Menonton pertandingan sepak bola di stadion menjadi family time yang unik dan menarik. Mumpung di GBK Madya sedang berlangsung friendly match timnas Indonesia U-23, kami pun menonton bersama. Ini pertama kalinya saya masuk stadion GBK Madya. Apa saja yang menarik?
Timnas Indonesia Gagal Masuk Piala Dunia 2026
Awal Oktober saya dan jutaan rakyat Indonesia dibuat patah hati dengan kegagalan Timnas Indonesia (senior) untuk lolos Piala Dunia. Walau sudah ku prediksi sulit untuk lolos tahun ini, namun ketika mengalami dua kali kekalahan di WCQ Round 4 duh rasanya hari-hari terasa mendung.
Ya ... kesuksesan itu butuh proses dan arah yang jelas. Tengoklah Jepang yang menjadi tim terkuat di level Asia. Pada 1992 Jepang membuat visi 100 tahun yang isinya adalah Jepang harus menjadi juara Piala Dunia dalam 100 tahun ke depan.
Untuk mewujudkan visinya, JFA melakukan dua hal sekaligus. Yang pertama meluncurkan J-League sebagai liga profesional dan melakukan pembinaan dan kompetisi sepak bola berjenjang di tingkat akar rumput.
Saat kami menonton WCQ Round 3 di GBK antara Indonesia vs Jepang, nampak permainan Jepang sangat rapi. Jepang unggul 4-0 kala itu. Sedih, pastinya, melihat Indonesia kalah namun di sisi lain senang dapat menyaksikan permainan sepak bola level dunia. Gini, lho, minim drama, beneran main bola bukan guling-guling atau tarkam.
Baca juga: Pengalaman Nonton Sepak Bola di GBK
Mimpi Indonesia lolos Piala Dunia tidaklah padam. Mimpi itu masih tersimpan. Bismillah sepak bola di Indonesia semakin maju baik dari akar rumput hingga senior, melahirkan pemain bola level dunia yang berlaga di Premier League, La Liga, dan liga-liga papan atas lainnya termasuk anakku, SID. Aamiin....
Menonton Friendly Match Timnas Indonesia U-23
Pertandingan persahabatan yang berlangsung di GBK Madya ini dalam rangka persiapan Sea Games di bulan Desember nanti. Biasanya lawan yang dihadapi berbeda akan tetapi pada 10 dan 13 Oktober 2025 Timnas Indonesia U-23 sama-sama menghadapi India.
SID yang mengajak saya menonton bahkan rela menggunakan uang tabungannya untuk membeli tiket kami. Ia sangat bersemangat karena menonton di GBK Madya itu antara tribun dengan lapangan sangat dekat. Berbeda dari Stadion Utama GBK yang begitu jauh mata memandang, harus memicingkan mata untuk menebak siapa saja pemainnya.
Uno pun merajuk. Ia belum pernah menonton Timnas Indonesia berlaga secara langsung. Dulu, kami pernah menyaksikan Piala Dunia U-17 di JIS akan tetapi Timnas Indonesia U-17 tidak bertanding di sana. Baiklah kali ini Uno diajak.
Baca juga: Asyiknya Nonton World Cup U-17 di JIS
Setelah salat maghrib kami berangkat. Pertandingan dimulai pukul 8 malam jadi masih ada cukup waktu sembari menunggu kemacetan Jakarta terurai karena kami berangkat di jam orang pulang kerja.
Kami naik taksi menuju Stasiun MRT Bundaran HI kemudian melanjutkan perjalanan dengan MRT ke Stasiun Istora Senayan. Sampai di GBK Pintu 7, kami naik ojek menuju Stadion GBK Madya. Kalau mau berjalan kaki bisa juga, jaraknya sekitar 2 km karena letak GBK Madya dekat Pintu Utara dan mal Senayan Park.
Sesampainya di GBK Madya, kami segera masuk dengan menunjukkan QR Code tiket dan melalui pengecekan tas. Pemeriksaan di sini lebih sederhana dibanding saat menonton di Stadion Utama GBK. Air mineral selain merek A*ua dipindahkan ke plastik yang disediakan panitia.
Beberapa menit sebelum kick-off kami sudah duduk di tribun barat. Wah ternyata enggak sesepi yang saya bayangkan. Banyak juga penonton di tribun barat. Ada yang menonton bersama anak, ada yang tampak baru pulang kerja, maupun berolahraga di GBK.
Pertandingan malam itu berakhir imbang 1-1. Satu-satunya gol dari Indonesia oleh free kick Dony Tri di babak kedua. Alhamdulillah ... Dony makin produktif, nih, padahal dia bukan pemain depan tapi dua laga friendly match ini dia selalu mencetak gol.
Bertemu Timnas Indonesia U-17 dan Official Timnas
Beruntung kami memilih tribun West karena di bagian atas tribun terdapat area VIP. Hari itu, rombongan Timnas Indonesia U-17 turut menonton pertandingan di sana. Bulan depan mereka akan berlaga di World Cup U-17. *Hei... Indonesia masuk World Cup (jalur kualifikasi)! 🔥
SID melambaikan tangan ke arah para pemain yang sedang menaiki tangga. Ia juga melihat beberapa pemain U-23 yang tidak bertanding malam itu turut duduk di tribun VIP. Tak lupa ada Pak Sumardji yang baru saja mendapat oleh-oleh kartu merah di laga WCQ Round 4 ketika Indonesia melawan Irak.
Saat break babak pertama, kami bermaksud keluar untuk mencari makan. Eh, bukannya makanan yang didapat malah anak-anak berfoto dengan para pemain yang hendak keluar tribun.
Di akhir pertandingan, SID melihat Bang Jay Citayam (itu, lho, orang yang mirip Jay Idzes) berdiri di tribun VIP. Ia dengan lantang memanggil, "Bang Jay!". Hanafi, nama asli Bang Jay Citayam, turun dari tribun lalu berfoto dengan para penonton. Insya Allah selanjutnya kita menonton Sassuolo bertanding, ya, Nak.
By the way, para penonton di tribun barat sempat meneriakkan, "Shin Tae Yong... Shin Tae Yong" ketika melihat Pak Sumarji. Rupanya banyak yang berharap coach STY kembali melatih timnas setelah mereka dikecewakan oleh Patrick Kluivert. Hmm ... akankah?
Tips Menonton Sepak Bola di Stadion GBK Madya
Dari pengalaman kami menonton sepak bola di GBK Madya Stadium, ada beberapa hal yang bisa dilakukan supaya semakin aman dan nyaman, yaitu:
1. Berangkat lebih awal karena area Sudirman itu macet. Saya memilih menggunakan moda transportasi seperti KRL dan MRT karena punya jalur sendiri, tidak terkena imbas padatnya jalan protokol.
2. Bila naik MRT dapat turun Stasiun Istora Mandiri kemudian dilanjutkan naik ojek ke GBK Madya (tanpa argo 15.000 rupiah, sama saja seperti di apps Gojek).
3. Bila naik KRL dapat turun di Stasiun Palmerah kemudian dilanjutkan naik ojek ke GBK Madya.
4. Bawa barang bawaan secukupnya, jangan terlalu besar. Tidak boleh membawa makanan dan air mineral dalam kemasan hanya merek sponsor.
5. Kadang ada yang berjualan makanan dan minuman di area luar GBK Madya, tergantung acara yang berlangsung. Kala itu hanya ada booth A*ua, tidak ada makanan. Sebaiknya makan sebelum menonton supaya tidak kelaparan.
6. Pakai pakaian yang nyaman serta membawa kipas, jas hujan, atau payung untuk berjaga-jaga.
7. Bawa poster, syal, atau atribut untuk mendukung timnas Indonesia supaya makin meriah.
8. Menjaga kebersihan dan ketertiban area stadion. Sudah tersedia kantong sampah besar, so jangan buang sampah sembarangan.
9. Pemilihan seat bebas, penonton hanya memilih tribun timur atau barat. Di tribun timur bersama supporter (entah Ultras atau La Grande) dan pemain akan keluar lewat pintu di dekat tribun timur. Sementara itu, di tribun barat dekat tribun VIP dan di belakang kursi pemain.
Meskipun hanya pertandingan persahabatan, kami menikmati menonton pertandingan ini. SID, apalagi, matanya berbinar-binar dapat berinteraksi dari dekat dengan para pemain di GBK Madya. Oh ya, menambahkan tips dari SID untuk membawa spidol permanen supaya bisa meminta tanda tangan pemain timnas. Hehe ....
Referensi
https://www.kompas.id/artikel/bagaimana-timnas-jepang-bisa-menjadi-yang-terkuat-di-asia

.jpg)
.jpg)
Post Comment
Post a Comment
Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.
Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.
Ku tunggu kedatanganmu kembali.
Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com
Salam,
Helena