Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

5 Prinsip Investasi Ini Menyelamatkanmu dari Investasi Bodong

Friday, October 6, 2017
VISA Financial Literacy Series part 3: Investment

Investasi Bodong, Pasti Bohong
Tulisan tersebut terpampang nyata di billboard jalan Gatot Subroto, Jakarta. Bank-bank bersama OJK berkampanye melawan investasi illegal yang masih marak beredar. Selama Januari – September 2017 tercatat Satgas Waspada Investasi OJK telah menghentikan kegiatan 48 entitas yang diduga menyediakan jasa investasi illegal.

Di tengah masyarakat yang makin melek digital nyatanya masih ada yang menjadi korban dari investasi bodong. Siapa yang tak tergiur mendengar janji imbal hasil besar dalam waktu cepat. Padahal investasi membutuhkan proses sebelum menuai hasil. Sebagai benteng diri perlu diingat jangan mudah percaya dengan sesuatu yang instan kecuali mie instan. Hehehe.

Bu bijak waspada investasi bodong

Prita Ghozie, CEO dan Financial Planner ZAP Finance, dalam financial literacy workshop ketiga bersama VISA membahas topik yang sama, yaitu investasi. Beliau menyampaikan prinsip investasi dan cara supaya tidak menjadi korban investasi yang berujung penipuan dengan bahasa yang ringan dan mudah dipahami. Simak selengkapnya ya.
Agustus lalu saya mengikuti workshop kedua oleh VISA mengenai saving and budgeting. Workshop ini menjadi kegiatan rutin VISA untuk memberikan edukasi keuangan terutama kepada ibu-ibu di Indonesia. Bagi yang belum bisa mengikuti workshop secara langsung, semoga tulisan ini mewakili pemaparan narasumber, ya.


Mr. Harianto Gunawan, President Director VISA Worldwide for Indonesia menuturkan followers instagram @ibuberbagibijak sudah puluhan ribu dan banyak yang sign up di website practicalmoneyskills.co.id. Di sana banyak tips seputar keuangan pribadi maupun keluarga yang mudah diterapkan. Bahkan ada komik terbitan Marvel untuk mengenalkan keuangan ke anak. Seru deh!
Mr. Harianto Gunawan, President Director VISA Worldwide for Indonesia
Ngomongin investasi, penting gak sih? Mau investasi di mana? Apakah sudah cukup investasi yang dilakukan selama ini? Itu beberapa pertanyaan yang dilontarkan Mbak Prita Ghozie di awal acara.

Hidup adalah pilihan. Mau investasi atau tidak, mau investasi di A atau B, selalu ada konsekuensinya. Mbak Prita memberikan gambaran sebuah kapal yang ditumpangi ayah, ibu, dan 2 anak. Kapal itu ibarat saving (tabungan) yang butuh layar (investasi) untuk bergerak. Layar besar maka kapal akan melaju kencang dibanding layar yang kecil. Di kapal butuh pelampung (asuransi) untuk berjaga-jaga bila kapal menabrak karang. Paling aman ya jumlah pelampung sama dengan jumlah penumpang. Jangan sampai seperti Titanic yang sekocinya tidak dapat menampung semua penumpang. Alhasil ada yang harus dikorbankan. Dan yang terpenting kapal harus memiliki kemudi (rencana keuangan) untuk mengatur arah.


Hidup bagai perjalanan dalam sebuah kapal
Dalam berinvestasi, kita perlu paham 5 prinsip atau langkah investasi, yaitu:

1. Pahami profil risiko investor

Sebelum berinvestasi, penting buat kita mengenal diri sendiri. Ada 3 tipe investor yaitu konservatif yang sangat pemilih dan bermain aman (risk averse), investor moderat yang 60% defensif – 40% agresif, dan investor agresif yang berani mengambil risiko lebih besar (risk taker).

Beda orang, beda profil risiko. So, kenali diri sendiri lebih cocok di bagian mana karena akan berpengaruh pada jenis investasi yang akan diambil.

2. Tentukan jangka waktu

Sebelum berinvestasi, tanyakan pada diri apa tujuan dari investasi tersebut. Apakah untuk pendidikan anak, persiapan hari tua, ibadah haji, dsb. Lalu kelompokkan tujuan keuangan tersebut dalam horizon waktu jangka pendek, menengah, dan panjang supaya mudah menentukan jenis investasinya.

Contoh: investasi untuk pendidikan anak masuk SD 5 tahun lagi berada di horizon waktu jangka panjang.

3. Ragamkan harta investasi

Memilih investasi yang tepat itu ibarat memilih sapi. Membeli sapi untuk digemukkan atau diambil susu perahnya? Kalau menggemukkan sapi kemudian dijual berarti hasilnya akan didapat setelah sapi tersebut dijual (tidak ada pendapatan bulanan). Ini seperti investasi di logam mulia. Berbeda dengan sapi perah yang tiap bulan kita bisa menikmati hasilnya dari penjualan susu sapi. Sapi perah ini seperti deposito.

Mbak Prita menyarankan bagi pensiunan (dini maupun normal) sebaiknya memilih investasi seperti sapi perah karena butuh income bulanan.

Mau sapi perah atau untuk digemukkan?

Saat workshop diputar sebuah video yang menjelaskan perbedaan saving, investing, and speculating. Saving atau menabung memiliki pertumbuhan lambat namun berisiko rendah seperti: tabungan dan deposito. Saving cocok untuk tujuan keuangan maksimal 3 tahun. Investing bersifat long term dan berisiko lebih tinggi dari saving namun memiliki potensi imbal hasil yang tinggi juga. Yang terakhir speculating adalah menumbuhkan uang dengan sangat cepat. Contohnya day trading yang bisa menang besar atau bahkan kehilangan segalanya. Wah yang terakhir ini sebaiknya dihindari karena sama saja dengan berjudi.
Jenis investasi semakin beragam lho. Berikut macam investasi:
a. Aset fisik seperti properti dan logam mulia. Property tak terbatas pada rumah, tanah, atau apartemen. Sekarang ini mainan anak, baju adat, kamera, dan tas branded bisa dikatakan bentuk investasi karena bisa disewakan.
b. Surat berharga seperti deposito, obligasi, saham, dan reksa dana.
c. Bisnis seperti usaha dan franchise. Bisnis ini berisiko paling tinggi namun berlaku high risk, high return. Karena sifatnya yang volatile sebaiknya penghasilan dari bisnis tidak untuk dana pendidikan anak.

Membahas investasi tak akan lepas dari risiko. Setiap instrumen investasi selalu memiliki risiko, antara lain:
a. Risiko likuiditas: menyimpan uang di tabungan lebih mudah dicairkan bila sewaktu-waktu dibutuhkan dibanding investasi di properti.
b. Risiko volatilitas harga: seperti harga saham yang naik turun.
c. Risiko gagal bayar: bisnis yang gulung tikar akibat kebanyakan utang dan tidak mampu membayar ke kreditur.
d. Risiko pasar: seperti krisis moneter.
e. Risiko kena tipu investasi bodong. Supaya tidak menjadi korban investasi illegal, teliti sebelum berinvestasi. Apabila return yang ditawarkan begitu tinggi melebihi rata-rata return pada umumnya maka sebaiknya hindari berinvestasi di sana. Jangan tergiur imbal hasil besar karena semua investasi hasilnya tidak dapat dijamin. Pelajari skema investasi tersebut dan kejelasan bisnisnya. Periksa legalitas dan izin perusahaan investasi ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Jadilah konsumen yang cerdas! Jika menemukan tawaran investasi yang mencurigakan, masyarakat dapat mengkonsultasikan atau melaporkan kepada Layanan Konsumen OJK 1500655, e-mail konsumen@ojk.go.id atau waspadainvestasi@ojk.go.id.

4. Lakukan investasi secara bertahap dan berkala

Sisihkan pendapatan setiap bulan untuk investasi tanpa terpengaruh kondisi pasar. Kebiasaan ini supaya membentuk sikap disiplin berinvestasi. Sekarang makin mudah lho membeli saham mulai 100ribu rupiah.

Selain itu tanamkan investasi di beberapa instrumen dan industri supaya ketika ada guncangan di satu hal masih ada back up di sisi lain. Never put all your eggs in one basket. Dan yang terakhir risiko investasi dapat diminimalisir bila berinvestasi dalam jangka panjang. Maka, mulailah investasi sekarang.

Never put all your eggs in one basket

5. Evaluasi dan lakukan perubahan alokasi bilamana perlu

Setelah melakukan eksekusi dengan memiliki investasi yang tepat sesuai tujuan keuangan masing-masing, lakukan evaluasi secara bertahap. Apabila ada hal yang perlu diubah maka ubahlah supaya hasil investasi tersebut optimal.


Para ibu bijak berdiskusi masalah investasi bersama Prita Ghozie
Setelah pemaparan panjang lebar tentang 5 prinsip investasi di atas, selanjutnya yaitu sesi tanya jawab yang saya rangkum berikut ini.

Q1: Saya telah menyiapkan dana pendidikan anak berupa investasi di tanah yang ditanami pohon jati. Apakah investasi ini sudah benar?
A1: Benar. Sebaiknya hasil pohon jati tersebut sebagai tambahan. Investasi juga di surat berharga untuk dana pendidikan anak.

Q2: Bagaimana dengan menyiapkan dana haji berupa dinar dan dirham?
A2: Menyiapkan dana haji yang terpenting di awal yaitu booking seat dengan DP 25juta rupiah maka penuhi DP tersebut dengan cepat. Untuk pelunasan dapat dengan investasi pada dinar dan dirham.

Q3: Freelancer memiliki penghasilan tidak tetap perbulan. Untuk menabung 30% dari gaji terasa berat. Bagaimana solusinya?
A3: Usahakan tiap bulan menabung dengan prosentase sama yaitu 30% meski nominal naik turun. Tetapkan minimal gaji tiap bulan. Bila ada penghasilan lebih maka letakkan di rekening simpanan sementara.

Q4: Bagaimana mengenali investasi bodong?
A4: Cek janji return perbulan. Bila lebih dari bunga deposito sebaiknya curiga.

Q5: Apa yang perlu dipertimbangkan saat akan berinvestasi di apartemen?
A5: Cek status tanahnya. Jangan sampai muncul sengketa di kemudian hari.

Q6: Bagaimana dengan investasi berbasis syariah?
A6: Syariah menjauhi maisyir (mengambil risiko yang berlebihan), gharar (investasi yang tidak jelas atau masih berupa konsep), dan riba (penambahan yang memberatkan. Yang terkena merasa didzolimi).
Wah makin tercerahkan mendengar penjelasan Mbak Prita di atas. Penjelasan beliau lugas dengan contoh-contoh yang mudah dipahami. Sekarang kita jadi lebih aware dengan beragam investasi yang tersedia. Ingat lho, think before you invest. So, para ibu bijak sudah memiliki investasi di mana saja? Atau berencana berinvestasi di instrument apa? Bagi ceritamu di kolom komentar ya.
59 comments on "5 Prinsip Investasi Ini Menyelamatkanmu dari Investasi Bodong"
  1. Wah., terima kasih informasinya mbak, ulasannya cukup jelas dan mudah kita pahami.

    ReplyDelete
  2. "Cek janji return perbulan. Bila lebih dari bunga deposito sebaiknya curiga."
    Nah yang masuk perangkap biasanya justru krn tergoda dg iming2 yg ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. calon investor harus smart dan jeli supaya ga mudah terjebak

      Delete
  3. Saya masih konservatif dengan Logan Mulia Mbak Helena..belum berani invest yang berbau-bau transaksi lain, Kayaknya perlu belajar banyak yaa

    ReplyDelete
    Replies
    1. LM juga bagus, Mbak. Biasanya ini favorit ibu-ibu karena mudah dipahami

      Delete
  4. Memang untuk berinvestasi harus diperhitungkan dengan matang ya mba. Terimakasih ulasannya

    ReplyDelete
  5. Huhuhu..belum rutin menabung nih. Masih gak bisa kalau udah lihat diskon di toko online :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kata Mba Prita, boleh aja belanja tapi dianggarkan supaya ga kebablasan. Mari...

      Delete
  6. Suka dengan analogi kapalnya. Cocok banget! Q/A nya juga sip. Jadi lebih paham topiknya.

    ReplyDelete
  7. Nice artikel. Mungkin bisa ditambahin informasi tentang reksadana itu mulainya juga kecil lho bisa 500rb trus penambahannya bisa mulai dari 100rb

    ReplyDelete
  8. Ibu-ibu perlu belajar investasi ya, uangnya nggaj habis di belanjain terus, tapi bisa nambah, noted tipsnya aku juga mau belajar investasi

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya dong, investasi itu buat belanja di masa depan.

      Delete
  9. Saya masih tipe jadul, ada duit lebih dikit ya nabung aja. ��

    ReplyDelete
  10. wah saya anggaran nabung masih belum sampai 30% gaji euy

    ReplyDelete
  11. Ragamkan investasi itu bener banget. Bikin yang jangka pendek dan jangka panjang biar bisa dipakai sesuai kebutuhan

    ReplyDelete
  12. Logam mulia katanya agak lama ya harga naiknya mba... Juga agak sulit utk dijual lagi, bener nggak ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. dari segi harga fluktiatif. Kalau sulit di jual ga juga. Bisa jual lagi ke toko emas

      Delete
  13. suka dengarin mba prita, jadi bisa tau cara mengatur keuangan biar ga boros

    ReplyDelete
  14. Kayaknya perlu banget rencanain investasi dari sekarang sebelum berkeluarga. Btw pengen juga ngerti tentang investasi berbasis syariah

    ReplyDelete
    Replies
    1. banget, sedini mungkin deh supaya lebih enteng menyiapkannya

      Delete
  15. Niatnya untung malah buntung.
    Klw aku perhatiin, salah satu ciri investasi bodong itu yang nawarin keuntungan yg gak masuk akal.
    Makanya nalar tetap harus jalan, ya gak mba? Hahah

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya bener banget. Keuntungan besar dalam waktu singkat. Kalau ada beneran, aku udah santay di pantay

      Delete
  16. Replies
    1. hayuklah diperbaiki buat masa depan lebih cerah :D

      Delete
  17. Nah bener, investasi banyak ragam dan bentuknya ya. Tinggal kita saja memilih mana yang sesuai dengan hati dan kantong wkwk. Btw emang bener sih, tujuan investasi juga harus dilihat dari jangka waktunya dan tetap harus hati-hati dong dengan investasi bodong pastinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. mari dipilih-dipilih. Lebih baik investasi di beberapa hal supaya mengurangi risiko kerugian

      Delete
  18. Menyakitkan memang kl sempat ketipu investasi bodong, semoga kita terhindar ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. kasihan mbak korbannya itu ada yang udah habis-habisan, ga punya tabungan lagi

      Delete
  19. Aku pengen banget mengalihkan investasi biar berbasis syariah semuanya. Semoga bisa walaupun pelan-pelan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. investasi syariah terutama properti ini menarik lho

      Delete
  20. Aku termasuk investor yang main di ranah aman

    ReplyDelete
    Replies
    1. yang penting kuasai produknya dan ga mudah tergoda untung gede aja

      Delete
  21. Manarik banget materinya dan sangat bermanfaat sekali ya mbak Helen

    ReplyDelete
  22. jadi semangat siapin kapal yang lengkap dengan nahkoda, persiapan semuanya jadi ketika ada hal yang enggak di sangka2 bisa terselamatkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku suka deh dengan analogi kapal dari Mbak Prita. Langsung kebayang gitu pentingnya financial planning

      Delete
  23. Habis ikut acara ini makin semangat buat investasi ya

    ReplyDelete
  24. Kyknya aku masuk yg konservatif deh... Masih main aman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. boleh aja mbak. Dengan tahu tipe diri akan lebih mudah memilih instrumen investasi

      Delete
  25. Kalau begitu, mbak Helena termasuk investor tipe mana ya?

    Aku... moderat, kayaknya :).

    ReplyDelete
  26. Jangan sampai kita terjebak inves bodong

    ReplyDelete
  27. Aku seneng banget tuh sama workshop kemarin ... super duper lengkap dan bermanfaat untuk kita mengatur keuangan keluarga ya

    ReplyDelete
  28. Saya juga masih investasi LM saja Mba, beberapa kali baca mengenai saham dll-nya. Tapi masih belum begitu paham jadi belum berani invest.

    ReplyDelete
    Replies
    1. agak rumit ya saham. Bisa juga coba reksa dana.

      Delete
  29. Udah lama pgn beli saham, tp blum jadi2 aja nih...

    ReplyDelete
    Replies
    1. makin gampang lho beli saham. Ada juga yang lewat aplikasi di smartphone.

      Delete
  30. Investasi, ga berani aku. Jika belum melihat teman sendiri sukses berinvestasi

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,