudah Belajar Membaca untuk Anak TK: Pengalaman SID 7 Hari Lancar Baca"
  1. HIhii, SID semangat belajaar membaca yaa.
    Kadang tiap anak akan berbeda tumbuh kembangnya, termasuk hal kemampuan membaca dll. Bener yaa, anak kadang hanya mendengar saja udah pinter, apalagi jaman now belajar dari yutub cepet nyerepnya.
    Btw kuinget adekku cewe yang tengah, dari kecil sampe sekarang malas baca, tapi belajarnya pake teknik audio, hihi, lucuu.

    ReplyDelete
  2. “Mengajari anak belajar membaca sebenarnya membuat saya belajar menemani anak, belajar sabar, belajar menahan komentar negatif, belajar memahami cara belajar anak, belajar mengapresiasi, belajar bernapas lebih baik, apalagi ya? Sejatinya saya lebih banyak belajar ketika mengajari anak belajar.”

    THIS! Kesimpulan yg sangat wise banget ini mah. Karena memang zaman sekarang, buibu harus lebih ekstra sabaaarrr dan telaten

    ReplyDelete
  3. Anakku pintar baca dari umur 3 tahun dua-duanya. Inget banget dulu 3 tahun udah bisa baca koran. kebiasaan mendongeng untuk anak membuat keinginan dia tumbuh untuk rajin belajar baca. Sehingga bisa baca buku dongeng sendiri.

    ReplyDelete
  4. Setuju dengan poin terakhirnya. Mengajarkan anak membaca memang seharusnya menjalani proses. Kalau dipaksa memang bisa juga. Tetapi, anak jadi gak menikmati. Kalaupun nanti bisa membaca, tetap aja bakal dipaksa-paksa terus supaya mau membaca. Padahal kemampuan literasi ini kan seharusnya dibarengin dengan kesadaran mereka

    ReplyDelete
  5. Kalau anak saya yang gede, entah gimana ya dulu awal mulanya, tapi dia suka baca banget, meski ya lebih milih komik, alias yang ada gambarnya ketimbang buku bacaan isinya tulisan doang :D

    Dan karenanya, adiknya ikutan juga, meski kebanyakan bukunya malah disobek hiks.
    Tapi read aloud itu manfaat banget ya, saya sering cerewet mengeja setiap kali mengajaknya mandi, pakaian, eh diikutin dong sama si bocah :)

    ReplyDelete
  6. aku ga sabaran ngajarin kifah baca waktu itu, akhirnya bapaknya yang ngajarin, pake metode dia sendiri, g lama langsung bisa baca itu anaknya, entahlah kenapa ama bapaknya bisa ama emaknya susah beud *sabarnya*

    ReplyDelete
  7. Si sulung saya dulu bisa membaca saat TK A. Awalnya saya ajarkan, tapi paling hanya 2 kali. Eh gak lama, dia bisa sendiri pas di sekolah. Sekarang si sulung udah kelas 3 SD. Adiknya yang berusia 3 tahun malah sibuk dia ajarin. Entah itu mengenal huruf, angka, atau yang lainnya. Herannya, si adek lebih cepat mengerti kalau diajar kakaknya. Mungkin karena sama anakanak kali ya?

    ReplyDelete
  8. Ngajarin anak kecil emang tantangan banget kak. Tapi kalau tau triknya pasti jadi asik dan seru banget deh proses belajarnya. Apalagi jadi nagih yah kak, keren banget deh. Semangat belajarnya ya adek!

    ReplyDelete
  9. Maa syaa Allah keren, teh
    Kebetulan ank saya tiga th, Tipsny bisa saya terapkan ke bocah
    Kalau di Jepang anak TK masih main2 sih, lebih ke karakter lebih dulu
    Beda negara beda gaya y teh
    Moga2 semua ank bisa ahli d bidangny masing2 kelak aamiin

    ReplyDelete
  10. Aku masih belum kebayang nih ngajarin anak baca tulis Mba, anakku baru 2 tahun. Sekarang masih fokus ngajarin ngomong :D Tips-tipsnya bagus banget Mba untuk nanti dipraktekkan. Memang read aloud itu penting ya, bahkan bisa diterapkan semenjak masih dalam kandungan.

    ReplyDelete
  11. Kayanya SID emang hobi banget sama buku. Kerennn. Kalau minatnya udah ada, dia bakal nyari sendiri yaaa.

    ReplyDelete
  12. anak akan bisa sendiri pada waktunya mbak :) saya sampe darah tinggi ngajarin ga bisa2, ga tau gimana akhirnya saya nyerah dan ga pernah diajarin lagi, eh mendadak bisa baca sendiri donk hahahaa

    ReplyDelete
  13. semnagat belajarnya ya SiD, sekarang sudah lancar baca ya? pengalaman Darell bisa baca itu karena dia sering liat running text saat nonton film di tv kabel, dari situ melatih dia buat lebih lancar membaca

    ReplyDelete
  14. Intinya tetep harus telaten dan sabar ya mbak. Jangan di push, krn anak punya "timing"nya masing2. Semangat mbak!

    ReplyDelete
  15. dulu juga aku metodenya kasih games berupa phonic song gitu jadi anak disuru merangkai kata gitu, dia suka banget dulu mainnya gak berasa sambil belajar deh, plus mau SD memang aku tambah sama les baca tulis mba

    ReplyDelete
  16. Kalo pake poster gambar2 buah, hewan, kendaraan dll gitu ngefek gak ya mbak? Biar ponakanku yg umur 2 tahun lancar ngmgnya biar cepet bisa baca juga

    ReplyDelete
  17. aku dulu sih sedari anakku bayi, emang udah rajin bacain buku cerita dengan teknik read a loud ala story telling, terus pas balita rajin aku beliin buku juga mba, walopun belum bisa baca, dia suka liat gambarnya, terus aku kasih games edukasi phonic words gitu, alhamdulillah pas tk udah bisa lah baca walopun aku gak maksain dia sih harus bisa, baru pas SD aku kasih tambahin les baca tulis deh

    ReplyDelete
  18. Buat belajar membaca, ortu baiknya memang membacakan dulu secara nyaring. Ponakanku juga gitu sih. Cuma masih agak pr buat suka baca

    ReplyDelete
  19. Wah anak-anak sekarang udah bisa baca bahkan sebelum TK ya? Hebaaaat banget wkw. Dulu aku belajar baca pas TK deh kayaknya. Btw, tips nya keren hehe. Thanks for the insight. Aku baru tahu kalo main puzzle, balok, dll gitu ngaruh juga ke proses belajar membaca.

    xx,
    Tia

    ReplyDelete
  20. Wah anak-anak sekarang udah bisa baca bahkan sebelum TK ya? Hebaaaat banget wkw. Dulu aku belajar baca pas TK deh kayaknya. Btw, tips nya keren hehe. Thanks for the insight. Aku baru tahu kalo main puzzle, balok, dll gitu ngaruh juga ke proses belajar membaca.

    xx,
    Tia

    ReplyDelete
  21. Aku juga kebantu sama kebiasaan bacain ini, terbukti anak-anak jadi pada lebih semangat kepingin nyoba baca sendiri gitu, karena sudah merasakan bahwa dibacakan itu menyenangkan.

    ReplyDelete
  22. Setuju sama quote-nya .. kita belajr juga ketika mengajari anak. Dan yang pelajaran yang paling besar adalah belajar bersabar.

    ReplyDelete
  23. tricky memang ya mba ngajarin anak sendiri itu, karena kadang ya bener banget, saat ia suka sama A, ya itu terus sampe bosen...

    ReplyDelete
  24. Bagus sekali tips nya mba..akan kami coba utk krucil kami yang hampir 4 th usianya, dan belum mau belajar membaca..hehe.. Insya Allah akan lancar membaca juga seperti SID ya

    ReplyDelete
  25. Keren mak cara ngajar nya aku punya ponakan nih usia 3 bulan ntar usianya 6 bulan aku mau praktekin suruh adikku Read Loud

    ReplyDelete
  26. Nice tips mbak. Bisa jadi bekal buat aku ntar pas udah punya anak. Aku jadi suka baca-baca yang kayak gini, hitung-hitung persiapan jadi mommy.

    ReplyDelete
  27. kalau udah minat dengan membaca nanti setelah bisa membaca sendiri bakalan suka membaca ya Mbak.
    ini masih PR banget nih ama Si Kakak yang belum bisa baca, mengenal huruf aja dia masih sering ketukar-tukar padahal udah berapa bulan ini diajarinnya.
    nanti mau coba caranya nih Mbak, wish me luck ya :D
    Read aloud juga udah, sekalian tuk adik-adiknya biar bisa cepat mau belajar membaca juga nantinya :D
    makasih sharingnya ya :)

    ReplyDelete
  28. Jadi kangen sama SID nih dah lama ga ketemu. Duh kak Helena mamak idaman banget deh rajin dan kreatif banget ngajarin anak.

    ReplyDelete
  29. Setiap anak berbeda ya mbaa dan pastinya ada proses yang harus dilewati untuk bisa membaca dengan baik

    ReplyDelete
  30. Intinya orang tua jadi percontohan ya. Anak akan suka baca kalau ortunya atau orang di sekitarnya gemar baca juga.

    Pengalaman Fahmi putra saya, dia kan ga teka dulu. Semua belajar di rumah. Homeschooling ala ala saya aja. Ga banyak ini itu sih, ga ada alat dan modal soalnya. Ga pakai metode manapun. Saya cukup ngajarin anak huruf latin, sudah hafal, bikin tulisan ba bi bu, wa we wo, dll. Lanjut mang ming mung dll... Terus sampai bisa baca deh.
    Usia lima tahun udah masuk SD. Sekarang Tujuh tahun Fahmi udah kelas 3 SD

    ReplyDelete
  31. Anakku pintar membaca sewaktu umur 5.5 tahun, gak maksa sih tapi tetap memang diarahkan seperti puzzle yang ada alfabet di sisi nya

    ReplyDelete
  32. Nah ini kadang anak dipaksa biar cepat bisa baca karena tuntutan SD harus bisa baca ya..padahal kan yang penting mah anak2 senang baca da belajar baca mah lama2 juga bisa tidak perlu dipaksakan...

    ReplyDelete
  33. Jadi balik ke pengalaman dulu ngajarin anak baca, macam-macam ya bisa lewat permainan lagu dan buku. Aku juga beli buku yang menggabungkan susku kata gitu, bukunya turun termurun dari Pasal ke Alvin masih dipakai. Alhamdulillah meereka bisa baca tanpa les belajar sendiri aja di rumah

    ReplyDelete
  34. Senang sekali baca pengalaman kak Helena mengenalkan anak pada dunia literasi dan membuat anak mencintai dengan Cara yang baik dan tidak memaksa.

    ReplyDelete
  35. belajar membaca dan menulis itu harus fun sih ya kalau anak2. aku jadi ingat masa2 anak masih TK dulu. ini kmaren mbahnya anak2 rada maksain kalo anak kakak ipar harus segera bisa baca tulis karena udah di TK B. tp sayangnya mbah ga bisa ajarin yg fun kan, sementara ortunya tinggal gak serumah sama si anak, pusing juga ngajarinnya. akupun ga bisa bantu karena kan gak serumah ya, dan tipe anaknya yg emang cuek sih -_-

    ReplyDelete
  36. Semoga saja para mama yang kesulitan mengajarkan anak untuk membaca bisa menjadi makin paham gimana caranya yaaa dengan mengikuti artikel ini. Aku sendiri sudah lupa euy gimana caranya dulu mengajari kedua anakku membaca. Saking udah lamanya. :)

    ReplyDelete
  37. Mbak helena emang panutan aku banget nih.. ada beberapa cara yang sama udah aku terapin dianak kedua aku saat tk, tapi ada metode mbak helena yang belum aku terapin nih.. buat anak ketiga apa yak hehe

    ReplyDelete
  38. Seru banget ya ngajarin anak buat belajar baca...
    Semoga orang tua lain juga bisa belajar dari sharing artikel ini :D

    ReplyDelete
  39. aku share artikel yg bermanfaat ini ya mba hel, karena memang dirasa jaman now itu literasinya begitu kurang huhu

    ReplyDelete
  40. Alhamdulillah akhirnya Sid bisa membaca juga yaa. Anak usia dini belajarnya dengan bermain mbak. Jadi jangan hanya mainan saja yang didekatkan kepada anak usia dini tapi juga buku. jika dia punya minat pada buku insyaAllah pasti minat dibacakan, kalau sudah sering mendengar, meceritakan ulang, pasti dia bisa membaca juga :-) selamat ya sid

    ReplyDelete
  41. Tiap anak punya keunikan sendiri Dan Cara belajar Mereka pun berbeda beda. Sebagai orang Tua wajib Banyak membaja utk Cari tau Dan Cari referensi agar anak dpt belajar dengan senang

    ReplyDelete
  42. Wah prosesnya bisa dalam 7 hari. Keren banget SID. Kalau memang minat dan caranya menyenangkan, bisa jadi mudah ngajarinnya, ya, Mbak.

    ReplyDelete
  43. Ada beberapa yang mirip dengan yang saya lakukan dulu ke Salfa
    Tapi sejak saat ngenalin bukunya Bu Septi selanjutnya jadi lancar baca

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh buku cerita anak ya? aku belum baca nih mbak.

      Delete
  44. Aku masih belum berhasil nih mba, ngajarin si bungsu baca :(. Sejak pandemi, dia ga ke sekolahnya lagi, jadi aku ngandelin buku2 dari TK nya, tapi nth kenapa anaknya ttp ga tertarik. Dulu kakanya gampang, tp yg ngajarin ttp si guru. Sepertinya kalo sampe pandemi selesai dia blm bisa juga, aku panggilan tutor deh kerumah ngajarin dia. :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. mungkin bisa dicek dulu gaya belajar si adik seperti apa, Mbak. jadi bisa mengikuti style dia. Barangkali anaknya kinestetik atau auditori akan berbeda dengan anak visual yang betah duduk manis lihat gambar.

      Delete
  45. Thank you for sharing mba, memang belajar bareng anak, bikin kita belajar juga ya, belajar sabar dan juga bikin kitanya makin kreatif biar anaknya ngerti.

    ReplyDelete
  46. memang susah2 gampang yang ngajarin anak baca, harus sabar

    ReplyDelete
  47. Bagus banget tuh Bun. Lagi bingung mengajari baca, soalnya suami bhs inggris, saya mengajari bhs indo kadang bhs jawa. Masa covid19 anak 2,5 thn jadi banyak dirumah. Terima kasih sudah membuka pikiran, mau saya print jg metode nya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah trilingual ya mbak.
      ada yang bilang fokus ke 1 bahasa ibu dulu
      ada yang oke aja tuh dengan banyak bahasa selama memang sering digunakan di rumah
      semangat yah membesamai anak :)

      Delete
  48. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  49. di momen ini peran bunda sangat vital ya ..

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,