Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Tantangan Menyapih Anak Usia 35 Bulan

Wednesday, April 4, 2018

Biasanya tiap digendong minta menyusu, sekarang ga perlu lagi. Yay!
Ada ga sih buku cara menyapih? Dimana-mana lebih populer membahas ASI. Tips lancar ASI, sukses menyusui, cara menyimpan ASIP, dan lain sebagainya. Giliran menyapih, saya bingung cara yang benar dan efektif.

Hingga akhirnya seminggu lalu kami meyakinkan diri untuk menyapih SID di usianya yang sudah mepet 3 tahun. Ya, kami. Keputusan mulai menyapih membutuhkan kesepakatan dari suami dan saya. Kami sudah mencoba beberapa kali. Jika salah satu belum siap, bakal ga sukses.

Persiapan Menyapih dengan Cinta

Sebelum menyapih, saya bertanya ke teman-teman yang lebih dahulu sukses menyapih. Ada yang anaknya tepat di usia 2 tahun diberitahu bahwa ia sudah besar, kemudian ia langsung tidak mau menyusu. Ada yang menggunakan plester, lipstik, brotowali, garam, bahkan ke “orang pintar”. Maunya sih cara pertama saja, menyapih dengan cinta alias weaning with love (WWL). Meski terpikir cara tricky ketika cara pertama tak kunjung berhasil. Hehehe.

Saya juga memperhatikan kesiapan dari sisi SID. Setelah usia 2 tahun, ia bisa saya tinggal bekerja tanpa perlu menyusu saat siang hari. Intensitas menyusu paling banyak di malam hari, menjelang tidur dan ketika tengah malam ia terbangun. Kadang ia masih minta menyusu saat bosan di perjalanan.

Sebenarnya SID sudah tidak perlu menyusu. Kandungan gizi dalam ASI sudah berkurang, tidak dapat memenuhi kebutuhan gizinya. Ia hanya menyusu untuk mendapat rasa aman dan tenang.

SID sudah besar, Nak
Untuk persiapan menyapih, setiap hari saya dan ayahnya memasukkan sugesti bahwa SID sudah besar, tidak perlu menyusu lagi. ASI hanya untuk adik bayi. Teman-teman sepantaran SID juga sudah tidak menyusu lagi seperti si A, B, C (saya sebutkan sebanyak-banyaknya). Maka, ayah dan ibu yakin SID bisa tidur tanpa menyusu.

Apakah sugesti di atas berhasil? Gagal. Berkali-kali gagal. Perhatiannya dapat dialihkan ketika siang. Namun, saat malam hari ya harus nempel dengan saya ketika tidur.

Menyapih Anak Usia 35 Bulan

Bukan pertama kali ini kami menyapihnya. Sudah beberapa kali kami mencoba dan hasilnya di hari ketiga SID sakit. Ia batuk dan matanya cekung, kurang tidur. Tiap malam ia terbangun, menangis histeris karena tidak saya izinkan menyusu. Saya berpikir, apa sampai begini proses menyapih? Beginikah yang disebut menyapih dengan cinta? Apakah yang saya lakukan sudah tepat atau malah menyakiti anak?

Saya sempat putus asa. Yaudahlah terserah dia mau menyusu sampai kapan. Namun, mengingat usianya semakin mendekati 3 tahun, saya dan suami memutuskan hayuk sekali lagi kita coba. Tega, ga tega, pokoknya harus!



Menyapih anak di usia 35 bulan memiliki tantangan tersendiri. Secara fisik, ia sudah besar. Berat kalau digendong. Cara bicaranya juga jelas. Semakin menyayat hati ketika ia meminta ASI. Kami pun menyusun strategi guna menyukseskan penyapihan ini. Serius deh, udah kayak perang melawan boss baby. Berikut ini yang kami lakukan selama menyapih dengan cinta:

Memberi sugesti anak sudah besar dan pujian. Kadang SID menolak dibilang sudah besar karena ia ingin menyusu. Maka, sugesti ini kami berikan di saat yang tepat, seperti ketika ia bermain, bukan saat mengantuk. Kami memujinya atas hal-hal yang ia lakukan, misal SID sudah bisa membantu ibu merapikan mainan ya berarti SID sudah besar. Pokoknya disambung-sambungin aja deh. Hehehe.

Lebih sering memeluk. Pelukan sebagai ungkapan bahwa ibu tetap sayang SID meski tidak menyusui lagi.

Membuat kesepakatan. Kami membuat kesepakatan dengan SID jika berhenti menyusu akan mendapat hadiah. Ia boleh memilih hadiah yang ia mau. Hal ini sebagai motivasi ketika ia merengek. Kami sampai menyiapkan 3 macam hadiah untuk memotivasinya setiap hari. Kesepakatan ini dibuat saat santai, jangan saat ia mengantuk atau menjelang tidur.

Menutup jendela dan pintu rapat-rapat. Jarak tempat tinggal kami dengan tetangga berdempetan. Agar tidak terlalu mengganggu ketika SID menangis saat malam, kami menutup pintu kamar dan jendela. So far, tidak ada yang mengeluh terganggu suara tangisan SID yang kencang.

Ajak ke kamar tidur menjelang waktu tidur dengan cara menyenangkan. Kami bawa buku cerita dan mobil-mobilan untuk ia mainkan di tempat tidur. Sebelum tidur, kami ajak ia bermain di kamar supaya ia mau masuk kamar. Kadang lompat-lompatan atau main petak umpet di bawah selimut.

Dukungan ayah sangat penting dalam proses menyapih
Mengalihkan perhatian. Ketika ia merengek minta menyusu, kami ingatkan kembali kesepakatan yang kami buat. Hadiah yang ia inginkan sudah kami siapkan sehingga ketika hari pertama ia berhasil tidur tanpa menyusu, esoknya ia langsung mendapat hadiah tersebut.

Meski demikian, saat super mengantuk SID masih minta menyusu. Ia meraung-raung, “Aku ga mau hadiahnya”. Kami tak boleh menyerah, tetap iming-imingi dengan hadiah yang indah. *Maaf ya, Nak.

Selain hadiah, SID suka diceritakan kisah-kisah sebelum tidur. Ia memilih cerita dari majalah kesukaannya. Saya sampai mengantuk hingga cerita saya ngalor-ngidul. “Cepetan!” ia membangunkan saya agar meneruskan jalan cerita. Bagai radio yang kudu terus siaran, saya dan Ayah SID bergantian bercerita hingga 1 jam.

Menyiapkan makanan dan minuman kesukaan. Kami menyiapkan air putih, susu, jelly, roti, dan bekal makanan lain kesukaan SID di dekat tempat tidur. Ketika ia minta menyusu, kami tawari makanan dan minuman tersebut. Setelah menangis kencang, ia akan haus dan lapar. Bekal ini membuatnya kenyang dan tidur lebih nyenyak.

Camilan kesukaan SID juga harus siap di meja makan. Ini berguna untuk menjaga mood-nya agar happy sepanjang hari. Perjuangan semalam melawan hasrat menyusu butuh digantikan dengan asupan gizi yang cukup.

Saya siapkan pancake ubi ungu sebagai camilan sekaligus sarapan untuk SID yang susah makan nasi. Ini pertama kalinya saya membuat pancake berbahan ubi ungu. Lucu ya warnanya, tanpa pewarna tambahan, lho. Dari segi penampilan masih kurang cantik, sih. Tapi rasanya… SID doyan tuh. *mencari pembenaran, haha.


Pancake Ubi Ungu menggunakan Hometown Dairy
Pancake ini saya buat menggunakan susu segar Hometown Dairy. Ini fresh milk buatan Indonesia, lho, tepatnya PT. Great Giant Livestock di Lampung Tengah. Susu segar makin enak dibuat pancake atau dicampur sereal.

Jika diminum langsung, rasa susunya segar, ga eneg.  Ada cream di atasnya yang bikin SID kumisan. So creamy!

Segelas susu jatah saya juga ia minum. Ini sih enaknya minum Hometown Dairy, satu susu untuk semua anggota keluarga.

Meski baru pertama kali hasil coba-coba setelah lihat Instagram @hometowndairy.id, saya yakin dengan kebaikan manfaat susu murni ini. Susu murni Hometown dibuat dari 100% susu sapi segar dipasteurisasi tanpa ada tambahan pengawet, air, gula, garam, dsb. So, kandungan gizinya masih terjaga.

Selain itu susu Hometown telah bersertifikasi halal dari MUI dan lolos uji Badan POM. Logonya tertera jelas di kemasan.

Berhubung tanpa pengawet, susu murni Hometown Dairy hanya bisa tahan selama 12 hari sejak diproduksi. Setelah kemasannya dibuka, segera habiskan susu dalam waktu 3 hari agar kesegarannya terjaga.

Hometown Dairy tersedia dalam botol plastik ukuran:
1L Rp35.000,00
2L Rp65.000,00
3L Rp 95.000,00

Mau menikmatinya? Susu Hometown kini tersedia di di wilayah Lampung, Jabodetabek, Bandung, Surabaya, dan Malang. Coba deh cari di Food Hall, Ranch Market, Farmers Market, Hero, Jasons, Superindo, Lotte Mart, Transmart, Kem Chicks, All Fresh, Grand Lucky, Indomaret Plus, Hypermart, Hokky, dll. Selengkapnya ada di Facebook @hometowndairy.id dan website www.hometowndairy.co.id

Minum susu supaya kuat seperti super hero!
Konsisten dan kompak. Proses menyapih ini butuh kekompakan dan konsistensi ayah dan ibu. Meski SID menangis histeris, kami bersikeras tidak memberikan ASI. Di hari pertama, hampir 1 jam ia menangis. Dari berteriak sampai memandang saya dan berkata dengan sopan, “Ibu, aku boleh minum (ASI)?”. Hati saya tergetar menatap mata bulatnya berurai air mata. Namun, maaf, Nak, ini demi kebaikanmu. Saya hanya dapat memohon kemudahan menyapih pada Allah dan istighfar dalam hati. Hari-hari selanjutnya, intensitas menangis sebelum tidur jauh berkurang. Alhamdulillah.


It always seems impossible until it’s done.
-Nelson Mandela
Kini SID sudah bisa tidur tanpa menyusu. Kami berhasil menyapih dengan cinta di usia anak 35 bulan. Sebagai uji kesuksesan, saya mengajaknya keluar rumah berdua saja naik transportasi umum. Alhamdulillah, ia tertidur dalam gendongan ketika menunggu commuter line tiba. Ia tidak merengek minta menyusu saat bosan di perjalanan yang cukup panjang. I’m so proud of you, Nak.

Bagaimana kisah menyapihmu?


45 comments on "Tantangan Menyapih Anak Usia 35 Bulan"
  1. makasi moms sharing-nya, saya juga lagi persiapan nyapih si kecil, lg nyiapin mental dan ilmu yang banyak nih moms...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa semangat ya. Ada yang gampang, ada yang agak lama.

      Delete
  2. Setiap kali menyapih, suami saya selalu ambil cuti. Jadi saya terbantu banget karena pasti anak-anak rewel ketika sedang disapih. :D

    Btw, saya juga suka susu Hometown ini. Rasanya segar apalagi kalau dimunum dalam keadaan dingin :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah sampai cuti ya. Butuh effort dan fokus dalam hal penyapihan.

      Delete
  3. jadi sukses nih? yaayyy selamat ya Sid kamu juara.. aku juga dulu pakai komitmen dan pujian saat menyapih syadid

    ReplyDelete
  4. Yeaayyy.. jadi berhasil ya..
    Pasti butuh perjuangan tuh buat adek SID biar bisa terima kenyataan. Apalagi setelah 35 bulan lamanya.

    Selamaatt Mbak Helen dan SID.
    Hebat yaa. bisa ngASI sampe lebih 2 tahun.

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah bisa lulus ASI sampai hampir 3 tahun :D

      Delete
  5. Adik jg baru lulus ASI umur 35 bulan. Mirip-mirip caranya, pakai hadiah. Tp adik sendiri yg minta: kue ulang tahun besar warna pink yg ada pitanya. Begitu dia ngomong gitu langsung sy tantang utk brenti nenen. Adik berhasil. Bersyukur banget tanpa drama tragedi 'meraung-raung' tengah malam krn kami tinggal dengan ortu saya.
    Tetap semangat, Mbak Helena.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Horeee SID ada temannya. Nah, dia tuh minta kue ulang tahun efek sering nonton video ultah. Hahaha.

      Delete
  6. Wah, selamat SID sayang, sudah besar sekarang. Sudah nggak nenen sama Bunda. Anak saya yang kedua berhasil saya sapih pada usia 30 bulan. Jauh lebih lama dan penuh drama dibanding anak pertama. Tapi berkat kerjasama dengan suami semua jadi lancar. Tumbuh kembangnya pun semakin menakjubkan. terutama kemandiriannya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semoga yaa SID jadi lebih mandiri dan kuat jagain Ibu :)

      Delete
  7. Terima kasih mba sharingnya. Drama yg sama juga terjadi sama saya ketika harus menyapih di usia 15 bulan,karena adiknya yg baru lahir lebih membutuhkan ASI. Walaupun dramanya panjang diiringi demam akhirnya semua bisa terlewati. Hal yang saya lakukan juga kurang lebih seperti yg di tulisan ini. Sehat terus ya buat dede SID ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Allah sampai demam segala ya, Mbak. SID pernah sampai batuk dan matanya cekung. Haduh ga tega.

      Delete
  8. Semangat Dek :) Sid pasti bisa lebih baik setelah disapih...

    Alhamdulillah Fahmi anak saya sebelum nginjak 2 tahun udah bisa (belajar) lepas ASI. Hingga waktunya 2 tahun sudah tidak minum ASI lagi...

    ReplyDelete
  9. Wah..dedek jadi semangat minumnya...lihat saja tangannya...,
    Sehat terus..ya...

    ReplyDelete
  10. Aku fokus ke pancake ubi-nya, jadi pengen nyoba hehe.

    ReplyDelete
  11. Bicara soal menyapih mmg byl dilema ya. Apalagi kalau anak udah nangis bombay. Ibu mana tega? Makanya peran ayah sgt penting. Hehe. Alhamdulillah selama ayah ikut serta dalam menyapih anakku berhasil juga prosesnya. Soalnya kalau sy enggak tega. Mau peluk makin baper. Akhirnya pelukan ayahlah yanh menenangkan. Hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. anakku ga mau dipeluk ayah saat nangis begini. Si ayah bagian reminder untuk tetap teguh pendirian. hohoho

      Delete
  12. Proses menyapih anak pertamaku tergolong mudah. Nah, 9 bulanan lagi giliran anak kedua, nih. Semoga juga mudah... Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. deg-degan ya. Tapi berbekal keberhasilan anak pertama semoga yang kedua ini juga lancar

      Delete
  13. Ahh.. SID anak pinter yaa, sehat selalu ya anak ganteng..
    Menyapih emang butuh perjuangan ya, kudu tega mesti rasanya ga tega, salut iih berhasil menyapih SID dengan penuh cinta..
    Dulu jamannya anakku ga berhasil aja menyapih, malu sendiri pas masuk tk mau 5tahun hahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. eh serius sampai 5 tahun. Hehehe. Hebat banget kuat nenen terus.

      Delete
  14. falda berhasil disapih usia 2th 10bln, 34 bln berarti ya? Prosesnya ya ribet juga. Dan memang harus kerjasama ama suami. Dari umur 2tahun udah disounding2 ga langsung mempan. Trus ngurangin intensitas menyusui di siang hari, terakhir suami yg ambil alih nemenin tidur kalau malam. Semingguan lah rewelnya, setelahnya lancar.

    ReplyDelete
  15. Proses menyapihku cenderung mudah mbak. Mungkin karena sudah terbiasa kutinggal kerja sejak umur 3 bulan, jadinya anakku terbiasa minum ASIP lewat botol.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nyapih dari botol juga challenging, Mbak :D Syukur kalau mudah.

      Delete
  16. Aduh godaan banget kalo pas nyapih anak. Apalagi liat anak nangis terus duh gak tegaaa hehe

    ReplyDelete
  17. Lumayan lama ya mbak si dedek minum ASI nya, pasti agak sulit ya lepasnya

    ReplyDelete
  18. Jadi inget zaman nyapih anakku, walau awalnya gak tega tapi harus tetap tega.

    ReplyDelete
  19. Wah iya bener. Aku juga memilih menyapih dengan rasa cinta pada anak dan...bari berhasil beneran lepas di usia dia yang ke 26 bulan. Itupun dia masih suka nempel2in pipinya di pundakku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sampai sekarang juga, Mbak. Anakku suka dekat dadaku. Ga apa-apa sih.

      Delete
  20. Congrats SID dah S3 :D

    BTW zaman Maxy aku gak melow nyapih krn langsung digantikan adeknya, zaman Dema aku yang melow mau nyapih hahaha. Kalau gk salah Dema lepas nen usia 2 tahun 5 bulanana apa ya lupa :D

    ReplyDelete
  21. Mom, makasih banget sharing-nya. Aku super deg-degan karena rencananya mau menyapih anak empat bulan ke depan ketika dia udah 2 tahun. Rasanya, sih, aku pengen campur WWL dengan trik lipstick atau plester. Karena yakin-seyakinnya aku nggak bakal mampu kalau hanya melalui kata-kata hahahaha

    ReplyDelete
    Replies
    1. Semangat ya mom. Percaya deh WWL lebih menyenangkan.

      Delete
  22. Setiap pagi sarapan ku susu Hometown ini pakai sereal :)

    ReplyDelete
  23. Bookmark. Sultan udah mau 2 tahun, mau coba Sedikit2 menyapih. Memang harus tega ga tega ya mba kalau menyapih. Selain anaknya yang ga mau, pasti emaknya juga ikutan baper.

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihihi, mengatasi kebaperan emak ini effort juga lho

      Delete
  24. Iya bener, belum ada buku cara menyapih ya mbak. Hahaha. Jadi inget dulu tetangga sampe ke dukun. Wakwakwak. Kesian bener bocahnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada yang begini juga lo. Katanya memang mujarab. Langsung berhenti.

      Delete
  25. Kebetulan saya yg termasuk gampang kemarin menyapih si sulung, belum tau seribet apa, huhuhu, yg adik 4 bulan lagi disapih belum disounding nih, takut telat, setelah baca ini jadi buru2 mau jalanin sounding dan nyiapin mental

    ReplyDelete
  26. Halo, mbak Helena :) Wah, SID disapih ya mamanya kadang sedih antara tega dan ga tega. Tapi teteuup kudu disapih masa mau nenen terus hihihi. Untung ada pengganti nyusu buat SID yang berkualitas ya susu Home Town Dairy ini susu sapi segar dan rasanya enak ga eneg apalagi diminum dingin. Anak2ku juga doyan lho.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak. Ga tega bikin makin molor jadwal menyapihnya.

      Delete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,