Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Mengenalkan Anak dengan Gadget

Tuesday, April 4, 2017

Sid sempat addicted to gadget, maunya nonton video terus-menerus. Awalnya smartphone kami pakai untuk berfoto, melihat foto dan videonya, juga video call dengan keluarga. Kemudian ia nonton video lagu anak-anak di YouTube sampai bisa menirukan sedikit-sedikit padahal ngomong “Ayah” atau “Ibu” saja belum bisa. Sehari nonton 1-2 video, lama-lama ia ketagihan sampai bisa 30 menit nonstop memandangi layar smartphone. Matanya tampak lelah tapi ia masih ingin menonton lagi dan lagi. Saya mengambil HP dengan paksa meski ia meraung-raung. Tak hanya itu, malamnya ia mengigau sambil menangis kencang efek HP yang tadi saya ambil. Kejadian ini terjadi beberapa kali hingga membuat tetangga terganggu dengan suara tangisan Sid. 
 
bliblifriendsmeetup


Saya merasa bersalah karena sering menggunakan smartphone di depannya. Tingkah polah anak yang lucu membuat saya sering mengabadikannya. Selain itu saya kerap online di depan Sid hingga lupa bahwa ia mudah menirukan apa yang dilakukan orang tuanya. Rasanya  ingin melepaskan diri dari HP tapi apa mungkin karena pekerjaan saya berhubungan erat dengan benda tersebut. Hal ini membuat saya tertarik mengikuti #BlibliFriendsMeetUp di Taman Main Daycare, Jakarta pekan lalu (26/3) yang membahas mengenai cara mengelola screen time anak dengan bijak.

Mengenalkan Gadget Pada Anak, Yay or Nay?

Sekarang ini hal lumrah melihat bayi memegang gadget dibanding memegang buku. “Kalau buku takut sobek,” ujar seorang ibu ketika saya tanya. Survey yang dilakukan Rumah Dandelion (th 2016) menunjukkan 98% anak sudah terpapar perangkat elektronik (meliputi TV, smartphone, PC/laptop, dan tablet/iPad). Dari 74 responden dengan anak usia kurang dari 2 tahun, 96% anak tersebut sudah terpapar perangkat elektronik.
Gadget atau gawai menarik serta membuat betah anak karena dengan sekali pencet bisa menampilkan gambar beraneka rupa, berwarna-warni, dan muncul terus-menerus. Beda halnya dengan bermain puzzle dimana anak harus menyusun sendiri dan tidak ada gambar bergerak seperti di layar. Dengan gadget, Anak cukup duduk, pencet sana-sini, dan munculah gambar serta musik yang menarik.
Binky Paramitha I., M.Psi. , Psi., dari Rumah Dandelion memaklumi bahwa melepaskan diri dari perangkat elektronik yang mudah diakses anak itu sulit. Terlebih lagi kita, orangtua, sering menggunakannya di depan anak. Namun sebelum mengenalkan anak dengan gawai, ada baiknya mempertimbangkan hal-hal berikut:

1. Pada periode emas tumbuh kembang anak, ia perlu mengasah kemampuan bahasa. Menonton video/film di tablet, smartphone, dan TV dapat menambah kosakata anak. Anak bisa menyanyi dalam Bahasa Inggris atau mengenal angka, abjad, dsb melalui lagu. Anak menjadi hafal namun sifatnya lebih ke satu arah dan tidak ada interaksi.

2. Penggunaan gawai dengan usaha minim (sekali pencet bisa menampilkan gambar beraneka rupa) membuat motorik halus maupun motorik kasar anak kurang terlatih. Anak menjadi kurang aktivitas fisik yang mempengaruhi kesehatannya. 
 dampak screen time ke anak
Binky Paramitha I., M.Psi. , Psi. menjelaskan dampak positif dan negatif screen time

3. Dari segi sosial kemandirian, gawai membantu anak terkoneksi dengan keluarga yang berjauhan, seperti video call dengan kakek nenek atau dengan orangtua saat bekerja. Akan tetapi bila anak terlalu sering memakai gawai, dikhawatirkan ia menjadi cuek dengan lingkungan sekitar. Ia memilih bermain dengan gadget dibanding bersama teman-temannya.

4. Metode belajar anak usia dini adalah metode konkrit dimana mereka percaya dengan apa yang mereka lihat sebagai suatu yang benar dan wajar. Sebaiknya hindari film kartun dan film dengan adegan perkelahian. Pilih tontonan dengan tokoh boneka atau manusia yang mengajak berinteraksi.

5. Anak mudah meniru gerakan maupun ucapan dari apa yang ia lihat. Pernah dengar anak yang mendadak berlogat Melayu karena sering nonton Upin Ipin?

6. Gadget membuat anak kurang sabar serta kurang evaluatif untuk memecahkan suatu masalah. Contohnya pada Sid yang terbiasa nonton satu video berulang-ulang karena suka. Saat susah sinyal, videonya buffering, dia pun marah.

7. Sebelum mengajak anak ke bioskop, cek rating film dan pilih waktu yang sesuai. Apa yang anak lihat di bioskop membekas lebih lama di ingatan karena layar yang besar dan suara keras.
Untuk meminimalisir dampak negatif gadget yang mengganggu tumbuh kembang anak, Binky menyarankan agar orangtua aktif mendampingi anak dalam menggunakan gadget. Gadget adalah media untuk belajar maka pilihlah program interaktif dengan kualitas tinggi. Batasi waktu penggunaan, misal pakai rumus 1:5 yaitu 1 jam screen time diimbangi dengan 5 jam outdoor activity (termasuk baca buku, main puzzle, dll). Perhatikan tanda-tanda seperti mata lelah, speech delay, atau sakit punggung karena lama membungkuk untuk segera ditindaklanjuti.
blibli 3duplay playmats
Orang tua perlu terlibat aktif dalam penggunaan gadget oleh anak
Disiplin juga perlu ditekankan pada anak. Ajak anak berdiskusi mengenai tipe gadget dan hal apa saja yang boleh dimainkan. Buat kesepakatan bersama mengenai aturan menggunakan gadget supaya anak belajar bertanggung jawab. Sampaikan pula pada anggota keluarga atau pengasuh yang membantu mengurus anak sementara orangtua bekerja. Mungkin pada awalnya anak akan menangis dan merengek namun ia perlu berlatih disiplin, kita pun harus tegas menjalankan aturan.
Sebelum mengakhiri presentasinya, Binky kembali mengingatkan bahwa gadget bukanlah pengganti orangtua. Anak perlu mendapat perhatian, kasih sayang, pelukan, dan ciuman. Jadilah orangtua yang terlibat aktif memantau penggunaan gadget pada anak.

Mendongeng dengan 3DUPlay Zoo Playmat

Setelah itu ada sesi dongeng dari Ayo Dongeng Indonesia. Dongeng kali ini spesial menggunakan story mat. Sebuah matras bertema kebun binatang digelar di hadapan anak-anak. Kakak-kakak dari Ayo Dongeng Indonesia mengajak anak-anak bermain tebak-tebakan melalui lagu. Jawabannya ada di story mat tersebut. Aih, serunya melihat anak-anak bersemangat menebak nama binatang.

ayo dongeng indonesia
Mendongeng dengan 3DUPlay Zoo Playmat
Story mat yang dipakai bukan matras biasa. Matras ini disebut 3DUPlay karena bisa menampilkan gambar 3 dimensi bila dilihat dari aplikasi di smartphone. Wow, gajah, monyet, dan hewan-hewan lainnya bergerak! Anak bisa berinteraksi dengan memberi makan hewan, mengeja nama hewan, dll. Matras ini memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR). Cukup install aplikasi 3DUPlay (tersedia untuk Android dan iOS) lalu arahkan smartphone ke matras.
Fransisca Krisantia Nugraha, Trade Partnership General Manager Blibli.com mengatakan “Kami tak henti-hentinya terus mencari merchant-merchat yang peduli dengan kualitas produk serta memperhatikan nilai edukasi bagi anak. Kami senang ada salah satu merchant kami yang menawarkan solusi bagi orang tua dalam memperkenalkan teknologi secara tepat kepada anak-anak mereka, dengan memanfaatkan teknologi AR (Augmented Reality)”.

aplikasi game edukatif
Tuh, Zebranya bergerak
 
face body painting
Ada face and body painting booth for free
Johan dari 3DUPlay menjelaskan produk ini asli buatan Indonesia. Wah hebat ya bisa menciptakan matras edukatif seperti ini. Ada 2 ukuran, yaitu 90x120cm dan 200x120cm dengan harga mulai Rp120.000,-. Mulai April 2017, 3DUPlay Zoo Playmat dapat dibeli di Blibli.com. Mendongeng bersama anak semakin seru dengan matras 3DUPlay.
Mau mencoba sebelum membeli? Bisa… 3DUPlay ada di Blibli Fun Festival (BFF), Eco Park Ancol tanggal 8-9 April 2017. Di sana Si Kecil bisa bereksplorasi dengan matras ajaib ini.
*
Sepulang dari #BlibliFriendsMeetUp kali ini saya kenyang ilmu parenting untuk diterapkan dalam mengasuh anak. Selain itu saya dapat bonus 3DUPlay Zoo Playmat untuk dipakai di rumah. Asik... Sid bisa bermain sambil belajar mengenal hewan.  

3duplay zoo playmat
Ceritanya piknik di kebun binatang pakai 3DUPlay Zoo Playmat

31 comments on "Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Mengenalkan Anak dengan Gadget"
  1. Gie juga udah coba playmat Eduplaynya. Dia ketawa2 sendiri lihat binatang yg bergerak di handphone

    ReplyDelete
  2. usia anak memang seharusnya di hindari utk kecanduan gadget. karena dunia mereka keceriaan yg real, bukan visual

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mengenalkan gadget ke anak perlu pendampingan orangtua supaya gadget bisa jadi media belajar yang positif

      Delete
  3. lucu 3DUPlay Zoo Playmat inovasi baru buat sarana bermain yang edukatif y mba :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, bisa main bareng anak pakai playmat lucu

      Delete
  4. Iya bener jd kurang sabaran anakku semenjak kenal gadget

    ReplyDelete
  5. Beugh playmat-nya cakep amat itu mba, mupeng aku :O

    ReplyDelete
  6. Alhamdulillah anak2 udah jarang dikasi gadget.. lebih banyak diajarin main puzzle, membaca dll..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baca-baca juga seru. Kalaupun ada screen time, dibatasi sesuai usia anak.

      Delete
  7. Aku cuma izinkan anakku main game hari sabtu aja mbak itupun 2jam aja klo ga gitu takut kecanduan aja

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyes, perlu dibuat kesepakatan dengan anak tentang screen time. Win win solution nih

      Delete
  8. Naqiya juga kecanduan gadget nih say. Saban hari selalu nonton video lagu2 sampai bisa hafal n joget2 juga.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihi...iya sampai hafal lagu dan gerakannya. Coba deh pakai rumus 1:5, 1 jam screen time diimbangi 5 jam outdoor activity.

      Delete
  9. Duh agak2 tersentil baca artikel ini, hehe. Btw, naksir banget sama playmat-nya, si bungsu pasti suka banget nih kalo punya..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Eh tapi anak-anak Mba Zata bisa ambil sisi positif dari gadget lho dengan bikin video. Hebat deh

      Delete
  10. Alhamdulillah mba d rmh gk d biasakan main HP klo pegang hp ada jam-jam tertentu noted infnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. setuju, harus ada aturan yang disepakati bersama.

      Delete
  11. Playmat-nya lucu banget bisa buat dikadoin untuk keponakan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa cocok buat kado dan bisa dipakai dari bayi sampai gede

      Delete
  12. Anak-anak jarang kupegangi gadget krn di rmh inet nyala terus. Pernah ada kejadian tmnku berjilbab trus anaknya main henpon trus gak sengaja kefoto dan foto ibunya keunggah di grup chat gtu. Anak2 kan suka pencet2, aku ngindarin hal2 gtu hehe.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah kayak gini juga khawatirnya. Kadang salah pencet jadi berabe deh. Penting supaya anak mengerti tanggung jawab saat memakai gadget

      Delete
  13. Jadi fokus dengan Playmetnya deh. Aisyah pintar Buka YouTube, aduh gimana ini

    ReplyDelete
    Replies
    1. YouTube bisa difilter supaya kontennya ga aneh-aneh deh. Tapi tetep dampingi saat main ya mba

      Delete
  14. ponakanku hari-hari gadget maak, diajak temannya main ngelesnya panas main di luar :D

    ReplyDelete
  15. uuuh keren buangeeett karpetnya kaya mainan boboiboy nih, bisa 3D.. Sid jd pintar dan betah duduk di situ ya :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa Sid amazed lihat hewan di karpet bergerak. Bisa dikasi makan dan diajak main

      Delete
  16. Teknologi augmented reality memang sedang naik daun. Sekarang anak saya sedang keranjingan aplikasi auhmented reality ini juga. Saya nggak kuatir keterampilan motorik halusnya melambat meskipun untuk memainkan teknologi ini ia harus memeganh HP. Karena aplikasi ini membuatnya harus menggerak-gerakkan tangan di atas layar HP untuk bisa menikmatinya.

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,