Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Teman Tumbuh Anak

Saturday, July 16, 2022

menjadi ibu teman tumbuh anak


“Bu, minta karet,” ujar Uno sambil membawa uang 2000 rupiah.

“Untuk apa, Nak?” tanya saya sembari memberikan satu karet gelang.

“Mau buat pesawat,” jawabnya singkat.

Hah? Pesawat dari karet? Anakku yang berusia 2 tahun ini ada-ada saja. Saya perhatikan bagaimana ia menggulung uang kertas lalu mengikat karet gelang pada uang tersebut. Sebenarnya tidak mengikat erat, uang dimasukkan ke karet. Kemudian, ia mengangkat tinggi-tinggi tersebut, memutari ruangan sambil menirukan bunyi pesawat.

Ow, itu maksudnya pesawat. Masya Allah … kreatif banget ide dan imajinasi anak-anak.

Percaya anak kreatif? Contoh lain seorang ibu heran melihat anaknya menuang air ke lantai sampai banjir. Aslinya hati kesal namun si ibu bertanya mengapa si anak melakukan hal tersebut. “Mau memberi minum semut,” jelas si anak balita.

Astaghfirullah … duh rasanya mau … ah sudahlah. Emosi negatif yang muncul dari ibu dapat diredakan karena ia tahu ini proses anak belajar. Bagaimana cara kita merespon tingkah laku anak akan sangat berpengaruh bagi kehidupan si anak kelak.

Menyiapkan Ibu Menjadi Teman Tumbuh Anak

Diamanahi anak balita seperti Uno mengingatkan saya bahwa anak-anak sangat kreatif, memiliki rasa ingin tahu tinggi, dan senang mencoba melakukan sesuatu. Saya berkaca pada diri sendiri, sudah siapkah mendampingi anak dalam proses tumbuh kembangnya? Siapkah saya menjadi ibu untuk teman tumbuh anak?

Bila dirangkum, ini empat hal penting yang perlu kita, orang tua, pahami untuk menjadi teman tumbuh anak:

1. Orang Tua sebagai Teladan

Anak senang mengamati lingkungan sekitarnya bahkan sejak bayi. Usia bayi yang baru beberapa minggu sudah melihat orang tuanya tersenyum. Ia merekam hal tersebut dan kita bakal terkejut suatu waktu ia tersenyum kembali ke kita.

Cara jalan, menggerakkan tangan, bahkan gaya marah-marah pun bisa ditiru anak, lho, dari orang tuanya. Oops!

Itulah pentingnya orang tua memahami dirinya merupakan teladan bagi anak-anaknya. Ibu … kamu punya penggemar berat yang menyaksikan gerak-gerikmu. Udah berasa artis, kan?! Hehe ….

2. Mendidik Tidak Mendadak

Ingatkah ketika bayi belajar berjalan? Berapa kali ia terjatuh, bangkit, jatuh lagi, bangkit lagi selama berhari-hari? Semakin hari semakin lancar. Begitulah mendidik anak tidak mendadak, belum tentu satu kali belajar langsung lancar.

Mendidik anak butuh proses. Perjalanan pengasuhan pun bagai lari marathon yang berlangsung bertahun-tahun hingga anak mandiri. Kita perlu menyiapkan ketekunan memberi stimulasi serta sabar yang lebar.

anak senang bereksplorasi

3. Lingkungan yang Mendukung

Anak tetangga yang seumuran sudah bisa naik sepeda roda dua. Kok anakku belum bisa?

Hmm … sudahkah kita memberinya kesempatan untuk mencoba? Apakah kita sudah memberikan fasilitas sesuai kebutuhannya?

Dukungan lingkungan, terutama keluarga dekat, sangat dibutuhkan anak untuk tumbuh kembang optimalnya. Kesempatan yang kita berikan pada anak untuk mencoba hal baru dapat menumbuhkan rasa percaya dirinya.

Contoh sederhana lingkungan yang mendukung dalam rumah seperti peletakan alat makan yang mudah dijangkau anak, gantungan handuk di kamar mandi yang sesuai tinggi anak, dan lain-lain. Anak bukan tamu yang menginap hanya 1-2 hari di rumah. Anak merupakan bagian dari anggota keluarga yang tinggal di rumah tersebut. Sudahkah menjadikan rumah ramah anak?

4. Perhatian dan Kasih Sayang

Kebutuhan anak tak hanya sudah makan, mandi, selesai. Anak butuh perhatian dan kasih sayang tulus dari orang tua. Hal ini berpengaruh pada kecerdasan anak, lho!

Dikutip dari The Asian Parent, sebuah studi di Washington University School of Medicine di St. Louis menunjukkan bahwa anak usia sekolah yang ibunya mengasuh mereka sejak usia dini memiliki ukuran otak bagian hippocampus yang lebih besar. Bagian otak ini penting untuk mengingat, belajar, dan merespon stress.

Kasih sayang di sini bukan berarti 24 jam harus mengawasi anak, selalu menuruti keinginan, atau memanjakan anak. Tentu ada batasan kapan harus tega(s) pada anak.


Manfaat Internet Dalam Pengasuhan Anak

Begitu besar peran orang tua dalam tumbuh kembang anak namun sayangnya tidak ada sekolah formal menjadi orang tua. Memahami peran menjadi suami/istri, ayah/ibu terkadang berjalan begitu saja secara alamiah mengikuti kebiasaan-kebiasaan sebelumnya.

Saya pun demikian setelah melahirkan anak pertama. Menjalani peran sebagai ibu menjadi hal baru yang kikuk. Kadang senang melihat kemajuan anak, di lain waktu nangis bombai baper sendiri.

Alhamdulillah sekarang ini era digital dimana belajar menjadi orang tua semakin mudah melalui dunia maya. Manfaat internet sangat besar saya rasakan dalam belajar parenting secara online.

Berbagai kelas parenting, baik berbayar maupun gratis, saya ikuti. Menonton IG Live, YouTube, membaca e-book, terlebih lagi selama pandemi topik webinar (atau Zoominar) sangat bervariasi. Ada yang membahas anak usia dini, usia sekolah, menghadapi remaja, dan lain sebagainya.

Seperti bulan lalu, teman belajar saya di ekosistem Ibu Pembaharu mengadakan talkshow daring “Coffee for Change” yang menghadirkan kisah perubahan hidup para narasumber. Masya Allah, saya sampai kekenyangan ilmu baru dan harus stop dulu. Mengendapkan materi, mencoba memahami, dan mempraktikkan pada pengasuhan anak.

“Tsunami informasi” ini justru membuat saya belajar untuk memilah dan memilih mana materi yang saya butuhkan supaya tidak gelagapan.

anak senang meniru aktivitas orang dewasa (orang tua)

IndiHome Internetnya Indonesia Belajar Parenting Online dari Aceh Hingga Papua


Yang namanya belajar butuh pengorbanan. Orang tua, apalagi ibu-ibu itu masya Allah sibuknya.

Menurut saya, kita butuh kemauan dan kesungguhan dalam belajar. Big why atau motivasi internal mengapa kita belajar hal tersebut perlu diperjelas supaya belajar sampai tuntas.

Kita juga perlu manajemen waktu, menyempatkan belajar parenting di antara kesibukan domestik dan pekerjaan yang tiada habisnya. Saya sendiri jarang pegang gadget saat anak-anak sudah bangun. Maka, waktu belajar saya yaitu saat anak tidur malam atau pagi hari sebelum mereka bangun. Itupun saya sering mendengar video parenting sambil mencuci piring. Ya, sambil mendayung, dua, tiga pulau terlampaui.

Saya pun sengaja membeli Bluetooth earphone supaya bisa mendengar materi zoom sambil menemani anak bermain atau menyusui, jika Zoominar-nya berlangsung di siang hari.

Materi parenting sumbernya banyak di internet. Untuk mengaksesnya, tentu kita butuh jaringan internet yang stabil dan harga yang ramah di kantong seperti IndiHome. Paket internet bulanan IndiHome hanya 200ribuan rupiah dengan kecepatan up to 30 Mbps di Paket Bebas Tanpa Batas.

promo IndiHome mulai 200ribuan (sumber: website IndiHome)

Bagian dari Telkom Indonesia ini bisa dibilang internetnya Indonesia karena layanan IndiHome telah menjangkau berbagai daerah se-Indonesia dari Aceh hingga Papua. Pada 2021 lalu, layanan internet broadband IndiHome di Aceh telah 100% full fiber dan telah menjangkau seluruh provinsi Aceh. Sementara kabar dari acara “IndiHome Wonderful Papua” telah diresmikan WiFi corner di Merauke, Wamena, Timika, Raja Ampat, Sorong, dan Manokwari.

Alhamdulillah, akses internet di Indonesia semakin merata. Dengan ini harapannya para orang tua di berbagai daerah dapat mudah belajar pengasuhan anak yang tepat. Mau ikut webinar dalam negeri atau kursus bersertifikat dari luar negeri mengenai parenting, bisa …. Mau cari sumber belajar parenting yang gratis, banyak … sediakan biaya berlangganan IndiHome dan waktu untuk belajar.




Anak-anak terlahir kreatif dan memiliki rasa penasaran yang tinggi. Kita, sebagai orang tua, memiliki peran penting menjadi teladan bagi anak, memahami belajar membutuhkan proses, menyediakan lingkungan yang mendukung, serta memberi perhatian dan kasih sayang.

Alhamdulillah di era digital ini memudahkan kita belajar parenting secara online. Manfaat internet sangat besar sebagai akses orang tua belajar dan menyiapkan diri sebagai teman tumbuh anak.

Anak-anak tak selamanya bayi. Ia akan tumbuh menjadi dewasa. Anak-anak tumbuh, apakah kita sebagai orang tua kita juga tumbuh?


Referensi:

  • https://indihome.co.id/promo/diskon-50-persen-promo-paket-indihome
  • https://indihome.co.id/news/wujudkan-pemerataan-akses-internet-telkom-selenggarakan-indihome-wonderful-papua
  • https://sg.theasianparent.com/your-love-can-make-your-child-clever
  • https://www.telkom.co.id/sites/home-service/id_ID/news/sapa-aceh,-telkom-perkuat-indihome-sebagai-internetnya-indonesia-1377#:~:text=%E2%80%9CSaat%20ini%2C%20layanan%20internet%20broadband,289%20kecamatan%20dan%206.497%20desa.
25 comments on "Teman Tumbuh Anak"
  1. Setiap anak punya karakter bawaan yang berbeda, jadi pendekatan dalam pendidikan anak sepertinya juga harus case by case.

    ReplyDelete
  2. Internet pun berperan ya dalam parenting - pengasuhan anak. Keren lah jelas. Jadi wawasan & ilmu ttg parenting pun bertambah di era digitalisasi ini.

    ReplyDelete
  3. Orang tua perlu belajar terus mendewasakan diri dalam mendampingi anak ya, Mbak. Dengan adanya internet, mudah untuk belajar. Menariknya sekarang turun harga ya, 200 ribuan rupiah IndiHome dengan kecepatan up to 30 Mbps. Wow.

    ReplyDelete
  4. Anak2 belajar sepeda roda 2 sama paping. Kalau anak tetangga belajar sepeda dengan anak aku 😄. Alhamdulillah bisa ngajari temannyaa..
    Ternyata bisa beda ya hasil anak yg diajari orang tua sendiri..mendidik bukan mendadak.. setujuuu
    Goodluck tulisannya ya ibusid 😊

    ReplyDelete
  5. terus terang hidup di era internet di mana gampang banget nyari info soal pengasuhan tuh sangat mempengaruhi style jd ortu banget. Yang petning ambil yang positif dna sekiranya bisa dilakukan dan kalau ada yang gak cucok dengan value keluarga tak perlu ditiru jg gpp :D
    Noted banget nih "mendidik" tidak "mendadak" yaaa TFS

    ReplyDelete
  6. Untungnya iunya tanya dulu ya alasan menuang air ke lantai, gak langsung marah. mengoptimalkan tumbuh kembang anak banyakbanget yang harus diperhatikan ya termasuk ada teladan dari orangtua juga lingkungan. Untuk urusan ilmu parenting sekarang enak ya bisa cari di dunia maya

    ReplyDelete
  7. Setiap anak itu unik ya mak, anakku yg gedhe sm yg kecil beda model pengasuhannya.

    Seneng bisa membersamai anak dalam tumbuh kembangnya, bermain sederhana ga masalah toh anak2 itu kan penghuni bumi yg baru. Semua serba baru ditemui, semoga anak2 bs menjadi generasi penerus yg hebat yaa

    ReplyDelete
  8. Menjadi orangtua itu tidak mudah karena memang tidak ada sekolah formal khusus untuk orangtua. Namun kemudahan teknologi saat ini menjadi sarana orangtua untuk belajar banyak hal dengan mendapatkan informasi yang beragam dari internet. Peran IndiHome salah satunya..

    ReplyDelete
  9. Ah iya, orang tua adalah teman tumbuh terbaik untuk anak
    Raise your child, raise yourself ya mbak
    Internet membantu orang tua dalam menemani anak anak bertumbuh

    ReplyDelete
  10. Kadang jawaban anak memang di luar dugaan. Ada yang justru menampar orang dewasa dengan celoteh dan keluguan mereka itu.
    Semoga buah hati kita bisa terus kreatif dan membawa manfaat. Aamiin...

    ReplyDelete
  11. Jaman sekarang memang ga jauh2 dari internet, apalagi untuk informasi seputar pola pengasuhan anak, tumbuh kembang anak, makin banyak asalkan kita tinggal bersedia untuk berselancar. Makin dipermudah banget.

    ReplyDelete
  12. Asal dibersamai saat anak akses internet manfaat positifnya banyak ya Mak.

    ReplyDelete
  13. Mendidik tidak mendadak. Ya ampun bener banget slogannya ya mba. Gimana juga mendidik anak itu proses yang panjang dan dibutuhkan konsistensi. Paling penting memang bunda selalu harus upgrade ilmu ya, supaya bisa memberikan pola pengasuhan yang paling tepat untuk anaknda tercinta

    ReplyDelete
  14. Mendidik tidak mendadak bener bgt mbak butuh proses panjaaaang dan setiap prosesnya baik buruknya harus dinikmati yam untung lah skrranag ada internet kita butuh2 info parenting atau kegiatan sama anak lengkap ya

    ReplyDelete
  15. Suka banget sama kalimat "Mendidik tidak mendadak".
    MashaAllah~
    Orangtua seringkali banyak menuntut tetapi lupa bahwa mereka bertumbuh dengan contoh pertama dan utama dari keluarga.

    Ini menjadi pengingat sekali, kak Helen.
    Untuk bisa menyediakan waktu dan senantiasa mendukung imajinasi anak.

    ReplyDelete
  16. Senangnya ya sekarang, kita jadi bisa belajar berbagai ilmu dengan mudah meski di rumah saja. Berbekal jaringan internet yang stabil dan cepat dari IndiHome, para ibu jadi bisa belajar banyak hal sambil tetap menemani anak beraktivitas di rumah.

    ReplyDelete
  17. benar mbak, orang tua harus menyiapkan diri untuk menjadi teman tumbuh anak-anak. dengan demikian tumbuh kembang anak akan melejit bersama ibu ayah yang sabar dan responsif terhadap kebutuhan tumbuh dan kembang anak.

    ReplyDelete
  18. Kebantu banget deh dengan segala macam materi parenting yang ada di internet. Akupun suka yang bisa diputar ulang karena kadang ga bisa menyimak langsung. Yang penting bisa dapat ilmunya.

    ReplyDelete
  19. Baru 2 tahun sudah pandai sekali ngomongnya. Mba Helena memang totalitas kalo soal parenting. Walau seorang blogger tapi bisa ngatur soal prioritas. Aku suka banget ngikutin dari zaman kenal blog

    ReplyDelete
  20. Internetan kalau digunakan positive seperti ini jadi malah tambah ilmu ya mba apalg tanpa buffering .. gàk Ada halangan untuk belajar dimanapun indihome jadi jembatan utk Kita mendapatkan inf yg bermanfaat

    ReplyDelete
  21. Keuntungan belajar online buat ibu-ibu tuh banyak ya, Mbak. Diantaranya bisa sambil nyuci baju, masak, dll. Pekerjaan selesai dan kita dapet ilmu. Hehe. Btw ortu memang harus terus belajar ya, biar bisa tumbuh bersama anak :)

    ReplyDelete
  22. Sebetulnya jadi orang tua itu adalah proses kita belajar sepanjang hidup ya Mbak. Syukurlah dalam proses belajar itu, kita ditemani internet IndiHome 😊

    ReplyDelete
  23. Saya sudah bergantung dengan internet termasuk dalam hal pengasuhan anak juga. Meski ada was-wasnya namun memang sangat membantu. Secara alami anak saya jadi bilingual dari Youtube. Kalau dengan bahasa Jawa jadi trilingual, tapi yang terakhir ini masih sedikit sekali kosakatanya.

    ReplyDelete
  24. rumah ramah anak? terus aku melihat kondisi rumah sendiri.
    punya anak kreatif itu memang harus ekstra sabar, ada-ada saja kelakuannya.
    nah, untung nih sekarang ada akses internet yang mempermudah dalam megakses informasi, aku belajar ilmu parenting juga dari internet sih.

    ReplyDelete
  25. sebagai ortu harsu mearngsang anak agar selalu bisa berimajinasi dan kreatif

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,