Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Simping Khas Gresik, Camilan SD Belakang Pasar

Sunday, September 4, 2016



Simping Khas Gresik (source: thiasavitri)

Masa sekolah tidak terlepas dari yang namanya jajanan. Generasi 90-an bangga punya jajanan legenda seperti Mie Anak Mas yang dikremes – taburi bumbu – shake shake – lalu dimakan. Ada juga mie lidi yang sekarang nge-hitz lagi. Kalau dulu harganya 100 rupiah, sekarang bisa 7000 rupiah. Inflasi! Di antara berbagai macam jajanan, saya mau cerita satu yang berskala lokal alias terkenalnya di daerah sekolah saya saja yaitu simping. 

Simping ialah moluska bivalvia dari familia Pectinidae yang hidup di perairan laut, kosmopolitan (dapat ditemui di semua perairan bumi), dan bernilai ekonomi sebagai sumber makanan dan bahan kerajinan. Simping dianggap kerang yang paling aman untuk dimakan mentah. (sumber: Wikipedia)

Waktu SD di Gresik, saya pikir anak-anak di sekolah lain juga makan simping yang beli di luar pagar sekolah. Tetapi ternyata tetangga saya yang sekolahnya berbeda tidak mengetahui apa itu simping. Ia hanya melongok dengan heran ke arah tumpukan benda pipih di ember. Ga gaul deh!

Simping mudah dijumpai di area sekitar sekolah saya yang dekat dengan pelabuhan dan berada di belakang Pasar Gresik. Penjualnya duduk di bawah atau dalam bahasa Jawa ndemprok. Di depannya ada sebuah ember yang penuh simping. Bentuknya terdiri dari lempengan pipih putih yang kalau dibuka, di dalamnya terdapat daging kerang. Baunya agak amis dan bisa membuat mual bagi yang belum terbiasa.
Simping yang dijual ini diolah dengan diguyur air panas. Pembeli jongkok mengelilingi ember sambil makan simping. Setelah puas, langsung bayar ke penjual dengan menghitung kulit yang tersisa. Hati-hati kebanyakan makan simping bisa sakit perut. Harga tepatnya saya lupa, murah banget dan cocok untuk uang jajan anak SD.

Makanan khas Gresik ini yang membuat saya dan teman-teman sekolah merindukan masa itu. Untuk mengobatinya, saat reuni SD kami sengaja menyajikan simping sebagai camilan. Teman-teman pun langsung mengelilingi ember hitam berisikan simping. Ya, sambil jongkok, hihihi
Kalau daging simping lezat dimakan dan mengandung protein, kulitnya bisa untuk hiasan. Banyak kerajinan yang menggunakan kulit simping, seperti: tirai, lampu hias, patung, dll. Cantik-cantik deh hasilnya. Ini sebagian yang saya temui dari hasil googling.
Lampu hias cantik dari kulit simping (source: membangunbersama)
Lampu hias juga dari tempelan kulit simping (source: tokopedia)

Sayangnya sekarang ini simping sulit dijumpai. Tahun lalu saya ke SD tidak melihat penjual simping duduk di dekat sekolah. Saya pernah menjumpai penjual simping di dekat Bundaran GKB (Gresik Kota Baru). Penjualnya menggunakan meja dan para pembeli membungkus simping untuk dibawa pulang, tidak ada yang ndemprok atau jongkok makan di sana. Sensasinya sudah berbeda. Kalau mudik, saya mau berburu simping ah
4 comments on "Simping Khas Gresik, Camilan SD Belakang Pasar"
  1. Tak kirain simping yang kue khas itu mba yang rasa kencur ternyata diguyur air panas hehehe baru tauuu
    Jajanan dulu harganya ga kira-kira y mba murce dulu saya maish rasain jajanan 25 perak 1 bungkus *kripkrip*

    ReplyDelete
  2. Kukira pertamanya ini simping khas purwakarta yang suka ada rasa kencurnya dan teksturnya seperti lapisan wafer, ternyata beda to. Baru tahu aku.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh kalau aku nyebut simping yang tipis dari Purwakarta itu opak. Beda istilah ya

      Delete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,