Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Review Komik Pupus Putus Sekolah

Thursday, October 6, 2022
Pupus putus sekolah karena nenek, satu-satunya keluarga yang merawatnya, meninggal. Kemudian ia berpindah-pindah tinggal bersama keluarga jauhnya. Ia dianggap menjadi beban keluarga. Hingga suatu hari Pupus bertemu Profesor Suryo yang mengangkatnya menjadi murid rumah tangga. Bagaimana petualangan belajar Pupus bersama Profesor?

Pupus Putus Sekolah
komik Pupus Putus Sekolah (diolah dari Webtoons)



Sekilas Tentang Pupus Putus Sekolah

“Sekolah itu sungguh menyebalkan! Tapi Pupus ingin pintar, bisa ini bisa itu. Pintar tanpa sekolah. Harusnya itu impian yang wajar-wajar saja, kan?”


Itulah blurb yang tertulis di komik Webtoon Pupus Putus Sekolah.


Season 1 Episode 1-33 mulai 20 Agustus 2021

Season 2 Episode 1-56 berakhir 25 Ags 2022

Rate 9,91 (karena memang sebagus itu)

Episode baru tiap Senin dan Jumat

Komikus: Kurnia Harta Winata

Bahasa: Indonesia

 

Tokoh utamanya Pupus, anak perempuan yang bersekolah di SD (tidak dijelaskan kelas berapa). Awalnya Pupus tinggal bersama neneknya. Ia membantu nenek menjaga warung di depan rumah.


Pupus anak yang pintar, semangat belajar, dan kritis. Sayangnya Pupus putus sekolah karena neneknya meninggal.


Pupus pun hidup berpindah-pindah ikut keluarganya. Saat ikut paklik-nya menyapu halaman kampus, Pupus bertemu Profesor Suryo. Profesor tertarik mengajak Pupus tinggal bersamanya. Pupus membantu membersihkan rumah Profesor. Sebagai gantinya Profesor membantu Pupus belajar. Di sinilah petualangan belajar Pupus dimulai.

 

Episode Paling Berkesan di Pupus Putus Sekolah

mengenal unschooling
awal Pupus bertemu Profesor (sumber: webtoons Pupus Putus Sekolah)

 

Komik Pupus Putus Sekolah memiliki tokoh utama anak SD tetapi topik yang diangkat sangat berelasi dengan semua umur. Pupus si anak SD belajar bersama profesor yang sudah kakek-kakek banget. Enggak disebutkan usia si kakek tapi penggambaran tokohnya memang kakek yang sudah beruban dan berjalan menggunakan tongkat.


Awal membaca genre slice of life ini diawali dengan hal lucu, saya pikir bakal tentang komedi tetapi ternyata sangat filosofis, ngomongin tentang hidup. Dalem … deh topiknya tetapi dapat disajikan dengan ringan melalui percakapan para tokoh.


Di sini Profesor mengajarkan Pupus belajar cara belajar, to learn how to learn. Saya jadi terngiang perkataan almarhum guru bahasa Inggris SMA Mr. Markus, “Sekolah itu to learn how to learn”. Sebuah kalimat yang baru ku pahami belakangan ini.


Pupus dapat memilih mau belajar apa, menggunakan cara apa, kapan, di mana, bersama siapa. Pupus menjadi murid sekaligus kepala sekolah. Istilah kekiniannya bisa dibilang Pupus menjalankan unschooling.


Rupanya komik Pupus Putus Sekolah hadir dari kegelisahan komikusnya yang tidak menyukai sekolah.


“Halo, perkenalkan saya Kurnia, komikusnya Pupus. Saya nggak suka sekolah dan baru menikmati asyiknya belajar setelah lulus kuliah. Selamat membaca dan semoga menikmati!” tulisnya di kolom komentar Pupus Putus Sekolah episode perdana.


Setiap orang memiliki kenangan masing-masing akan sekolah. Ada bagian menyenangkan, ada pula yang membuat trauma. Bullying, penjelasan yang membosankan, aturan yang kaku, tuntutan orang tua, dan sebagainya dapat menjadi alasan tidak suka sekolah.


Baca juga: Homeschooling Usia Dini


Menurut saya pribadi, komik Pupus Putus Sekolah bukan berarti mengajak anak tidak sekolah tetapi mengajak pembaca berpikir kembali BIG WHY melakukan sesuatu. Mengapa kita bersekolah? Mengapa ada guru kalau sudah ada google? Mengapa begini, mengapa begitu ….


Dari awal, Profesor pun menggunakan kalimat “membantu Pupus belajar”, bukan mengajari Pupus. Walau bergelar profesor, ia tidak tahu segalanya. Profesor menyediakan alat pembelajaran (buku-buku, komputer, jaringan internet, dsb), koneksi ke teman-temannya sebagai mentor, serta diskusi pemantik yang membuat Pupus bersemangat belajar.


Belajar adalah fitrah manusia. Pupus putus sekolah bukan lantas ia putus belajar. Di sini penggambaran tokoh Pupus memiliki resiliensi tinggi dalam belajar karena ia butuh dan senang mencoba. Motivasi belajarnya dari internal diri Pupus, bukan supaya mendapat nilai bagus.


Baca komik Pupus ini membuatku ingin menerapkan apa yang dilakukan Profesor pada Pupus. Sangat menginspirasi bagi kami yang menjalankan homeschooling.


Baca juga: Mempersiapkan Anak pada Zamannya


Dari sekian puluh episode, bingung memilih mana yang berkesan karena banyak! Season 1 Episode 6 sukses membuat saya menangis. Bu guru berkunjung ke rumah Pupus untuk menemui nenek. Pupus bilang nenek sedang mandi ternyata nenek meninggal dan sedang dimandikan. 😭😭😭


Episode 8 “Sekolah Raya” dan episode 28 “Batu Bata” membuat saya tersenyum kagum karena berhubungan dengan proses kehidupan yang saya jalani. Can relate, mas author~


Membaca Pupus tidak melulu mengerutkan dahi. Ada selipan guyonan cerdas di sini. Misal pada season 2 episode 8 “Sama Nakalnya”. Kelakuan Pupus dan Profesor membuat geleng-geleng kepala sambil ngakak. *eh bisa enggak tuh?

 

Quotes dari Pupus Putus Sekolah

Gurunya siapa saja karena semua orang adalah guru.

Sekolahnya di mana saja karena semua tempat adalah sekolah.

Kamu bebas belajar yang kamu suka, kapan saja, di mana saja. Boleh cepat, boleh lambat. Duduk diam atau berlari. Sekolahmu tak berdinding, tak berpagar karena batasnya alam raya!

(Episode 8 “Sekolah Raya”)


Bagian ini Mas Author menjelaskan lewat akun instagramnya sebagai berikut:

 

Pada 14 Desember 1979, Romo Mangunwijaya menulis esai di koran Kompas (kemudian dibukukan di Impian dari Yogyakarta) yang berjudul "P dan K Semesta". Romo Mangun mengajukan gagasan agar pendidikan di Indonesia juga dilakukan dengan konsep semesta. Menyeluruh: melibatkan seluruh warga; menggunakan jalur pendidikan formal, non-formal, maupun informal; dan melalui segala saluran masyarakat yang tersedia. Dengan demikian, seluruh wilayah dan masyarakat mewujud menjadi SEKOLAH RAYA! – Instagram @kurniaharta


"Menyerah, berhenti, tidak sanggup lagi, itu tidak mesti dilarang. Bahkan kadang malah jadi keharusan." – Profesor Suryo (Season 2 Episode 40)

 

Menanti Komik Webtoons Pupus Putus Sekolah Season 3

Tumben saya membaca komik online sampai tamat dua season. Bisa dibilang Pupus Putus Sekolah menjadi komik Webtoon pertama yang saya baca, lho. Saya suka membaca tetapi buku fisik, bukan e-book.


Awalnya, seorang teman di grup homeschooling yang merekomendasikannya. Dari episode pertama kok bikin penasaran sehingga lanjut membaca terus sampai episode terakhir. Membacanya menyicil, kadang baca bareng SID, kadang saat malam sebelum tidur. Pokoknya jadi terbayang-bayang Pupus kalau belum tamat. Hahaha ….


Selain tayang di Webtoons, Pupus Putus Sekolah season 1 ada versi cetaknya. Cocok buat dibaca bareng anak trus lanjut diskusi tentang pembelajaran, deh. Saya berencana belikan satu untuk SID kalau udah gajian. Komiknya sudah ada di marketplace, ya.


Saat ini saya masih menanti kelanjutan Pupus Putus Sekolah season 3. Belum ada spoiler di Instagram authornya kapan Pupus bakal tayang.


Udah pernah baca Pupus Putus Sekolah? Gimana menurutmu? Kalau belum, bisa dibaca di Webtoon. Klik tautan di bawah ini, ya.

Baca Pupus Putus Sekolah

43 comments on "Review Komik Pupus Putus Sekolah"
  1. Suka dengan quotenya, semua orang adalah guru, setuju nih karena dari pengalaman seseorng kita bisa belajar, dan bayak hal yang belum kita alami tapi orang lain sudah, seneng juga dengerin curhat teman, berasa hidup ini tuh nggak flat

    ReplyDelete
  2. Menariikk bgt inii😂
    Beberapa tmnku juga memutuskan homeschooling. Barangkali komik ini makin bs menguatkan semangat utk ttp belajar, dgn cara masing² ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari Pupus aku belajar bahwa belajar itu sepanjang hayat

      Delete
  3. Reviewnya bagus banget Mbak Helena. Sebagus cerita Pupus Putus Sekolah yang diulas di sini. Jujur aku suka cerita seperti ini, apapun tentang belajar/pendidikan, apalagi diceritakan dalam bentuk komik, selalu menarik. Mudah untuk disukai.

    Suka dengan quote pertama, tentang "Sekolahmu tak berdinding, tak berpagar karena batasnya alam raya!" Jadi ingat sendiri, bahwa belajar itu pun tak kenal usia dan masa. Bahkan kehidupan yang dijalani saat ini adalah sekolah paling lama dan paling banyak ilmunya. Yakni Universitas Kehidupan.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepakat Mbak Rien, universitas kehidupan hingga dapat meninggal dalam keadaan husnul khotimah. Aamiin

      Delete
  4. Aku LGS mau baca komiknya. Cerita pupus ini aku tau dari temen yg pernah posting di IG nyam tapi waktu itu aku belum tertarik Krn kupikir sama aja kayak komik biasa mba. Apalagi temenku ga menjelaskan review-nya juga.

    Tapi setelah baca review mba, malah JD tertarik. Mungkin bisa juga jadi bacaanku bareng anak2 tiap malam sebelum tidur.

    ReplyDelete
  5. Menarik iniii. Aku kira juga komedi ternyata banyak lessonnya yaa 😁. Suka belajar setelah besar yaa si penulis ceritanya. Coba ah kasi linknya ke anak2. .makasih yaa ibuuu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa banyak mikir deh kalo baca Pupus. Happy reading!

      Delete
  6. Awalnya ku kira ini pupus bukan nama orang, ternyata adalah tokoh utama dalam komik webtoons ini. Aku penasaran pengen baca lebih detail lagi tentang cerita Pupus putus sekolah ini, apalagi kalau bisa dibaca bersama dengan si kecil.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Highly recommended baca komik bareng anak. Happy reading!

      Delete
  7. Setuju, Mbak, sekolah di negeri ini memang perlu banyak diperbaiki. Seperti anak saya yang SD saja materinya sudah sangat berat. Mau dihindari juga susah, akhirnya tetap harus dijalani dengan semaksimal mungkin.

    Anak-anak masih lebih suka dengan libur sekolah atau tanggal merah, berarti memang ada yang salah dengan sekolah kita. Seharusnya mereka sedih jika tidak masuk sekolah, tapi ini kok malah senang. Hem..

    ReplyDelete
  8. Ceritanya seru dan bermakna. Wah ada seasonnya

    ReplyDelete
  9. Quotenya aku suka:
    Gurunya siapa saja karena semua orang adalah guru.

    Sekolahnya di mana saja karena semua tempat adalah sekolah.

    Kamu bebas belajar yang kamu suka, kapan saja, di mana saja. Boleh cepat, boleh lambat. Duduk diam atau berlari. Sekolahmu tak berdinding, tak berpagar karena batasnya alam raya!

    Setuju banget! kembali lagi niatan seseorang mau sekolah dan mendapatkan ilmu. Bisa cepat atau lambat, kembali semua kepada invidunya. Bacaan yang menginspirasi

    ReplyDelete
  10. Seperti sekolah kehidupan, kita tidak mengenal dinding pemisah, dengan kelulusan bertahap, serta proses yang tiada henti. Kita akan terus menjadi pembelajar.

    Kalo ngomongin putus sekolah tu selalu mellow, keinget jaman swkolah dulu.

    ReplyDelete
  11. Komik Pupus Putus Sekolah beneran seperti terhubung dengan kehidupan sehari-hari banyak anak Indonesia. Tapi semoga semangatnya pun sama ya. Aku terkesan dengan quotes di episode ke-8.

    ReplyDelete
  12. Menarik banget komik Pupus Putus Sekolah, ya, Mba. Ceritanya unik. Memang pendidikan formal itu penting tapi udah banyak yang memperlihatkan kalau kesuksesan bisa diraih orang di luar pendidikan formal, dengan syarat dia harus tekun dan bekerja keras mewujudkan impiannya.

    ReplyDelete
  13. aku belum pernah baca komik yang satu ini mba tapi pesan -pesan yang disampaikan bagus dan sangat mengena ya

    ReplyDelete
  14. Cerita pupus ini inspiratif ya mbak
    Sebenarnya kita bisa belajar dari mana saja
    Aku juga lagi pengen cari komiknya di marketplace buat caca

    ReplyDelete
  15. Seringkali kita terpaku pada sebuah paradigma lama mengenai makna sekolah.
    Tapi sesungguhnya, seperti Pupus yang memberikan contoh bahwa sekolah bisa dimana saja dan siapa saja bisa menjadi gurunya ini juga mengajarkan adab bahwa semakin berilmu, maka semakin menunduk. Gak boleh sombong dan merasa sudah tau.

    Bagus yaah..webcomic Pupus Putus Sekolah.
    Karakter dan jalan ceritanya untuk anak-anak sekaligus perenungan orangtua.
    Namun renungan berikutnya, siapkah saya membuka lembaran baru ketika memutuskan untuk anak-anak HS?

    ReplyDelete
  16. Baca reviewmu aku jd penasaran deh mbak jarang2 ada komik yg ngangkat tema pendidikan ya. Setelah baca si pupus ni bisa kd bahan diskusi juha sama anak2. Thanks reviewnya mbak cuuzz ah mo baca juga

    ReplyDelete
  17. Wah baru tahu komik gini ada di webtoons. Kalau versi cetak lemariku udah kepenuhan. Memang anak-anak bagus dikasih komik, biar lbh paham karena ada ilustrasinya ya

    ReplyDelete
  18. Komiknya bagus nih dibaca oleh anak2 biar tetap semangat belajar. Mumpung msh bisa sekolah. Kejar ilmu setinggi mungkin

    ReplyDelete
  19. Suka banget sama quotesnya. Mengenai banget itu. Memang kita mencari ilmu tidak ada batasnya, dan belajar itu kepada siapa saja, mahkluk hidup atau mati, dimana saja.

    ReplyDelete
  20. Ceritanya menarik sekalii, pembaca di buat penasaran. Sekarang ini akses belajar tidak hanya di bangku sekolah akan tetapi bisa home schooling juga.

    ReplyDelete
  21. Saya belum pernah baca Pupus Putus Sekolah. Tapi, jadi inget novel Jepang yang tentang anak gak suka sekolah juga. Saya lupa nama novelnya. Jadi penasaran sama komik ini.

    ReplyDelete
  22. Namanya unik banget Pupus, aku pikir tadinya laki-lakk loh ternyata perempuan. Kasian juga ya sepeninggalan neneknya jadi yg merawatnya pindah-pindah gitu. Seru juga komiknya nih, banyak pembelajaran yang bisa diambil

    ReplyDelete
  23. Biasanya komik anak anak ini have fun ya mbk, baca ulasan ini kok dibikin penasaran sama komiknya karena ceritanya yang bikin haru :(

    ReplyDelete
  24. Baru baca reviewnya kok mau nangis rasanya. Ingat jatuh bangun membersamai anak homeschooling dari usia dini sampai kini menjelang lulus karena sebentar lagi anaknya memilih sekolah meski bukan sekolah formal. Terima kasih mbak, review komik ini menguatkan pilihan keluarga kami dalam memilih pendidikan anak-anak.

    ReplyDelete
  25. waah cakep banget ini ulasannya! berasa webtoon yang bukan sekedar komik biasa, tapi curhatan emak yang anaknya homeschooling juga, sedih juga lucu juga - warna warni hiiy

    ReplyDelete
  26. Wah, bagus nih komiknya kebetulan anak saya yang kelas 6 juga suka baca webtoon, rekomended banget nih si Pupus. Makasih sharingnya mbak, bahasanya enak dibaca dan dalem banget yak

    ReplyDelete
  27. Dari review nya aku jadi ngebayangin gimana pupus itu. Bagus review nya ngalir dan ada pesan dalem banget ya

    ReplyDelete
  28. Membaca resume komik pupus putus sekolah ini jadi inget program semua murid semua guru deh Mak. Sampe sekarang udah kerja pun, yang namanya "sekolah" pun nggak akan pernah berhenti. Apalagi kita sebagai blogger dan juga perempuan modern pada umumnya harus stay relevant dengan industri kepenulisan yang platform-nya makin macem-macem. Kalo nggak haus keinginan untuk belajar, ketinggalan jauuuuhhh sama yang lain.

    ReplyDelete
  29. Wah ternyata webtoon juga ada tema2 kyk gini ya, menarik utk dibaca :D
    Udah sampai season 3 pula banyak yang pengen serialnya diterusin kyknya :D

    ReplyDelete
  30. Sy belum pernah baca webtoon. N baru tau klo webtoon ada tema pendidikan jg ky pupus putus sekolah ini. Thanks ulasannya kak

    ReplyDelete
  31. Menarik banget ini!
    Mau kasih tau anak saya buat baca, dia pecinta komik, dan suka banget baca komik.
    Baru ngeh ada komik tema pendidikan yang keren gini :)

    ReplyDelete
  32. wahh webtoon ya, jujur saya belum pernah baca webtoon. dan langsung tertarik pengen baca webtoon kisah Pupus ini Apalagi temanya tentang slice of life, salah satu tema favorit saya. Thanks mba Helena udah sharing tulisan ini.

    ReplyDelete
  33. Wah ada di webtoon ya kak Helena, catat nih. Ehm bagian artikel ini yang bikin sedih tentang cerita nenek yang dimandikan. Duh jadi ingat nenek huuhhuh. Komik Indonesia sekarang banyak yang bagus dari segi gambar dan cerita. Terima kasih kak Helena atas ulasannya. Salam hangat.

    ReplyDelete
  34. Keren webtoonnya mba. Ini konsepnya kayak homeschooling yaa, tapi profesornya hanya sebagai fasilitator, bukan pengajar. Anak2 jadi bisa belajar gimana Pupus belajar di alam, bareng siapa aja, bisa belajar di mana aja. Jadi lebih seru dan menantang. 😍

    ReplyDelete
  35. Quotes dari Pupus mirip banget sama kalimatnya Pak Roem Topatimasang mba, yang soal semua orang adalah guru, semua tempat adalah sekolah dan semua buku adalah ilmu, dst..
    Jadi penasaran pengen baca Pupus hihi

    ReplyDelete
  36. Belum pernah baca tapi bakal ku tandain ini komik Pupus Putus Sekolah. Menarik banget ceritanya. Di zaman sekarang tuh kebanyakan anak gak sekolah ya main. Bikin sedih kan

    ReplyDelete
  37. Kok aku jadi mengkaji ulang mengenai keputusan untuk sekolah ini yaa, kak Helen.
    Rasanya komik Pupus Putus Sekolah membuat renungan yag panjang mengenai kebutuhan sang anak akan belajar dan sang Ibu akan urgensinya anak belajar dimana, sama siapa dan tujuan akhirnya apa?

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,