Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Berkunjung ke Rumah Bobo

Tuesday, January 15, 2019

[Kunjungan ke Majalah Bobo]

SID dan Kania berkunjung ke redaksi Majalah Bobo

Bobo, teman bermain dan belajar
B o b o
Bobo

Entah sejak tahun berapa keluarga saya langganan majalah Bobo. Majalah ini hits banget di kala itu. Sekarang? Masih dong. Luar biasa, lho, di tengah era digital seperti ini majalah Bobo dapat bertahan dan selalu dinanti tiap Kamis. Setelah bertahun-tahun menjadi pembaca setia Bobo, 2018 lalu saya akhirnya bisa berkunjung langsung ke Rumah Bobo alias kantor Majalah Bobo di Jakarta. Ada apa saja?


Field Trip ke Majalah Bobo

Menjelang hari-H, Mbak Harty menawarkan saya untuk mengikuti field trip ke Majalah Bobo yang diadakan oleh komunitas homeschooling Pancar. Kebetulan anak sulungnya, Kimi, berhalangan hadir. Daripada slot-nya terbuang percuma, lebih baik buat SID. Terima kasih, ya, Mbak.

SID dan saya sangat bersemangat berkunjung ke redaksi majalah Bobo karena ia suka Bobo. Tiada hari tanpa membaca Bobo. SID mengenal Bobo dari saudaranya yang berlangganan. Setiap kali ke rumah saudara, ia selalu minta dibacakan Bobo. Meski majalah Bobo lebih cocok untuk anak usia SD, SID suka dengan cergam keluarga Bobo; Paman Kikuk, Husin, dan Asta; Ceritera dari Negeri Dongeng; dan Bona Gajah Kecil Berbelalai Panjang. Ya, ia belajar membaca gambar di cergam tersebut.


Hari yang ditunggu telah tiba. Kami berangkat sepagi mungkin karena letak kantor Majalah Bobo cukup jauh dan daerah macet. Alhamdulillah kami diantar Ayah SID melewati jalan berliku dan meliuk diantara kemacetan. Pukul 9 lewat sedikit kami tiba di gedung Gramedia Majalah, Jl. Panjang, Kebon Jeruk. Kantornya Bobo ada di lantai 3.

Kami terlambat beberapa menit karena rombongan anak balita sudah naik ke ballroom. Kok ya pas bertemu Mbak Lisa yang telat juga dan anaknya seumuran SID. Yaudah, saya menggandeng dua anak ini ke ballroom untuk berkumpul dengan rombongan.


Berbagai Profesi di Balik Pembuatan Majalah Bobo

Di ballroom yang disebut "Rumah Bobo", sudah ramai anak-anak berbaju merah dari usia 3-12 tahun. Anak balita duduk di sebelah kiri, sedangkan anak yang lebih besar di bagian kanan. Syukurlah acara belum dimulai, ada sedikit waktu untuk SID beradaptasi.


Di sini, tim redaksi Majalah Bobo memperkenalkan diri dan menjelaskan berbagai profesi di balik pembuatan sebuah majalah. Sebelum sampai ke tangan pembaca, Majalah Bobo melalui proses pembuatan yang panjang. Ada penulis naskah yang menulis cerita dan artikel di Bobo, illustrator yang menggambar, editor, pemimpin redaksi, bagian cetak, hingga distributor.


Majalah Bobo terus mengikuti perkembangan zaman, lho. Enggak kalah gaul, Bobo punya facebook, Instagram, website, dan juga youtube. Biasanya pembaca hanya membaca cerita di majalah, kalau di youtube, pembaca dapat menonton cerita keluarga Bobo, Nirmala, Oki, Bona, dan tokoh-tokoh lainnya dalam bentuk video. Seru, kan! SID suka banget nih cerita Pipiyot si penyihir usil dikejar undur-undur.

Tak Ada Bobo, Mombi Pun Jadi

Setelah perkenalan, peserta field trip Majalah Bobo dibagi menjadi dua kelompok. Anak balita pindah ke ruangan sebelah yang disebut "Rumah Mombi" untuk bertemu Mombi.

Di sini, kakak-kakak redaksi mendongeng tentang keluarga Mombi. FYI, selain Bobo, Gramedia Majalah menerbitkan majalah Mombi dengan tokoh utama beruang. Mombi menyasar segmen anak usia prasekolah sebagai majalah aktivitas. Sedangkan untuk usia SD ada pula Mombi SD.


Anak-anak diajak menempel stiker dan mewarnai gambar Mombi sambil bergantian ke kantor redaksi Majalah Bobo. SID sukaaaa sekali menempel stiker sampai enggak mau diajak ke kantor. Setelah ia puas, barulah kami beranjak ke kantornya Bobo.


Whoaaa! Ini pengalaman tak terlupakan buat saya (entah dengan SID) karena saya punya segudang pengalaman manis membaca Majalah Bobo. Bentuk kantornya biasa saja, sih, ya cubicle gitu. Tetapi ada pernak-pernik keluarga Bobo seperti boneka, hiasan dinding, dan photo booth.

Mata SID berbinar-binar melihat setumpuk majalah Bobo di meja illustrator. Ia minta dibacakan. Lha … enggak pulang-pulang, dong. Selain itu, ada snack yang bisa diambil di meja. Bagian ini cukup berkesan bagi sebagian anak. Mungkin pada laper, ye …


Selama kunjungan ke Bobo, SID sempat kecewa. Ia ingin berjumpa dengan Bobo-nya langsung tetapi tidak ada badut Bobo. Sebelum pulang, ternyata datang badut Mombi. Anak-anak menyambut gembira namun SID lebih fokus pada lembar stikernya. Ia masih berharap Bobo datang.

Kekecewaan itu tak berlangsung lama karena saat pulang ia mendapat goodie bag berisi majalah Bobo dan Mombi. Senangnya … ia langsung minta dibacakan dalam perjalanan pulang.


Terima kasih, Bobo! Semoga kita dapat berjumpa di lain waktu!

23 comments on "Berkunjung ke Rumah Bobo"
  1. Ya ampun Bobo, saya juga dibesarkan oleh majalah ini. Berhubung dulu tinggalnya di kampung, jadi bacanya bobo bekas, kiriman dari saudara yang tinggal di Surabaya dan langganan. Bobo ini termasuk majalah yang mempengaruhi banyak pilihan hidup saya sih hehehe. Kangen Bobo jadinya, udah lama banget nggak baca.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wow pengaruh Bobo besar, ya, Mbak. Dulu aku langganan Bobo, udah turun-temurun dari kakak.

      Delete
  2. Wah, SID beruntung ya!

    Kunjungan seperti ini bagai investasi pada buah hati
    Memberi warna pada tumbuh kembang

    Peluk cium buat SID ya, mba... :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. semoga menorehkan memori indah untuknya berkunjung ke Rumah Bobo

      Delete
  3. oohh ada ya rumah bobo beneran? wahh Narend blm tau bobo sih, tiap kutawarin majalah bobo anaknya ogah, maunya Tayo terus :D

    ReplyDelete
  4. Aku pernah ke tempat yang sama tapi mengunjungi Nova, "mamanya" Bobo :D
    Anakku baca Bobo dari Bobo Junior sampai Bobo sekarang,Mbak.
    Tapi keren banget bisa bertandang ke Rumah Bobo..SID dan anak-anak lainnya pasti senang :)

    ReplyDelete
  5. Ah senangnyaaa kk SID bisa jalan-jalan kerumah BOBO, pasti banyak dapat pengetahuan dan pengalaman baru disana.

    kalau inget bobo pasti inget jaman kecil ya, aih jadi bernostalgia ^^

    ReplyDelete
  6. Helena ini bisa berkunjung ke rumah bobo gimana caranya? seru banget itu, anakku pasti suka deh.

    ReplyDelete
  7. Jadi ingat masa kecilku, baca majalah Bobo. Paling suka sama tokoh Juwita yang cantik berbaju pink.

    ReplyDelete
  8. Wah....ini majalah favorit saya zaman SD mbak. Kalo dulu suka kasih hadiah gitu kan si Bobo dan suka jadi ajang berantem saya sama kakak, rebutan hadiahnya. Hahaha

    ReplyDelete
  9. Dulu, aku yang langganan majalah Bobo. Sekarang anak-anakku. Yang udah 18 tahun saja masih suka baca :)
    Jadi kepikiran mau ajak anak-anak ke Rumah Bobo, kalau tanpa rombongan bisa nggak ya.

    ReplyDelete
  10. Termasuk media cetak yang berjasa dalam hidupku nih hahaha. Sayang harganya sekarang lumayan mahal kalau mau langganan, tapi kadang2 aku tetap beli sih buat anak-anak, isinya bagus dan edukatif :)

    ReplyDelete
  11. Aku juga fans BOBO, kalau anakku seringnya kubeliin mombi Mak SId karena banyak games menarik gitu jadi keingetan pengen langganan lagi ah mumpung Neyna udah bisa baca

    ReplyDelete
  12. Senangnya SID bisa berkunjung dan mendengarkan dongeng di kantor redaksi majalah anak-anak yang paling nge-hits. Majalah Bobo tuh menemani masa pertumbuhan anak-anak Indonesia ya

    ReplyDelete
  13. Sid lucu amat siiiy... itu peci gak pernah lepas ya dari kepalanya. Asik banget ketemu idola Ibu si bobo

    ReplyDelete
  14. hastagaaaaahhhh majalah dr zaman aku TK :D. dulu ingetnya alamat bobo di palmerah, soalnya dulu aku srg kirim surat wkwkwkwkw. skr di jl panjang yaaaa. dr bobo aku dpt banyak sahabat pena. trus belajar nulis juga dr bobo. suka banget baca komik pak janggut :D.

    anakku nanti mau aku ksh langganan juga, tp pas dia udh Sd nanti. paling berkesan lah majalah ini

    ReplyDelete
  15. bobo bacaan masa kecilku, masih eksis jg ya sampai skrg.

    ReplyDelete
  16. Bobo ini teman setiaku juga lho sejak kecil. Kok sama ya dengan kesukaan SID, itu Bona, Paman Kikuk, Negeri Dongeng dan keluarga Bobo beneran favoritku waktu kecil. Sampai sekarang masih suka ikut baca kalau pas beliin Bobo untuk anak-anakku.

    Wah, SID kecewa ya nggak ketemu Bobo. Tak apalah ya, udah dapet majalahnya dan ketemu Mombi. Semoga lain waktu bisa beneran ketemu Bobo ;)

    ReplyDelete
  17. dulu sama bapak selalu dikasih janji majalah Bobo kalau nilai ulangannya baguus, kalau lagi sakitpun dirayunya majalah Bobo, kayaknya jadi majalah favorit anak-anak saat itu jaman 90'an hahaha

    baru tau ada figur baru mombii itu beruang yaaa? kereeen, semoga jadi favorit anak-anak juga di jaman sekarang

    ReplyDelete
  18. Kayaknya majalah bobo itu majalah favorit anak 90an deh yang hampir semua anak2 mengidolakan karakter bobo.

    ReplyDelete
  19. Waduuuh majalah bobo berarti masih ada sampai sekarang? Padahal udh lama bgt yaahh inget jaman dulu bgt... Suka bgt bca majalah ini dan kwluarga bobo yg kelinci itu 😊

    .

    ReplyDelete
  20. wah kunjungan yang bagus buat anak2 ya

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,