Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Berkemah di Bumi Perkemahan Ragunan Ketemu Ular!

Sunday, January 7, 2024
Asyiknya anak-anak pramuka homeschooling berkemah sebagai penutupan semester lalu. Lokasi camping enggak jauh, masih di dalam kota Jakarta, yaitu Bumi Perkemahan Ragunan. Iya, lho, di area Ragunan ada tempat berkemah yang teduh dan luas. Bagaimana pengalaman anak-anak camping?

bumi perkemahan ragunan
ketemu ular di Bumi Perkemahan Ragunan

Bumi Perkemahan Ragunan Tempat Camping di Jakarta Selatan


Mendengar kata Ragunan yang pertama kali terlintas yaitu kebun binatangnya alias Taman Margasatwa Ragunan. Maka saat kakak pembina pramuka mengumumkan tempat camping di Ragunan, saya membayangkan di dalam kebun binatang ada area berkemah.

Tetoooot! Sebelum kawasan kebun binatang, di seberang Departemen Pertanian rupanya ada Bumi Perkemahan Ragunan (Buper Ragunan). Iyes, tempat berkemah di Jakarta … enggak perlu ke Puncak atau Bogor sebelah mana gitu. Asik!

Kupikir bakal bising karena lokasinya tak jauh dari Jl. T. B. Simatupang yang sering macet itu dan dekat jalan raya utama. Eh ternyata nggak, lho. Begitu masuk area Buper Ragunan yang luas itu hawanya beda. Banyak pepohonan, area rumput luas, kicauan burung, kupu-kupu beterbangan, termasuk nyamuk juga.

Buper Ragunan sudah biasa menjadi tempat camping dan outbond siswa Pramuka, tempat jogging dan bersepeda (ada jogging track), latihan bela diri, juga tempat bermain.

Setelah memasuki gapura melengkung bertuliskan “Bumi Perkemahan Ragunan”, nampak di sebelah kiri lapangan rumput luas untuk tempat mendirikan tenda. Lurus lagi sampai mentok akan ada tempat parkir kendaraan yang lumayan luas.

Arena Bermain di Buper Ragunan


Di dekat tempat parkir tadi ada taman bermain dengan berbagai permainan seperti ayunan dan monkey bar. Areanya teduh, enak deh buat duduk santai menunggu anak bermain namun siap-siap losion anti nyamuk.

Ada kejadian makdeg saat Uno memanjat monkey bar berbentuk dome tersebut. Tangganya tinggi lebih dari 1,5 meter. Ia memanjat hingga atas sementara saya khawatir bagaimana turunnya. Ketika sampai di puncak dome, ia baru menyadari bahwa tempat itu tinggi. Ia goyah, takut melangkah. Wonder woman bergamis pun beraksi memanjat dome sambil memandu Uno turun dengan langkah mundur secara perlahan. *fiuuuh….

taman bermain di ragunan
monkey bar di sebelah kanan ini yang buat panik

Fasilitas di Buper Ragunan


Fasilitas di Bumi Perkemahan Ragunan ini cukuplah untuk tempat kemah. Ada mushola di dekat tempat parkir mobil, pendopo, beberapa spot toilet dengan air yang lancar dan bersih.

Saya cukup lega mengetahui fasilitas di sana terutama toilet. Anak aman urusan bersih-bersih badan dan wudhu. Namun, saat menggunakan toilet saya baru menyadari desain toiletnya agak … umm … gimana yah, letak jendelanya terlalu rendah sehingga bisa dilihat dari luar.

Toiletnya itu dalam satu bangunan berbentuk lingkaran berisi sekitar 5-6 bilik. Ada yang jendelanya sudah ditutup kayu supaya susah dilihat dari luar tapi ada juga yang masih terbuka. Ini saya baru cek satu bangunan toilet, ya. Entah bagaimana bangunan toilet yang lain yang tersebar di beberapa titik. Secara bentuk, bangunannya serupa, sih.

fasilitas di bumi perkemahan ragunan
Toilet di Bumi Perkemahan Ragunan

Masih membahas tentang toilet, hari pertama kami di sana toiletnya bersih dan air mengalir dengan lancar. Dibilang bersih kinclong, enggak juga, namun masih OK untuk ukuran toilet umum.

Esok paginya, SID bercerita lantai di toilet kotor karena tanah. Ya wajar karena alas kaki yang digunakan puluhan siswa camping dipakai masuk toilet. Namun setelah itu ada petugas yang membersihkan toilet sehingga kembali nyaman digunakan.

Oh ya, awalnya saya mau ikut berkemah juga di sini namun karena ada tragedi gagal sewa tenda, saya menginap di Wisma Asri yang lokasinya tak jauh dari Buper Ragunan. Baca juga ulasan Wisma Asri Ragunan, ya!

Perlengkapan Camping yang Wajib Dibawa


Peserta berkemah kali ini, anak-anak homeschooling yang tergabung dalam Pramuka Ruang Tengah, mengikuti Jambore Ranting Pasar Minggu. Pesertanya ratusan terdiri dari siaga dan penggalang (gabungan dari berbagai sekolah SD dan SMP). Namun, dari Pramuka Ruang Tengah hanya tiga anak yang ikut termasuk SID.

Ini pengalaman pertama SID berkemah tanpa orang tua. Kalau dulu kami sempat berkemah keluarga di Karanganyar, Jawa Tengah. Baca ya ceritanya Pengalaman Pertama Camping Keluarga di Buper Pleseran.

persiapan camping anak sekolah
Hari pertama camping, buibu wali murid masih jagain anaknya

Persiapan camping lumayan juga banyak yang harus dibawa. Perlengkapan camping yang wajib dibawa yaitu:

  • Tenda
  • Matras
  • Sleeping bag
  • Spanduk bekas/tikar
  • Pakaian
  • Alat memasak
  • Bahan memasak
  • Senter
  • Jas hujan
  • Sandal dan sepatu
  • Obat-obatan pribadi
  • Mainan dan buku bacaan

Dari hasil koordinasi dengan kakak pembina Pramuka, urusan tenda diserahkan ke pembina sehingga anak-anak hanya membawa perlengkapan pribadi. Akan tetapi, tetap aja ya berasa pindahan rumah apalagi ini pengalaman pertama anak-anak camping sendiri tanpa orang tua jadi ya ada yang bawa koper segala.

Bahan memasak yang praktis selama camping waktu itu bakso seafood, irisan daging, ikan dori, telur (SID saya bawakan telur rebus), rendang, roti, sosis, abon, dan sebagainya. Kami khawatir anak-anak susah makan atau malas masak, eh waktu pagi saya jenguk SID ia sedang makan burger. Ternyata di situ ada bazar makanan juga. *antara mau ketawa dan bersyukur.

Meski sudah dibekali bahan masakan, alhamdulillah para wali murid bergantian membawa bekal makanan untuk anak-anak sehingga pasokan makanan lancar. Di hari pertama, kami sempat masak-masak bareng sebelum para orang tua pulang.

Kegiatan Saat Berkemah Ketemu Ular Sampai Membuat Pesawat Tenaga Karet


Selama dua hari di sana, SID mengikuti aneka kegiatan berkemah yang seru. Hari pertama, peserta mendirikan tenda namun karena kami datang terlambat, tendanya sudah dipasang oleh kakak pembina. 😂

Selanjutnya tiap peserta menyablon kaos dengan logo Jambore Ranting menggunakan alat press. Lagi-lagi kaos SID sudah disablonkan temannya. 🤣🤣🤣

Upacara pembukaan berlangsung sore hari. Ini hal yang anak homeschooling jarang atau bahkan tidak pernah alami. SID dan teman-temannya kikuk ketika harus ikut upacara.

Hari kedua, agenda padat sejak pagi hingga malam. SID bercerita ia mengikuti senam (sepertinya ini pengalaman pertamanya).

Setelah itu ada apel pagi lalu para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok. Tiap kelompok belajar hal berbeda namun karena anak-anak tidak membawa alat dan bahan maka mereka ikut kelompok membuat pesawat tenaga karet (rubber powered airplane) yang dipandu kreatornya dari Jawa Timur.

Masya Allah, unik banget pesawat ringan dari bahan styrofoam, bambu (?), dan karet gelang dipasang sedemikian rupa. Cara menerbangkannya dengan memilin/memutar karet gelang sebanyak mungkin kemudian pesawat dilepaskan. Pesawat itu pun melayang mulus di angkasa.

cara membuat pesawat tenaga karet
Merakit rubber powered airplane

Agenda selanjutnya, para peserta dibagi menjadi kelompok laki-laki dan perempuan. Mereka mendatangi pos-pos satuan karya pramuka (Saka) dan pengenalan reptil untuk belajar dan bermain games sesuai masing-masing saka.

SID dan teman-temannya paling betah mengikuti kegiatan pengenalan reptil dan amfibi. Para peserta dikenalkan beragam reptil dengan memegang langsung kodok (eh apa katak?), kadal, iguana, juga ular dari yang imut sampai yang amit-amit.

Gongnya ketika Alex, si ular sanca, dikeluarkan dari kandang. Ular berusia 12 tahun ini masya Allah panjang dan berat. Badannya merayap di lantai pendopo. Ular sanca walau tak berbisa namun lilitannya bisa mematikan.

SID dan saya berpandangan. Kami teringat Si Manis, ular sanca dalam cerita Lima Sekawan. Jika selama ini hanya membaca novel kemudian membayangkan di kepala, kali ini kami bisa menyaksikan bahkan memegang ular tersebut. Kulitnya licin dan dingin.

ketemu ular di buper ragunan
berinteraksi dengan reptil dan amfibi

Selama dua malam berturut-turut setelah salat isya’ ada acara pentas seni. SID menonton penampilan kakak-kakak peserta beraksi menggunakan bendera, tongkat, dan sebagainya. Ia kagum dengan salah satu kelompok yang tampil 11 menit sampai ada adegan salto. Ia merekamnya dengan HP. Saking panjangnya, ia bergantian memegang HP tiap dua menit dengan temannya. “Sampai pegal, Bu, jadi aku gantian dua menit merekam dengan temanku,” ujarnya.

Pengalaman berkemah ada manisnya, ada juga pahitnya. Namanya belajar bertahan hidup di alam terbuka tak senyaman tinggal di dalam rumah. Sore hari hujan mengguyur kawasan Ragunan membuat tanah sekitar tenda menjadi becek. Anak-anak pontang-panting menyelamatkan perlengkapan ke dalam tenda. Kebetulan air tandon tinggal sedikit, belum diisi, sehingga aliran air mengalir kecil.

Saat saya datang menjemput SID pasca hujan tersebut, anak-anak berebut menceritakan kejadian hujan tadi. Mereka berusaha membersihkan barang-barang dengan air bersih yang diambil dari kamar mandi. Agak chaos namun saya salut dengan inisiatif mereka.

Syukurlah mereka sudah makan bahkan sempat membuat telur ceplok. Setelah menata tenda menjadi lumayan ada ruang untuk istirahat, SID dan saya pulang. Kedua temannya masih semalam lagi menginap di sana karena akan dijemput keesokan paginya.

ular sanca alex
berapa kilo ya si Alex?

Masya Allah … itulah pengalaman pertama SID dan teman-temannya berkemah di Bumi Perkemahan Ragunan. Overall ia senang, menikmati kegiatan pramuka. Minusnya ya efek dari hujan tersebut yang mengajarkan mereka mengatasi tantangan di alam terbuka dan bersyukur nyamannya tinggal di rumah. Ibu salut dengan kalian yang berani camping. Asyik, lho, karena di masa kecil saya enggak boleh ikutan pramuka.


Kalau kamu pernah berkemah atau ikut kegiatan pramuka?

Bumi Perkemahan Ragunan


Jl. Harsono RM No.1, RT.9/RW.4, Ragunan, Ps. Minggu, Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12550
22 comments on "Berkemah di Bumi Perkemahan Ragunan Ketemu Ular! "
  1. Alhamdulillah ya SID udah berani kemah tanpa didampingi orang tua. Umur berapa sekarang?

    Berani banget megang ular juga....

    ReplyDelete
  2. Seru banget ini baca pengalaman SID berkemah, berani juga itu dia pegang ularnya. Mengikutkan anak berkemah kayak gini tuh sekalian belajar kemandirian juga ya mak. Belum lama anakku juga camping sama teman-teman sekolah tapi gak bisa ditengok karena gak boleh deng sama sekolahnya. Takut nanti minta pulang katanya, jadi hanya mengikuti via live instagram sekolahannya.

    ReplyDelete
  3. Wah, kalo baca kata Buper, auto inget zaman dulu hahaha.. Tiap bulan wajib ikut perkajum. Menarik banget ini mbk acaranya, kegiatannya full ya.. Mantap SID

    ReplyDelete
  4. Eh eh kok ada bazaar 🤣 beli burger lagiii haha aku dulu nggak ada. Masak paling banter mie. Aku sering kemping masa sekolah, pokoknya kudu boleh 😆
    Toilet paling horor sih kalau dulu, dan letaknya cukup jauh pas di Cibubur masa doeloe. Kalau buper ragunan belum pernah malah aku baru tau. Seru Sid, kegiatan kayak gini bermanfaat banget untuk mental. Gada ortu, berani wara wiri sendiri. Sid keren nantii bakal tangguh

    ReplyDelete
  5. Duh ngeri liat ularnya, auto geli

    ReplyDelete
  6. waktu baca judulnya kirain pas lagi camping di ragunan didatengin ular liar lho, aku smp kaget. Ternyata ularnya si Alex yang super gemoy yaa... hebat sid ya berani bercanda sama ular gemoy gitu

    ReplyDelete
  7. Momen berkemah merupakan pengalaman yang tak akan terlupakan. Serunya pake banget. Sampai sekarang aja aku masih inget jaman kemah saat SD. Maka anakku pun aku dukung untuk ikut kemah juga supaya mereka mempunyai kenangan indah yang tak terlupakan sampai dibawa dewasa kelak..

    ReplyDelete
  8. Wah, seru juga ya mbak berkemah di bumi perkemahan ragunan
    Ini jadi alternatif buat yang mau kemah tanpa harus keluar dari ibukota ya mbak

    ReplyDelete
  9. Aku pernah berkemah di puncak. So far aman-aman saja. Salud loh mak lihat anakmu berani pegang ular sanca. Walaupun bisanya tidak ada lagi, tapi....keren-keren deh. Uji nyali keberanian ya mak

    ReplyDelete
  10. Anak-anak tuh pada berani ya pegang ular kaya gitu. Aku sih geli. Emang anak tuh suka penasaran dan pengen tahu. Btw, aku jadi pengen juga berkemah kaya gini. Banyak belajar jadinya

    ReplyDelete
  11. Baru td ngobrolin ma wag sebelah ttg Pramuka. Aku sebenarnya udah mau ikutin anak2 Pramuka di SMM, tapi ternyata gak jd dibuka krn peminatnya dikit huhu. Ini Sid ikutan Gudep mana? Apa yang mbokceritain waktu itu yang di Lapangan banteng tiap Sabtu.
    Ini soalnya anak2 yang kurang di latihan fisik. Pernah ikut taekwondo gak cucok. Mau renang msh belum bisa rutin dan ngajarin haha malah curcol.
    Owalah di Ragunan ada bumi perkemahan yaaa. Seru, aku pengen dorong anakku disiplin dan mandiri dengan kegiatan2 kyk gini.
    Malah aku tu kepikiran pas liburan sekolah mau taktitipin pesantren seminggu gitu tapi di mana yo wkwkwk.

    ReplyDelete
  12. Kalau hujan becek dan tantangan udara juga.pengalaman ini jadi anak bisa mandiri.

    ReplyDelete
  13. Seru juga ya buat pengalaman anak anak mengisi liburan dengan camping di Ragunan

    ReplyDelete
  14. Saya jadi kangen masa-masa dulu nih. Jaman sekolah ikut kemah di buper. Abis gitu takut pas menyusuri sungai karena ada lintah. 🤣

    Dan saya baru tahu jg nih, kalau HS juga ad kegiatan kemahnya. Aslii seru, meskipun perlengkapan yg harus dibawa banyak ya, Mbaak.

    ReplyDelete
  15. Salah satu hal yang ingin kudidikkan ke Salfa biar mandiri
    Cuma kalau bahas camping suka enggak ketemu solusi
    Si ayah terlalu "sayang" sama anak wedoknya jadi ragu melepasnya camping tanpa didampingi

    ReplyDelete
  16. Subhanallah.... Gede banget ya si Alex. Klo aku sih udah ngibrit begitu lihat ular hehehee... Pengalaman baru ya utk SID kemah tanpa orangtua. Semoga jadi rekaman peristiwa yang berharga dalam perjalanan hidupnya di kemudian hari.

    ReplyDelete
  17. Camping ini bisa se-memorable ini yaa..
    Aku salut banget karena SID berani menghadapi hal-hal baru.
    Dari blogpostnya ka Helen, aku selalu inget kalau ke Jakarta jadi punya beberapa bucket list untuk dikunjungi bareng anak-anak dengan bidget yang terjangkau.

    Nuhun yaa, ka Helen buat tulisan-tulisannya.
    Kali ini, pengen banget ke Ragunan bareng anak-anak.

    ReplyDelete
  18. Masya Allah seru banget mak, bagus buat menambah pengalaman anak-anak... Seneng ya Sid cerita-cerita kegiatan pas camping dengan detail... Kalau Jav tuh engga pernah cerita, ditanya pun jawabannya pendek-pendek...

    ReplyDelete
  19. SID seru banget berkemahnya. Sering ke Ragunan kok aku nggak ngeuh ya ada Bumi Perkemahan di dekat sana. Ternyata homeschooling juga ada Pramuka, ya. Dan acara kemahnya benar-benar mempelajari hidup mandiri, sampai anak-anak masak telur ceplok sendiri gitu. Ditambah hujan pula, anak-anak jadi punya kesempatan untuk berinisiatif, apa yang perlu dilakukan ketika cuaca tidak mendukung.

    Suka banget cerita kemahnya SID. Kapan-kapan kita kemah bareng yuuuk.

    ReplyDelete
  20. Wah baru tahu ada Bumi Perkemahan di Ragunan, lengkap ya fasilitasnya aku kaget bacanya kirain ketemu ular liar eh ternyata peliharaan kebun binatangnya yaaa

    ReplyDelete
  21. Aduh aku kalau sama ular bisa lngsung kbur. Geli banget aku klau liat ular. Kalau ular berbisa apalagi. Tetapi anak-anak memang harus diajari ya mba untuk mengenali berbagai reptil dan binatang melata agar mereka waspada juga

    ReplyDelete
  22. Kalo ga salah aku dulu juga pernah denger kalo ada buper lain selain yang di cibubur. Tapi lupa namanya, jangan2 yg ragunan ini yaaa.

    Hebaat sid berani pegang ularnya 😖😄. Kalo aku ga akan lah mba, geliii, waloo dibilang jinak juga 🤣.

    Dulu aku milih ekskul pramuka zaman smu, walipun ikutan pramuka krn cowo yg aku taksir di pramuka 😂. Tapi boro2 lah ikut perkemahan. Eh sekali ding, itu juga pas jurit malam. Tapi ga sempet tidur di kemah, lah sepanjang malam di ospek ama pembina hahahahha.

    Jadi ga terlalu ngerasain kemping yg beneran gimana 😄

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,