Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Cara Mengatasi Tantrum pada Ibu

Saturday, March 11, 2023
Tunggu, ini judulnya apa bukan "Cara Mengatasi Tantrum pada Anak"? Tantrum lumrah terjadi dalam masa kanak-kanak karena mereka belum dapat mengekspresikan emosinya. Namun, tantrum juga terjadi pada orang dewasa, termasuk ibu, lho! Mengapa ibu bisa tantrum dan bagaimana mengatasi tantrum pada ibu?


Orang dewasa juga bisa tantrum

Kali ini bukan salah ketik, ya, memang pembahasan di artikel mengenai tantrum pada ibu. Walau cantik dan bersuara lembut, ibu juga manusia, bukan malaikat. Hihi .... dan orang dewasa juga bisa tantrum.

Pernahkah melihat orang dewasa tantrum? Di media sosial, di tempat umum, atau jangan-jangan di rumah sendiri?

Ada yang tantrumnya dengan diam tetapi gestur tubuh menunjukkan marah seperti menghentakkan kaki, mata melotot. Ada yang tantrumnya merusak dengan berteriak, memukul, melempar, membanting pintu, dan sebagainya. Ada pula yang menangis tersedu-sedu, mengerang, merintih terus-menerus.

Mengapa ibu tantrum?

Saya terbiasa mengajak anak berbelanja ke warung. Biasanya ia akan minta beli jajan atau buah di warung tersebut. Akan tetapi suatu kali ia melarang saya beli telur di sana. Telur yang sudah saya pegang harus dikembalikan, tidak boleh dibawa pulang. Ia menjerit, menangis, duh ... heboh di dalam warung. *istighfar ....

Anak balita wajar tantrum, maunya keinginan harus segera dituruti sesuai perintahnya. Syukurlah saya tidak ikut tantrum kala itu. Kalau ibu ikut tantrum saat anak tantrum di warung, viral deh di kalangan RW. Hahaha ....

Eh, tapi ibu (baca: saya) juga pernah tantrum. Alasannya sama dengan anak-anak, orang dewasa tantrum bila tidak mendapatkan apa yang mereka mau.

Seharusnya semakin kita dewasa, semakin mampu meregulasi emosi negatif, mengungkapkan emosi dengan baik, dan menenangkan diri. Idealnya begitu, sih. Namun, ada kalanya ibu tantrum jika tidak bisa mengelola emosi negatif dengan tenang. 

Penyebab lain tantrum karena ibu sedang frustasi atau stress menghadapi tantangan pekerjaan atau pikiran dalam diri ibu. Saat ada pemicu sedikit kesalahan anak atau perilaku anak yang tidak sesuai ekspektasi, ibu mudah tantrum. Pelampiasannya ke anak. 😥

Ada juga orang yang tantrum untuk menutupi malu atau ketakutan. Ekspresinya dengan marah-marah. Hmm ... sebelum dimarahi, lebih baik marah duluan? *eh

Bila tantrum sering terjadi atau dalam jangka waktu lama, mungkin itu tanda gangguan kesehatan mental seperti OCD, PTSD, narcissistic personality disorder, bipolar, depresi, atau anxiety disorder. Sebaiknya konsultasi ke ahlinya supaya dapat ditangani dengan tepat.




Cara mengatasi tantrum pada Ibu


Dalam Islam, Rasulullah mengajarkan cara meredam rasa marah dengan:
  • membaca ta'awudz
  • berwudhu
  • mengubah posisi
“Kalau kalian marah maka duduklah, kalau tidak hilang juga maka bertiduranlah.” (HR. Abu Dawud).
  • diam, jagalah lisan apalagi yang terucap dari ibu adalah doa. 
  • bersujud, memohon pertolongan kepada Allah agar dapat mengelola emosi yang tak karuan ini.

Penting juga mengetahui self-care basics untuk menghadapi masa-masa sulit, masa dimana tuntutan harus serba cepat dan mendesak sementara waktu tak dapat dihentikan. Bila diri tidak dapat mengelola hal tersebut dapat memantik stres dan frustasi.

Self-care basics yang dapat dilakukan sangat sederhana yaitu:
  • Eat
Sepadat apapun hari, ibu penting menyediakan waktu untuk makan makanan bergizi. Sama seperti keinginan ibu agar anak lahap makan, tumbuh sehat, ibupun juga butuh asupan untuk menjalani hari.

Terkadang emosi negatif sulit dilakukan bila ibu dalam keadaan lapar. Sebenarnya ibu butuh makan tetapi output-nya malah mudah cranky saat anak bertingkah di luar ekspektasi.
  • Sleep
Sama halnya dengan makan, tubuh juga butuh istirahat. 24 jam terasa begitu padat, apalagi ibu dengan anak bayi dan balita yang masih sangat bergantung.

Sempatkan untuk tidur cukup, idealnya 6-8 jam sehari. Kalau saya penting untuk tidur siang walau hanya 15 menit. Badan saya lowbatt setelah pagi hingga siang beraktivitas dengan anak. Setelah tidur sebentar, bisa gas lagi mengerjakan aktivitas domestik dan bermain dengan anak.
  • Move
Badan dan pikiran rasanya capek, solusinya tidak selalu rebahan, lho. Ada tipe orang yang ketika bergerak malah mendapat energi baru. Itulah mengapa beraktivitas fisik seperti olahraga rutin baik bagi kesehatan fisik dan mental.

Bila tidak bisa olahraga di tempat khusus, bisa diganti dengan berjalan kaki sambil belanja ke warung atau memilih rute berbeda untuk ke satu tujuan. Perubahan ini dapat juga mengasah kreativitas.
  • Breathe
Rasa marah, tantrum mempercepat proses bernapas. Napas menjadi pendek-pendek. Oleh karena itu, mengatur napas dapat menjadi salah satu jalan meredakan tantrum. Cobalah lebih sadar napas. Tarik napas dengan penuh kesadaran secara perlahan melalui hidung.

Ada beberapa teknik latihan napas, salah satunya teknik pernapasan 4-7-8 yang diciptakan Dr. Andrew Weil dari University of Arizona. Caranya tarik napas melalui hidung selama 4 detik, tahan selama 7 detik, dan hembuskan perlahan selama 8 detik.




Selain cara di atas, sebaiknya ibu menjaga jarak dari anak-anak saat tantrum karena butuh menenangkan diri sejenak. Support system saat diri ibu kesulitan mengendalikan emosi negatif sangat dibutuhkan.

Ibu, manusia biasa yang juga bisa tantrum layaknya anak. Penyebab ibu tantrum karena keinginannya tidak terpenuhi. Cara mengatasi tantrum pada ibu dapat mencoba tips di atas. Bila tantrum sering terjadi dan berkepanjangan, tak perlu segan meminta bantuan ahli untuk menanganinya, ya, Bu.

Bagaimana tipsmu mengatasi tantrum pada orang dewasa, khususnya ibu?


Referensi:

OptionB. Focus on the Basics: Sleep, Eat, Breathe, Move. https://optionb.org/supporting-self/focus-on-the-self-care-basics. Diakses pada 11 Maret 2023.

Psych Central.  All About Adult Temper Tantrums. https://psychcentral.com/blog/adults-can-and-do-have-tantrums. Diakses pada 11 Maret 2023.
10 comments on "Cara Mengatasi Tantrum pada Ibu"
  1. aku kadang kalau sudah lelah menghadapi anak-anak masih suka tantrum eh apalagi kalau pms duh rasanya susah sekali menahan emosi. huhu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Tossss mbaaa, lelah, ngantuk, apalagi yang namanya PMS jadi sensi banget deh

      Delete
  2. Halo Mba Helena, salam kenal sebelumnya ya, Mba.

    Aku tertarik banget baca tulisan ini loh, karena aku mengalaminyaaaa 😭 semoga Allah selalu membimbing kita ya, Mba.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mba Gita ... makasih yah. Iya akupun mengalami apa yang ku tulis. Aamiin ... semoga Allah melembutkan hati kita.

      Delete
  3. Makasih, saat punya anak masih kecil suka trantum , karena kelelahan

    ReplyDelete
    Replies
    1. punya anak balita itu lebih ke lelah fisik
      anak makin gede, ibu rawan kena lelah mental
      sehat-sehat yaa Bu

      Delete
  4. Eh yang solusi makan, itu bener sih mba. Seriiiing banget aku emosi, itu Krn laper sebenernya 🤣. Makanya kalo udah laper, sebisa mungkin makan dulu lah, biar marahnya juga bisa terkontrol.

    Aku sendiri kalo sedang emosi banget, berusaha ga mau Deket anak2, supaya ga melampiaskan ke mereka :(

    ReplyDelete
    Replies
    1. bagus mba Fan udah tahu titik lemah di bagian mana jadi saat terasa emosi negatif muncul bisa cek, udah makan apa belum

      Delete
  5. waktu kecil, aku kira orang dewasa pasti baik, bijak dsb. kalau aneh2, kayak tantrum, dia mungkin jahat. padahal mah gak. hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. orang dewasa ternyata juga bisa tantrum karena belum selesai dengan dirinya sendiri

      Delete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,