Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Belajar dari Kesalahan Bisnis Kuliner UMKM

Saturday, July 4, 2020

Belajar dari Kesalahan Bisnis Kuliner UMKM



poin of sale
Usaha kuliner UMKM (pic. unsplash)

Di masa pandemi ini, usaha kuliner banyak dilirik sebagai ladang penghasilan. Ya, mudah memulai usaha kuliner namun mudah juga untuk keluar karena ketatnya persaingan. Kali ini saya ingin berbagi pengalaman pahit ketika menjalankan usaha kuliner hingga akhirnya gulung tikar. *periiiih!


Kesalahan bisnis kuliner SMJ


Beberapa tahun lalu, kami membuka warung makan bersama rekan. Usaha warung kecil-kecilan ini menjual berbagai menu seperti ayam penyet, lele penyet, juga bebek goreng dengan bumbu racikan sendiri. Keistimewaannya, warung bernama SMJ ini menyediakan variasi sambal yang beragam. Setiap sambal diolah dengan cara tradisional alias diulek. Rasanya beda, lho, dengan diblender.

Dari segi produk, makanan di SMJ sudah diakui para pelanggan bahkan ada yang telah menjadi pelanggan tetap. Rasa makanan di usaha kuliner SMJ ini bolehlah diadu. Harganya pun sangat terjangkau mengingat lokasi warung dekat kampus dan kos-kosan.

Akan tetapi, usaha kuliner kami harus tutup toko dalam waktu setahun. Pemasukan kas tak lagi dapat menutup pengeluaran. Meski demikian, warung makan ini bisa dibilang bertahan lebih lama dibanding pendahulunya. Dulu, usaha di kios yang kami kontrak itu umumnya hanya bertahan 3 bulan. Hmm … entahlah ini judulnya prestasi atau apa.

Dari pengalaman setahun menjalani bisnis kuliner skala mikro ini, kami mendapat pelajaran bahwa produk bagus itu enggak cukup. Harga murah banget pun belum tentu penjualan tinggi.

Usaha kuliner juga perlu promosi. Berhubung saluran promosi terbatas, modalnya juga nih, maka mengenalkan produk SMJ pun ke kalangan sekitar. Promosi hanya ke orang-orang dekat melalui chat messenger atau ketika bertemu. Jangkauan promosi menjadi sempit.

Selain itu, umumnya UMKM kurang rapi di bagian keuangan. Economic entity alias memisahkan keuangan bisnis dengan pribadi ini, lho, yang menjadi tantangan berbisnis. Mau omset tinggi namun bila keuangan masih campur aduk, bisa-bisa bisnisnya tekor.

Pencatatan keuangan alakadarnya serta kurang menguasai akuntansi berpengaruh dalam majunya suatu bisnis. Kalau catatannya susah di-track, gimana mau melihat data penjualan, pengeluaran, juga arus kas lainnya. Data keuangan itu penting untuk memutuskan langkah bisnis selanjutnya.

Mengatasi Modal Usaha yang Minim


Jika ada banyak modal, saya mau mempromosikan usaha secara lebih luas.

Jika ada banyak modal, saya mau mempekerjakan pegawai khusus untuk keuangan.

Jika oh jika … saya akui UMKM kerap terkendala modal usaha yang minim. Mau pinjam ke bank, perlu menunjukkan portofolio yang bagus.

Selain itu, UMKM terutama usaha mikro umumnya pemilik menjabat sebagai CEO alias Chief of Everything Officer. Semuanya ia tangani sendiri, hehe …. Fokus pekerjaan yang begitu luas menjadi tantangan tersendiri.

So, bagaimana mengatasi modal usaha yang terbatas ini?

kiat usaha kuliner
Cashflow penting dalam usaha kuliner (pic. unsplash)
Gagal dalam usaha kuliner yang dulu itu bukan menyurutkan niat untuk memulai usaha kembali. Somehow, suami saya tertarik dengan bidang kuliner. Saya pun doyan makan, hehe. Oleh karena itu, bila hendak menjalankan usaha kuliner kembali, saya akan melakukan hal-hal berikut agar kesalahan masa lalu tak terulang:

1. Daftar menjadi rekanan GoFood.

Seenak-enaknya suatu makanan kalau enggak dipromosikan ya orang lain enggak bakal tahu. Maka, mempromosikan itu butuh modal. Dengan modal yang minim, sebaiknya segera mendaftarkan usaha kuliner menjadi rekanan Go-Food.

Di tengah pandemic seperti ini, saya cenderung menghindari makan di restoran. Kalaupun tidak sempat masak, lebih baik order lewat Go-Food.

Ketika usaha kuliner menjadi rekanan Go-Food, jangkauannya akan lebih luas. Pengguna yang memesan melalui Go-Food akan melihat produk tersebut.

2. Merapikan pencatatan arus kas bisnis

Cash is the king apalagi dalam usaha kuliner yang perputaran arus kasnya tergolong cepat. Merapikan pencatatan keuangan menjadi poin penting yang harus dilakukan.

Pencatatan transaksi jual-beli ini semakin mudah dengan menggunakan POS System. Inovasi teknologi POS System dapat mencatat data transaksi secara lengkap dan memprosesnya menjadi laporan yang mudah dianalisa.

Menggunakan POS System GoBiz untuk Kasir Online

Saat memesan makanan di restoran, saya melihat pramusaji memencet layar suatu gawai. Duh, canggih banget. Pesan makanan tidak lagi dengan menuliskan pilihan di kertas. Rupanya pencet-pencet tadi itu menggunakan point of sale atau POS System.

Point of Sales (POS) adalah suatu sistem yang digunakan oleh berbagai macam usaha ritel untuk menyelesaikan transaksi jual beli.

Wow, usaha sekelas usaha mikro pun udah merambah ke digital pakai point of sale. Fungsinya juga banyak, nih. POS System dari GoBiz yang terintegrasi GoFood berfungsi untuk:

1. Membuat daftar menu di outlet maupun GoFood. Cara memasukkan pesanan menjadi semakin mudah termasuk nama menu dengan harganya. Yang tinggal pencet-pencet itu, lho.

2. Transaksi pembelian melalui outlet tidak lagi dicatat secara manual. Semuanya udah secara online termasuk cara pembayarannya.

3. Mencetak struk secara langsung melalui sambungan Bluetooth ke printer.

4. Sistem pos dapat merekap laporan harian secara otomatis dan terperinci. Hal ini memudahkan dalam menganalisa penjualan.

5. Laporan mudah diakses secara online karena berbasis cloud. Laporan dapat diakses melalui aplikasi maupun dashboard. Mengelola bisnis bisa dipantau dari mana saja dan kapan saja.

poin of sales
Manfaat POS System GoBiz (sumber: GoBiz)
Cara pendaftarannya pun mudah untuk menggunakan sistem POS dari GoBiz. Mitra Usaha Gojek yang sudah terintegrasi dengan layanan GoPay dapat mengisi formulir pendaftaran POS System di website GoBiz. Saat ini fitur POS di GoBiz dapat digunakan secara gratis, lho!

Usaha kuliner memang menarik. Saya pun masih ingin mencoba kembali dengan strategi baru, salah satunya menggunakan POS system yang lebih modern dan memudahkan pelaku UMKM. Biarlah bisnis yang lalu menjadi pelajaran. It’s okay to make mistakes as long as we learn from it.

38 comments on "Belajar dari Kesalahan Bisnis Kuliner UMKM"
  1. Kebetulan sekali saya ada rencana ingin daftar ke gofood
    Nah masalahnya NPWP itu saya belum punya. Apalaj NPWP menjadi persyaratan mutlak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas, NPWP perlu untuk daftar GoFood.
      Pakai NPWP pribadi pun bisa.

      Delete
  2. Makin keren nih buat peluang usaha bisnis d jaman selarang pake POS system

    ReplyDelete
  3. Whooaaa jadi dirimu sempat jadi pengusaha kuliner tho,Mak?
    Kalo mau jajal bisnis kuliner lagi,sekarang lebih gampil.karena ada GoFood, GoBiz dll yaaa

    ReplyDelete
  4. Makin gerakan di rumah aja maka akan semakin membuat produktif ya termasuk dengan GoBiz ini. Membantu banget pastinya ya untuk makin memudahkan dalam hal mengatur keuangan. Semoga dgn ini makin banyak owner UKM food kecil yg terbantu

    ReplyDelete
  5. Manajemen emang penting banget ya mbak, banyak nih ukm gulung tikar karena keuangannya yang morat marit. Senang sih sekarang banyak aplikasi yang memudahkan para pelaku usaha semacam gofood ini

    ReplyDelete
  6. Justru dengan adanya POS ini malah membantu UMKM baik itu dalam pencatatan maupun promosi ya. Biasanya orang kan pada nyari lewat gofood.

    ReplyDelete
  7. Belajar dari kesalahan bisnis sebelumnya untuk menjadi lebih baik ya mbak.. sekarang tuh UKM harus upgrade digital.. gimana mau penjualan meningkat kalo orang aja ngga tau ada bisnis tersebut, nah jadi mitra Gofood nih udah paling layak untuk dicoba

    ReplyDelete
  8. Sejak ada gofood bisnis kuliner jd mudah ga perlu sewa toko ruko bisa tetap jalan. Tapi daftar go food prosesnya lumayan lama sy udah nyoba

    ReplyDelete
  9. kasir ini penting banget kalo mau jalanin usaha, apalagi dagang. karena perlu sebagai bukti transaksi, selain itu bisa dapat report yang bisa dicetak otomatis. memudahkan pengecekan

    ReplyDelete
  10. aku juga mau daftar go food supaya bisa usaha bikin makanan. daripada bosen di rumah aja hehe .. mending utak atik di dapur.

    ReplyDelete
  11. informasinya sangat berguna, apalgi buat yang baru mau mulai bisnis,terimakasih mba

    ReplyDelete
  12. Saya juga pengen punya bisnis kuliner, tapi belum berani nyoba, padahal sekarang udah ada gofood ya, membantu banget...

    ReplyDelete
  13. Bener juga ya kalau daftar rekanan GoFood jadi ada promosi murah lewat go food, pantesan sekarang banyak penjual yang pakai juga nih

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, kalo mau order makanan biasanya kan buka go food trus cari yang terdekat dari lokasi. Lumayan kan jadi bahan promosi.

      Delete
  14. Setuju, usaha kuliner memang menarik terutama di tengah pandemi seperti ini, orang mulai terbiasa memilih beli makan lewat gofood atau online. Aku sendiri kalau beli langsung agak riskan takut malah tertular Covid-19.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaaa, beli makanan via online makin banyak peminat kaaan.

      Delete
  15. Apalagi zaman pandemi gini, kudu pinter2 cari peluang gmn caranya supaya bisnis survive. Untuk bisnis kuliner bisa memanfaatkan jasa gofood dan juga sekalian sistem perkasirannya kyk pos system ini supaya lbh gampang itung2 transaksinya ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mbak, sekalian aja daftarin ke gofood dan transaksinya pakai pos system gobiz

      Delete
  16. Kalau baca-baca buku bisnis, asa mudah yaa...tapi pas prakteknya, mashaAllah~
    Perlu kesabaran yang luar byasaa...
    Alhamdulillah,
    Kini ada layanan terbaik untuk UMKM dalam memajukan bisnisnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wehehehe begitulah tantangannya selalu ada yang melenceng dari teori di buku

      Delete
  17. Memang perlu perjuangan dan semangat yang super tinggi untuk berbisnis

    ReplyDelete
  18. Biasanya emang gitu sih ya, usaha kuliner apalagi yang kecil-kecilan lemahnya pada pencatatan administrasinya. Ribet sih soalnya kalau pake cara manual. dengan bantuan Pos System dari GoBiz ini udah ga perlu pusing lagi. Tinggal atur strategi promosi agar pelanggan makin banyak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyak betuuul. Dicatat sih iya tapi kurang detail, seadanya aja. Soalnya fokus ke banyak hal dari produksi sampai marketing.

      Delete
  19. kalo ga pernah jatuh, kita ga tau salahnya di mana :D. pengusaha yg sering jatuh, tp selalu bisa bangkit lg, biasanya jd lebih kuat dan pinter ..

    aku jg ada bisnis kecil2an logam mulia dan pulsa mba.. dan itu aku pisahin bener2 rekening trx nya dengan rek biasa yg utk tabungan. krn memang ga mau nyampur, ntr malah bingung mana yg uang bisnis, mana yg uang pribadi. kebiasaan jelek kalo rekenig dicampur, biasanya suka dipinjem2, tp ntah kapan balikinnya hahahaha. aku dulu gitu soalny

    makanya skr aku pisah. jd kliatan modal dan profit.

    iya mba, pake gofood aja, aku baca tulisan mba Nita waktu itu ttg bisnis kulinernya yg dijalanin pake go food. memang jd lbh prakatis yaa untuk seller dan buyernya.. kalo g ada go food, mungkin aku ga prnh nyobain ayam geprek mba nita yg enak itu :D. ntr kalo bisnis kuliner lg, prmosiin ke temen2 dulu supaya beli dr gofood, jd bisa ksh bintang lima ke tempat makannya :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaah mbak Fanny makasih banyak yaa udah berbagi pengalaman. Betul, mbak, mau bisnis sekecil apapun tetap perlu economic entity dan pencatatan yang rapi supaya terlihat profitable atau tidak.

      iya mbak Nita ada usaha yang udah didaftarkan GoFood yaa. Aku mau coba juga nih soalnya di masa pandemi gini kan jarang keluar buat beli makan. Enaknya ya order gofood aja.

      Delete
  20. Waah enak banget ya ini pakai Go Biz . Gak usah bayar karyawan khusus ngurusin keuangan. Semua sudah tercatat rapi. Daftarnya pun mudah.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wahahah kan dananya masih terbatas jadi bisa dibantu apps GoBiz

      Delete
  21. Kalo mau bisnis perlu niat dan semangat yang luar biasa supaya jualannya semangat juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. dalam bisnis itu jatuh, bangun, jatuh, bangun lagi. Ga boleh sombong ketika sukses karena bisa aja nyungsep lagi. Gitu deh.

      Delete
  22. keiginan itu ada untuk bisnis makanan, apa daya gak bakat masak. enaknya ngajak partner begitu kali ya mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. oh iya bisa join dengan teman yang menguasai produk. Kadang ada yang jago di produk tapi marketingnya kurang.

      Delete
  23. Bisnis kuliner memang tidak gampang, saingannya juga banyak. Sekarang dengan adanya Gofood jadi sangat membantu. Sejak covid juga udah banyak yang mulai bisnis frozen food.

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,