Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Tetap Merokok Saat Wabah Virus Corona, Yakin?

Wednesday, May 27, 2020

Hidup di lingkungan tempat tinggal yang berdempetan dengan tetangga membuat saya sering mendapat kiriman. Tetangga memasak ikan asin, baunya tercium sampai ke tempat saya. Sayangnya, saat ada yang merokok di luar, bau asapnya juga masuk. Uhuk … perokok lebih rentan terinfeksi corona, lho. Yakin tetap merokok saat pandemi corona?

perokok rawan kena corona
Rumahku Kawasan Tanpa Asap Rokok (dok. pri)


Tak ada asap tanpa ada api, begitu kata pepatah. Seringkali tercium bau asap rokok dari luar tetapi ketika saya cek, tidak nampak orang merokok. Lho, ini bau dari mana sih? Padahal mau saya tegur.

Mungkin ada yang berpendapat, siapalah saya mau melarang orang lain merokok. Wong bukan keluarga saya, enggak beri uang jajan, kok pakai melarang? Lagipula, merokok atau tidak, semua orang akan meninggal pada waktunya.

Hmm … mau merokok ya silakan tapi kalau asapnya berkunjung ke tempat saya, membuat sesak dan mengganggu apalagi saya punya bayi, saya berhak mengingatkan, dong. Ditambah lagi saya punya pengalaman kelam merawat anak yang mengidap pneumonia.

Saya memang sensitif urusan rokok. Alhamdulillah suami tidak merokok sehingga tempat kami bebas asap rokok. Palingan ya tadi itu, kiriman bau asap dari luar.

“Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin.”

Familiar dengan kalimat di atas? Pesan peringatan pada kemasan produk tembakau tersebut sudah ada sejak lama bahkan sekarang berganti lebih singkat menjadi “PERINGATAN: MEROKOK MEMBUNUHMU” dengan ilustrasi penyakit akibat merokok. Tapi, apakah hal tersebut membuat orang berhenti merokok?

Perokok Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona

Sudah lama saya stop mengikuti berita tentang corona untuk menjaga kewarasan diri akan tetapi setelah menonton program radio Ruang Publik KBR lewat streaming YouTube Berita KBR, saya mencari kembali info seputar penyebaran Covid-19 di Indonesia. Innalillahi wa inna ilaihi roojiuun, 23ribu lebih jumlah positif corona di Indonesia per 26 Mei 2020. 1.418 di antaranya telah meninggal dunia. Apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah penyebaran virus corona?

risiko work from home untuk perokok
Ruang Publik KBR berjudul "Rumah, Asap Rokok, dan Ancaman Covid-19" (dok. pri)

Topik Ruang Publik KBR pada 20 Mei 2020 lalu yaitu “Rumah, Asap Rokok, dan Ancaman Covid-19”. Diskusi kali ini menghadirkan dokter spesialis paru, dr. Frans Abednego Barus, Sp.P dan Manajer Komunikasi Komnas Pengendalian Tembakau, Nina Samidi.

Sudah menjadi rahasia umum bahaya merokok dapat merusak saluran pernapasan. Tak hanya perokok aktif saja yang terkena dampak tetapi perokok pasif yang ikut menghirup asap juga kena getahnya. Celakanya lagi, asap rokok yang dihembuskan tersebut dapat bertahan hingga 2,5 jam di udara meski tidak tercium ataupun terlihat.1 Ah, pantas saja saya cari orang yang merokok di luar tapi tidak ketemu.

Sebuah studi di Tiongkok menunjukkan selama wabah corona, polusi udara dari rumah meningkat, salah satunya dari asap rokok. Benar juga, ya, karena pandemi ini kegiatan bekerja dari rumah (work from home), belajar dari rumah, dan banyak aktivitas lain dilakukan di rumah saja. Bagi para perokok yang biasanya merokok di kantor atau perjalanan menjadi merokok di rumah. Kalaupun mau merokok di luar seperti teras, tetap saja asapnya menempel di pakaian, rambut, dan kulit.

Ini menjadi sisi lain dari stay at home untuk memutus rantai penyebaran covid-19. Di rumah ada anak, dewasa, hingga lansia (bila serumah dengan kakek/nenek). Orang dewasa yang merokok di rumah membawa “oleh-oleh” asap rokok yang dapat menjadi pemicu berbagai penyakit bagi keluarganya.

pasien corona indonesia terbaru
diolah dari Wikipedia
“Kalau dia (perokok aktif) ingin merokok, ingin kena penyakit sendiri, silakan. Itu hak asasi dia untuk kena kanker paru. Itu hak asasi dia untuk mengidap bronchitis kronis dan akhirnya menjadi faktor risiko untuk tertular corona,” ujar dr. Frans Abednego Barus, Sp.P. Beliau menambahkan, namun bila merokok indoor menyebabkan istri dan anaknya menjadi sakit paru, itu tidak benar.

Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) pun menyatakan perokok lebih rentan terinfeksi virus corona karena imunitas tubuh perokok menurun. Selain itu, merokok dapat meningkatkan regulasi reseptor Angiotensin-Converting Enzyme-2 (ACE2) dimana reseptor tersebut merupakan tempat masuknya virus covid-19.2

Ironi. Saat himbauan untuk tidak sering menyentuh wajah supaya menghindari perpindahan virus dan kuman dari tangan ke wajah, malah aktivitas merokok membuat tangan akan sering menyentuh bibir.

perokok bisa kena covid
Salah satu penelitian mengenai hubungan merokok dengan Covid-19 (sumber (4))
Studi tentang relasi antara merokok dengan Covid-19 dilakukan oleh banyak pihak. WHO, NCAS, Campaign for Tobacco-Free Kids, Human Sciences Research Council, Medical Research Council, Cancer Association of SA, Africa Centre for Tobacco Industry Monitoring and Policy Research, and Heart and Stroke Foundation sepakat menyatakan:

“Ilmu pengetahuan yang muncul pada Covid-19 menunjukkan orang yang menggunakan produk tembakau lebih cenderung menjadi sakit kritis, membutuhkan tempat tidur dalam perawatan intensif dan membutuhkan ventilasi mekanik, dan berada pada risiko kematian yang meningkat.3

Vape Lebih Aman daripada Rokok?

Vape atau rokok elektrik menjadi tenar di kalangan masyarakat dewasa ini. Minimarket dekat tempat saya pun mulai menjualnya.

Gemas deh melihat pengguna vape di taman. Sambil menunggu anaknya bermain, ia mengebulkan asap tebal. Kadang ada juga yang sengaja meniupkan ke arah si anak untuk dimainkan. Ya sih, asap vape ada bau-bau tertentu. Namun, apakah vape lebih aman dibanding rokok?

merokok bisa kena corona
diolah dari Wikipedia 26 Mei 2020
Dr. Frans menjelaskan vape juga mengandung nikotin seperti rokok. Bedanya, pada rokok terdapat tar dan CO yang berbahaya bagi tubuh sedangkan pada vape tidak ada. Namun, kandungan nikotin tetap saja berefek pada saluran pernapasan juga dapat mengganggu fungsi susunan saraf pusat dan kemampuan berpikir.

“Di rokok elektrik tidak ada tar dan CO, jadi racunnya cuma 1 (nikotin). Tidak 3 seperti rokok biasa,” jelas dr. Frans Abednego Barus, Sp.P.

#PutusinAja Rumahku Kawasan Tanpa Rokok

Sudah ada peringatan bahaya pada bungkus rokok tapi kok masih merokok, mengapa ya? Manajer Komunikasi Komnas Pengendalian Tembakau Nina Samidi menuturkan beberapa penyebabnya:

1. Mudahnya akses mendapat rokok seperti di warung yang menjual rokok satuan/ketengan. Penjualan rokok satuan belum diatur. Indonesia butuh lisensi penjualan rokok seperti lisensi penjualan minuman beralkohol.

2. Kurangnya himbauan untuk tidak merokok guna mengurangi penyebaran covid-19. Selama ini poster dan spanduk yang beredar hanya menganjurkan untuk memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menjalankan etika bersin dan batuk tetapi tidak ada anjuran stop merokok.

3. Kurangnya pengaturan tembakau yang lebih ketat. Afrika Selatan, Botswana, dan India melarang penjualan rokok selama pandemi corona.

Komnas Pengendalian Tembakau telah mengirim surat ke Presiden RI tentang larangan merokok dalam rumah, melarang penjualan rokok selama wabah, dsb. Saat ini pun sedang didorong supaya pemerintah memasukkan pengendalian tembakau dalam mencegah penyebaran covid-19. Harapannya agar pemerintah segera #PutusinAja langkah paling strategis untuk menurunkan prevalensi perokok, salah satunya merevisi PP 109 tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan.

Nina Samidi yakin kesadaran masyarakat akan bahaya merokok perlu didorong peraturan tegas oleh pemerintah. Anjuran beraktivitas di rumah saja untuk menekan prevalensi Covid-19 dapat berbalik meningkatkan implikasi corona bila tetap merokok di dalam rumah.

Oleh karena itu, Kawasan Tanpa Rokok perlu diterapkan sampai di dalam rumah. Nina menyontohkan Kawasan Tanpa Rokok di Kampung Penas, Jakarta Timur. Atas kesepakatan bersama warganya, kampung tersebut bebas asap rokok. Bila mau merokok, silakan keluar kampung. Hal ini cukup efektif dan dapat coba diterapkan di daerah lain.

poster jaga kebersihan corona
Himbauan menjaga kesehatan agar terhindar dari virus corona a la Helenamantra

Stop Merokok Butuh Temukan Strong Why

Keluarga dan teman-teman saya ada yang mantan perokok. Alhamdulillah mereka telah berhenti merokok dan menjalani gaya hidup lebih sehat, bahkan penampilan mereka nampak lebih muda, lebih segar dibanding dahulu ketika belum terbebas dari jeratan asap rokok.

Ada yang sepulang dari haji langsung berhenti merokok. Selama menjalani ibadah haji kan tidak merokok, ternyata bisa. Kembali ke Indonesia ya tinggal lanjut saja.

Ada yang memilih stop merokok karena calon istrinya tidak mau menikah dengan perokok. Sebelum berhenti total, ia masih sembunyi-sembunyi merokok tapi capek juga ngumpet. Kalau sudah lama stop, merokok tidak lagi nikmat di mulut.

Banyak alasan yang membuat seseorang dapat berhenti merokok. Apapun itu semoga bukan karena sudah merasakan sakitnya atau keluarga sebagai perokok pasif turut menanggung akibatnya.

Mengutip pernyataan dr. Frans, Sp.P, bahwa angka penyakit paru semakin banyak jumlahnya dan semakin muda usianya. Tidak ada pilihan kurangi merokok atau gantikan dengan rokok elektrik. Pilihannya hanya pada berhenti atau silakan lanjutkan dengan berbagai risikonya.

Temukan strong why, alasan kuat, untuk berhenti merokok. Bagaimana denganmu?



"Saya sudah berbagi pengalaman pribadi untuk #putusinaja hubungan dengan rokok atau dorongan kepada pemerintah untuk #putusinaja kebijakan pengendalian tembakau yang ketat. Anda juga bisa berbagi dengan mengikuti lomba blog serial #putusinaja yang diselenggarakan KBR (Kantor Berita Radio) dan Indonesian Social Blogpreneur ISB. Syaratnya, bisa Anda lihat di sini."



Referensi:
1. Bahaya Menjadi Perokok Pasif. https://www.alodokter.com/bahaya-menjadi-perokok-pasif. Diakses 27 Mei 2020.
2. Perokok Lebih Rentan Terinfeksi Virus Corona. https://kbr.id/04-2020/perokok_lebih_rentan_terinfeksi_virus_corona/103045.html. Diakses 27 Mei 2020.
3. WHO and Scientists Back SA's Ban on Tobacco Sales. https://www.goexpress.co.za/2020/05/05/who-and-scientists-back-sas-ban-on-tobacco-sales/. Diakses 27 Mei 2020.
4. Smoking History is an Important Risk Factor for Severe Covid-19. https://blogs.bmj.com/tc/2020/04/05/smoking-history-is-an-important-risk-factor-for-severe-covid-19/. Diakses 27 Mei 2020.


104 comments on "Tetap Merokok Saat Wabah Virus Corona, Yakin?"
  1. Kalau mau merokok pindah ke kampung sebelah. Semoga aja kampungnya jauuuuuhhhh banget ya, jadi capek di jalan, berat diongkos, lupa ngerokok deh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahah iyaa udah lelah sendiri. Akses memang pengaruh. Kalau susah didapat ya bakal males juga ngerokok

      Delete
  2. Alhamdulillah suami, ayah, adik laki dan suami adik perempuan saya gak merokok. Nah, adik ipar dan suaminya adik ipar yang satu yang perokok ... untungnya di masa pandemi begini semua orang gak bisa pergi jauh jadi gak perlu khawatir mereka datang, soalnya di rumah ada anak-anak dan ibu-bapak saya yang lansia.

    ReplyDelete
    Replies
    1. biasanya lebaran gini banyak keluarga besar datang dan yang laki itu identik dengan merokok. alhamdulillah lebaran tahun ini udaranya lebih bersih.

      Delete
  3. Kalau urusan merokok sebenarnya saya juga gak suka, soalnya bapak juga gak ngerokok. Saya msh mikir sama orang yg ngerokok waswes tanpa lihat sekeliling. Mau marah tapi kok gak pantes dihadapan umum. Yaudah milih diem. Imbasnya jadi perokok pasif :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. itulah mbak, kalau ga ditegur ya ga merasa bersalah

      Delete
  4. Padahal ini adalah kelompok yang rentan juga ya saat pandemi datang gini...

    ReplyDelete
  5. Suamiku perokok tapi semenjak pandemi udah mulai dibatasi ngerokoknya untuk kesehatan bersama,

    ReplyDelete
  6. Bingung juga ya, di masyarakat justru yang berkembang merokok bisa melawan covid19. Dilematis tersendiri.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ini ada penelitian dari Perancis tapi aku baca-baca juga bahwa penelitian ini tidak benar. Belum ada peer review dan penulisnya berhubungan dengan industri tembakau.

      Delete
  7. Sama Mba. Aku ya sejak jadi emak-emak jadi berani negur orang klo dia ngerokok di deket anak aku hahaha ��. Terus sama juga, aku udah lama juga nggak ngikutin berita corona demi ketenangan jiwa. Maklum aku orangnya parnoan. Jadi aku setuju banget klo perokok itu lebih rentan terkena virus corona karena virus ini kan nyerang banget ke paru-paru sebelum nyerang ke yang lain. Tapi klo ngerokok, udah paru2nya nggak sehat terus klo kena virus makin parah lah ya dia. Seremmm. Jadi mendingan berhenti ngerokok buat orang2 yang pada ngerokok ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah itu mbak, yang gemesin itu ada perokok yang khawatir keluarganya kena covid jadi ga boleh kemana-mana, eh dianya sendiri masih merokok. Heuuu

      Delete
  8. Alhamdulillah di rumah ga ada yang rokok. Jadi kalo di luar banyak asap . Kadang kesel. Cuman mayan skrg teman2 sekitar aku udah waras dikit soal rokok..mereka ngumpet atau nyari ruang terbuka u merokok

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah kalau perokok aktif memilih tempat yang aman untuk merokok

      Delete
  9. Wow, itu sangat menyebalkan dan ngajak mati masal sih, namanya. Udah deh, berenti aja ngerokoknya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalaupun siap sakit, jangan ajak yang lain :(

      Delete
  10. Merokok pake helm aja..
    Bahas rokok tuh sedih. Kan udah jelas ada warningnya, kok masih aja dibeli ya ��
    Alhamdulillah adek ipar aku nggak merokok...

    ReplyDelete
  11. Rumahku udah bebas kawasan merokok, kalo mau ngeroko sana di luar pintu gerbang kompleek wkaakka. JAhaat dan kejam sekali akutu di rumah.
    Demi kebaikan bersama..

    ReplyDelete
  12. Keren ya Kampung Penas, ada aturan kampung bebas rokok. Aku bakal setuju banget kalo kampungku juga ada aturan serupa. Di rumah ada tiga laki-laki nggak ada yang merokok, tapi tetangga sebelah merokok dan asapnya masuk ke rumah. Makanya pintu rumah selalu aku tutup rapat biar gak masuk si tamu tak diundang itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ternyata bisa yaa kampung tanpa rokok. Kalau di Penas bisa, insya Allah bisa juga diterapkan di tempat lain

      Delete
  13. Aku tuh gemes dan sebel sama perokok yg kadang suka bebel klo dibilangin
    Alhamdulillah di rumah sih ga ada tp klo ada sodara yg bertamu kadang suka susah dikasih tau
    Aku malah pernah adu mulut sama penumpang angkot
    Dibanding manfaat lebih banyak mudharat nya kebiasaan merokok itu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kalau ada tamu merokok biasanya diarahkan di teras aja. Kalau perlu ga usah sediakan asbak

      Delete
  14. Samaan, Mbak. Kalau tetangga merokok, bau asapnya masuk ke rumah. Sebel banget :'(

    ReplyDelete
  15. aku sudah ingatkan suami selalu untuk segera berhenti merokok. Sekarang memang sudah jauh berkurang namuuun tetap saja belum berhenti. Doakan bisa segeri berhenti

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Mbak Indah. Semoga ada dorongan kuat buat suamimu untuk bebas dari jeratan asap rokok.

      Delete
  16. Aku mantan perokok mba. Baru stop rokok pas hamil anak pertama. Suami malah ga ngerokok samasekali . Pas pacaran dia ga terlalu tegas ngelarang Krn status pacar dia anggab blm terlalu kuat utk melarang :p. Tp pas nikah, dia ngelarang banget, cm aku kdg nakal diem2 msh ngelakuin di kantor, kebetulan di cabang lama ada tempat khsuus smoker. Tp pas hamil, aku beneran stop samasekali.

    Dan sampe skr, ga tertarik lagi ngilangin kesalahan :p. Kalo ditanya dulu takut ga sih Ama peringatan2 di bungkus rokok. Jawabnya ga. Makanya aku ngerti kenapa perokok ttp aja ga mau brenti walo liat peringatan gitu. Lah wong efek ringan yg ditimbulkan LBH enak drpd peringatannya :D. Kenyataannya begitu. .

    Selain Krn hamil, ada respon lain ke apa aku stop. Apa aku dikirimin foto wanita perokok yg umurnya sama Ama aku,tapi tampangnya jauuuuuuh LBH tua dr umur :o. Di situ aku baru takut mba. Secara aku peduli banget Ama kulit dr zaman SMU, apa ngeliat keriput Krn rokok lgs parno wkwkwkwkwk. Jd Tiap kali timbul keinginan merokok, aku tinggal liat foto wanita tua yg umurnya msh sebaya td, suapya keinginan rokok lgs stop :p. Jd kurasa kalo mau bikin perokok berhenti, ksh mereka sesuatu yg bener2 mereka takutin. Kalo itu ga ada, ya susah sih :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mbak Fanny ... aku ga menyangka soalnya gaya hidupmu sangat sehat dan you look so young!
      Alhamdulillah, makasih yaa sharingnya.
      Eh tapi benar lho rokok bikin wajah nampak lebih tua. Mertuaku gini waktu merokok. Setelah berhenti di usia 60-an malah nampak lebih segar dan muda.

      Delete
  17. Kalau sudah berurusan dengan perokok, urusannya jadi kayak debat kusir, menurut saya. Mereka tidak peduli dengan beragam bahaya yang mengintai. Kelompok orang ndablek. capek deh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aku simple aja mbak, ga mau berdebat. Merokok, silakan. Asapnya jangan disebar ke orang lain.

      Delete
  18. Memang sebaiknya orang mulai sadar untuk hidup sehat ya...biar terhindar dari penyakit membahayakan yang sampai saat ini belum ada vaksinnya

    ReplyDelete
  19. Betul banget artikel ini, pokokny kalo udah ada asap rokok biasanya saya langsung puyeng haha

    ReplyDelete
  20. Langsung kushare nih artikelnya buat suamiku moga terketuk hatinya, sering berantem kami gara-gara rokok, sebal banget..

    ReplyDelete
  21. Kadang suka dilema plus kesel nggak sih, di rumah kita sudah terbebas dari asap rokok karena nggak ada yang ngerokok, eh ternyata di kampung sendiri, masih banyak warga (terutama bapak-bapak) yang ngerokok secara sembarangan, ntar ditegur, kita dianggap sok tahu.
    Semoga adanya pandemi ini, kesadaran orang akan hidup sehat semakin tinggi ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Selama PSBB ini playground tempat kami biasa main kan ditutup. Eh malah banyak orang yang merokok di situ. Puntungnya berjejer dong.

      Delete
  22. Di keluarga saya. Sedikit yg merokok. Tapi itu tetap aja dinasihati juga ga ada kenanya. Entah kapan mau berhentinya. Butuh alasan yg kuat buat dia stop merokok.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, alasannya itu perlu tumbuh dari diri si perokok.
      sebagai perokok pasif cuma bisa mengingatkan.

      Delete
  23. Alhamdulillah di rumah gak ada lagi yang merokok. Jadinya kalo ke luar rumah, sebel deh sama yang ngerokok. Apalagi kalo depan anak-anak. Bener2 deh. Semoga fakta rentannya covid 19 menyerang perokok membuat banyak orang berhenti merokok. Dan memulai hidup sehat.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Di Inggris udah ada 300ribu orang berhenti merokok karena takut kena covid, lho, Teh. Gimana Indonesia ya?

      Delete
    2. Oh ya? Wuih bagus. Semoga di Indonesia juga banyak yang begitu. Kasian juga ya perokok itu. Berisiko besar kena Covid 19. Semoga mereka pada berhenti ngerokok. Selain rentan buat mereka, risiko penularan ke orang lain juga jadinya lebih besar kan, ya. :(

      Delete
  24. Sebel ya ama perokok ini mak. huhuhu mana kebanyakan bapak2 sekarang di rumah aja. egoisnya itu loh lupa kali ya kalau ada anak. semoga suami2 kita paham ya mak jangan ngerokok lagi bahaya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah suamiku itu benci perokok. Semoga yaa di Indonesia makin banyak yang tobat deh supaya sehat sekeluarga.

      Delete
  25. Kalau negur tetangga untuk tidak merokok ngeri juga ya takut malah gak terima, toh yang beli mereka rokoknya bener banget. Paling cuma bisa mendakan supaya segera sadar ya. Kalau kaya di tempat umum aku kadang negur juga apalagi kalau hadap2an misalnya di angkot (tapi dulu sih skr udah lama banget gak naik angkot)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sekarang angkot udah jadi kawasan tanpa rokok kan ya? tapi kayaknya masih banyak yang belum sadar :(

      Delete
  26. Sedih banget deh hari gini masih banyak yang cuek banget dengan kesehatan orang lain, dengan merokok sembarangan. Ini kejadian banget waktu aku belanja ke pasar, didalam sudah penuh dengan orang berbelanja dan ada beberapa pedagang merokok. Kebayang deh, bau dan sesaknya kayak apa itu.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waduh di pasar yaa kebayang sumpeknya, mbak Chie

      Delete
  27. duh vape itu enggka banget deh lebih bahaya soalnya zat kimia juga, aku juga sebel banget kalo dekat orang nge Vape asapnya itu banyak banget

    ReplyDelete
  28. Merokok efeknya memang berbahaya buat yg pasif. Ibuku udah ngalamin. Sakitnya berbulan2. Efek pasca sakit badannya gak keruan kurus banget.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah ini perokok pasif kena imbasnya juga yaa mbak. Biasanya paru-parunya entah bronchitis atau radang :(

      Delete
  29. Kadang terbersit buat doain jelek orang yang merokok. Duuh maafken. Habisnya gemes, sudah tau musim pandemi kayak gini malah cari penyakit dg merokok

    ReplyDelete
    Replies
    1. Doakan yang baik aja mbaaa supaya kita dapat pahala. Heheh

      Delete
  30. Dalam kondisi biasa aja efek rokok ini membahayakan jiwa ya, baik untuk perokoknya sendiri maupun perokok pasif. Apalagi dalam kondisi pandemi dimana daya tahan tubuh harus dijaga. Sudah semestinya kita sadar diri akan pentingnya menjaga kesehatan tubuh.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, mbak. Apalagi covid menyerang saluran pernapasan.

      Delete
  31. Kalo di indonesia kayaknya sepama puasa ramadan polusi rokok menurun ya.. haha belom ada penelitian nya sih.. Semoga para perokok mendapat hidayah kak..

    ReplyDelete
  32. suamiku enggak merokok. tapi kalau lebaran sering aja nemu tamu yang merokok saat pulang kampung. tapi pas pandemi ini alhamdulillah sih enggak ketemu yang merokok. tapi tetap perlu aturan untuk yang suka bebas merokok di tempat umum ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus juga nih ya karena silaturrahim online, mengurangi asap rokok

      Delete
  33. Budaya rokok dibawa oleh Inggris ke seluruh dunia. Tapi malah di Inggris sendiri pemakai rokok berkurang dan bahkan tempat-tempat untuk merokok saja dibatasi. Sementara Indonesia sebagai pengimpor budaya tersebut tetap enjoy. Aneh kan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh tau ga selama pandemic di Inggris sekitar 300000 orang berhenti merokok. Nah gimana Indonesia?

      Delete
  34. setelah baca ini, saya bernafas lega. syukurlah ayah saya sudah berhenti merokok. alasan awalnya sebab mau hemat uang di masa pandemi. lalu ayah ada keluhan di pernafasan, jd stok merokok karena khawatir malah kenapa2. ternyata keputusan tepat

    ReplyDelete
  35. KZL bangeeett...
    Kalau ada yang untoleran begini. Anakku sering kalau gak nyaman sama orang merokok di dekatnya, diomongin "Kok bau asap siih, Ma...?"

    Kalau orangnya sadar, alhamdulillah.
    Kalau engga, kami memilih tempat lain.

    Kadang orang kalau diingatkan dengan suara keras gitu aja cuek, kalau ditegur, malu...malah bikin keributan kita nanti.
    Ngalah aja deeh...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Peraturan yang kurang ketat bagi perokok yang merokok di sembarang tempat ini tidak benar-benar diberlakukan. Sehingga banyak orang merasa baik-baik saja.

      Delete
  36. Alhamdulillah suami gak merokok. Sering gak betah buat nafas kalau ada orang disekitar yang ngerokok. Baunya kadang gak hilang-hilang meskipun orangnya udah pergi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa asap dan baunya itu masih di udara sampai 2,5 jam loh

      Delete
  37. asap rokok berkurang namun kepulan asap vape bikin sesak hiks,

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama aja dong, tetap mengandung racun yang bahaya buat tubuh

      Delete
  38. Alhamdulillah banget suamiku ga ngerokok dan aq paling engap kalo deket2 orang merokok kak

    ReplyDelete
  39. Harusnya ya Mba, harusnyaaa...kalo perokok itu punya akal dia harusnya bisa sadar sendiri kalo kelakuannya itu ga ada faedahnya barang secuil. Hawa nafsu banget yang diturutin. Wwkwk, koq ngegas di rumah orang ya aku. Apalagi saat pandemi ini, double2 mereka resikonya.

    ReplyDelete
  40. alhamdulillah di rumah tidak ada perokok.
    saya berharap para perokok itu lebih menghargai sekeliling...
    udah lah stop merokok aja. bikin susah orang aja...

    ReplyDelete
  41. Ah kapan ya dunia bebas rokok? Humm... peduli pada kesehatan, udah ada wabah pandemi kaya gini mestinya jadi pada makin sadar pentingnya kesehatan ya Mba, ah mestinya, tapi perokok ya memang ngga mudah disuruh berhenti merokok.

    salam silaturahmi Mba

    ReplyDelete
  42. Semoga orang-orang makin sadar ya Mba Helen kalo merokok itu berbahaya
    dan bisa menguranginya yang sudah merokok apalagi di tengah pandemi macam ini.

    ReplyDelete
  43. Huhu aku tuh kesal banget sama yg namanya perokok mba, kalo nemu di transportasi publik, ga segan aku tegur secara terang-terangan

    ReplyDelete
  44. ini nih yang perokok kadang gimana ya, padahal tau itu gak baik buat kesehatannya, tapi masih aja, emang perlu dikasih edukasi ya.. apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini

    ReplyDelete
  45. Tulisannya lengkap banget, mbak.
    Aku termasuk yang bersyukur karena di rumah nggak ada yang merokok.

    ReplyDelete
  46. Aku juga sensitif bgt mb soal rokok apalagi anak anakku ada asma, aku udah sering bgt marahin perokok di tempat umum, heran masih banyak aja yg merokok sembarangan

    ReplyDelete
  47. Bahayanya rokok emang sangat besar ya. Tapi kalau sudak kecanduan susah banget untuk berhentinya.

    ReplyDelete
  48. I feel you banget Mbak. Rasanya hidup bertetangga dengan perokok. Ngga enak banget asli. Akupun antipati sama rokok dan perokok. Padahal jelas ya lebih berpotensi terpapar Corona. Semoga makin banyak perokok yang tahu data ini

    ReplyDelete
  49. Bagaimanapun juga merokok itu membahayan diri sendiri maupun orang lain ya mbak, saat pandemi atau diluar pandemi ya harus menjauh dari rokok.. akutuh ngga abis fikir deh sama perokok, kenapa ya ngga sayang diri sendiri huhu

    ReplyDelete
  50. Aku paling sensitif banget sana asep rokok. Rasanya mending ngirup bau-bauan lain deh daripada asep rokok. Sebelum pandemi ini suka kesel sama yang ngerokok sembarangan di depan orang, Dan sekarang di masa pandemi gini makin ga ngerti aja sama yang masih ngerokok.

    ReplyDelete
  51. alhamdullilah dirumah gak ada yang ngerokok, bebas dan aman dari para ahli hisap. tapi gemesnya dikantor hampir rata-rata yang cowo itu perokok aktif dan susah banget di minta untuk berhenti merokok semoga adanya virus corona ini bisa jadi hikmah agar mereka berhenti merokok karena bahayanya 2 kali lipat

    ReplyDelete
  52. Aku juga kesel banget kalau ada perokok yg asapnya kemana-mana, gaada akhlak. Untung aja di rumahku yg ngerokok cuma kakekku dan itupun udah jarang banget. Alhamdulillah juga pacarku juga gak ada riwayat merokok🤭

    ReplyDelete
  53. iya ya susah jg sih apalagi yg emang udah ngerasa nyaman sama rokok mau diingetin dgn cara apapun pasti susah apalagi tanpa ada kesadaran sendiri

    ReplyDelete
  54. Perokok itu harusnya disediain tempat khusus 1ruangan tertutup, biar dia yg isap sndiri itu asap rokoknya, (jahat amat yak) abis mereka jga jahat

    ReplyDelete
  55. Aku mau corona mau engga tetep sebel sama perokok kak, apalagi kalo merokok tempat umum kalo ditegor suka galakkan dia ish sebel banget. Apalagi kalo yg naik motor sambil merokok itu kan abunya terbang kalo kena mata kan bahaya banget, secara perokok pasif itu lebih bahaya dari pada perokok aktif

    ReplyDelete
  56. Alm bapak ku dulu jaman masih muda dan belum nikah perokok. Imbasnya beberapap tahun kemudian, i tahun 1989 masuk RS karena paru-paru kering. Usai itu, kondisi seperti biasa. Tapi kira-kira tahun 1999 terkena paru-paru basah. Subhanallah banget deh. PAdahal rokok itu dilakukan saat sebelum nikah tapi imbasnya panjang. Apalagi dimasa pandemi begini, duhh yang ngerokok kudu ingat sama alamm kubur deh yaa. xixixi

    ReplyDelete
  57. Alhamdulillah dirumah keluargaku nggak ada yang merokok, jadi tempat paling nyaman dan bebas rokok buatku sih dirumah. Tapi paling nggak bisa dihindari tuh pas lagi beraktivitas diluar rumah dan ada yang merokok ya, mudah-mudahan setelah pandemik ini berlalu makin banyak yang sadar juga bahayanya merokok karena ternyata para perokok lebih rentan terkena virus ya.

    ReplyDelete
  58. Sedih banget, jumlah pasiennya nambah. Untungnya suami aku udah ga ngerokok lagi.. udah aku larang habis2an..

    ReplyDelete
  59. Sediiihh masih banyak yang cuek merokok ya, bahkan dalam kondisi pandemi kayak gini. Berharapnya pada lebih mikir gitu, tapi ya gimana ya, hiks... Padahal risikonya jelas ada. Moga-moga aja makin banyak yang tersadarkan, ya, Mbak.

    ReplyDelete
  60. Bersyukur orang terdekat ku yaitu suami udah lama berhenti merokok. Ga kebayang kalau deket2 . Apalagi kkndiko Pandemi Corona sekarang ini. Duh bikin rentan banget orang yang deket dengan perokok. Jauh-jauh deh. Semoga yang masih merokok bisa lebih mikir bahaya' nya yah

    ReplyDelete
  61. Persis dilingkungan rumahku juga begitu. Pagi pagi asap rokok sudah berkunjung tapi wujud orangnya tidak Ada. Sangat Gak gampang buat Mereka stop Dr jerat rokok, harus dr keinginan kuat Dr Dalam diri Dan orang terdekat

    ReplyDelete
  62. Auto bad mood kalau ada asap rokok atau yang ngerokok deket-deket saya. Gak kuat sama baunya. Bahkan pernah mencium bau rokok dari aroma kaos teman yang perokok, gatau gimana langsung bete gitu. Karena ngerusak suasana hehehe. Semoga sih pada sadar ya orang-orang karena corona itu kan nyerang di saluran pernafasan. Kalau pernafasan ga sehat, gampang dong terinfeksi virus juga...

    ReplyDelete
  63. Aku juga kzl bgt sama perokok. Merugikan orang lain, kalo merokok cuma merugikan dirinya sendiri mah bodo amat deh. Alhamdulillah suamiku juga gak ngerokok jadinya rumah bebas asap rokok.

    ReplyDelete
  64. Perokok - perokok semoga diberikan hidayah yah soalnya merokok itu merugikan banyak orang bukan hanya merugikan dirinya saja.

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,