Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Secukinumab, Harapan Baru untuk Pengidap Psoriasis

Monday, August 21, 2017


Psoriasis bukanlah sekadar penyakit yang nampak di permukaan kulit. Pasien harus melawan rasa sakit juga beban emosional untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Tak sedikit pengidapnya yang berpikir untuk mengakhiri nyawanya setelah gagal berobat. Mari kita mengenal psoriasis untuk hidup yang lebih sehat.

ciri ciri psoriasis
dr. Danang menjelaskan ciri-ciri psoriasis
Psoriasis merupakan penyakit autoimun di mana sel kulit tumbuh dengan sangat cepat sehingga menumpuk di atas kulit. Tumpukan sel kulit ini membentuk seperti sisik yang tebal dan berwarna keperakan dalam ruam-ruam merah yang gatal, kering, dan menyakitkan. Plak psoriasis umumnya di bagian telapak tangan, tumit, kepala, siku, dan lutut. Penyakit ini dapat dialami bayi usia 8 bulan hingga dewasa usia 70 tahun. Di Indonesia sendiri rata-rata pengidap psoriasis berusia 10-30 tahun dengan prevalensi 1%.


Penyebab penyakit psoriasis belum diketahui dengan pasti. Faktor lingkungan, genetik, dan pola hidup yang tidak sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya psoriasis. Apabila psoriasis dialami oleh anak usia kurang dari 15 tahun kemungkinan ada riwayat psoriasis pada keluarga.

Orang tua yang memiliki psoriasis bukan berarti otomatis anak akan mengidap hal serupa. Anak tersebut berpotensi mengidap psoriasis bila ada pemicunya, misal karena merokok, minum minuman beralkohol, infeksi, obesitas, atau stress.

penyakit autoimun psoriasis
Sakit fisik yang dirasakan tubuh dapat berdampak pada psikis seseorang. Begitulah yang dialami pasien psoriasis karena penyakit ini dapat dialami seumur hidup. Pasien ingin memiliki kulit yang bersih dan normal. Tetapi karena kurang percaya diri dengan kulitnya yang kemerahan, pengidap psoriasis menutupinya dengan pakaian. Ada pula yang mengalami psoriasis di tangan menjadi ragu untuk bersalaman karena takut menular.

dr. Danang Tri Wahyudi, Spk.KK menuturkan bahwa untuk mengatasi rasa kurang percaya diri tersebut caranya dengan tidak perlu memikirkannya. Tetapi sulit juga, kan. Hal ini yang menghambat penyembuhan. Bahkan psoriasis dapat menimbulkan risiko penyakit gagal jantung, kelainan sendi, kecacatan, insomnia, hingga kematian.

Hingga saat ini belum ditemukan obat untuk menyembuhkan psoriasis secara total. Obat yang ada untuk mengurangi area psoriasis, umumnya dengan target PASI 75. PASI atau Psoriasis Area and Severity Index adalah metode untuk menentukan hasil dari studi klinis untuk psoriasis dengan cara mengukur tingka kemerahan, sisik, dan tebalnya plak psoriasis serta sebarannya di permukaan tubuh. PASI 75 artinya kondisi kulit pasien psoriasis lebih baik 75% dari sebelum treatment sehingga kulit menjadi hampir-bersih atau bersih.

dr. Danang mengingatkan agar setelah treatment, pasien memperbaiki pola hidup yang lebih sehat. Contohnya dengan mengurangi makanan yang memicu peradangan agar mencegah kekambuhan psoriasis. Dengan ini diharapkan masa remisi (kesembuhan diantara dua sakit) yang lebih panjang.

Kementrian Kesehatan RI juga concern akan psoriasis. Dr. Lily Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular, Kemenkes RI, menjelaskan upaya pemerintah untuk mencegah psoriasis dengan penyusunan buku Pedoman Penanggulangan Psoriasis di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama juga penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan Penanggulangan Psoriasis dan Lupus Eritematosa Sistemik Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Selain itu Kemenkes RI juga gencar melakukan promosi kesehatan dan kemitraan.

obat psoriasis
Milan Paleja (kiri) menjelaskan Secukinumab, treatment baru untuk pasien psoriasis
Kabar baiknya, pengidap psoriasis kini memiliki harapan baru untuk kulit yang lebih bersih dan kualitas hidup yang lebih baik. Pada 16 Agustus 2017 lalu di The Westin Hotel, Jakarta, telah diperkenalkan Secukinumab, obat untuk psoriasis. Obat ini untuk treatment dengan target PASI 90 hingga PASI 100. Treatment dilakukan melalui injeksi sebulan sekali. Beberapa pasien yang telah melalui treatment ini menunjukkan hasil yang positif setelah satu bulan pertama dan dalam 6 bulan tercapai PASI 90. Tentunya pasien semakin percaya diri untuk menjalani aktivitas sehari-hari.

Secukinumab diproduksi oleh perusahaan farmasi Novartis dan telah digunakan di 75 negara. “Secukinumab kini tersedia bagi pasien Indonesia. Pengobatan ini tidak hanya diharapkan dapat memberikan kendali untuk penyakit psoriasis, namun juga untuk meningkatkan standar harapan pasien terhadap pengobatannya,” ujar Milan Paleja, Presiden Direktur Novartis Indonesia. “Obat ini lebih murah di Indonesia dibanding negera lain di ASEAN,” tambahnya.

Biaya pengobatan memang menjadi perhatian di Indonesia. Syukurlah penyakit kronis dengan pengobatan terus-menerus seperti psoriasis ini termasuk dalam jaminan BPJS. Novartis sendiri akan bekerja sama dengan BPJS maupun pemerintah supaya dapat meringankan beban sosial maupun ekonomi akibat penyakit psoriasis. Saat ini Novartis telah bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI).

Semoga Secukinumab dari Novartis dapat memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi pasien psoriasis. Now, clear skin is no longer a dream.

26 comments on "Secukinumab, Harapan Baru untuk Pengidap Psoriasis"
  1. Memang ok hidup yang tak sehat akan memancing berbagai penyakit. Dan kalo sudah sakit. Kayak pengobatan Pasti mahal

    ReplyDelete
  2. Yerkadang orang sakin kepercayaan dirinya akan turuh, hingga sulin untuk berbaur di lingkunganya alhamdulillah mba sudah ada obatnya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, secukinumab mengatasi hal itu. Supaya pasien makin percaya diri

      Delete
  3. Lagi-lagi stress dan merokok bisa jadi faktor pemicu, ya.
    Syukurlah masih dalam tanggungan BPJS.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hidup harus dibawa happy supaya healthy, ya Mbak. Jalan-jalan yuuuk!

      Delete
  4. klo dengar autoimun seram, bersyukur ada solusinya, kirain saya ga bisa disembuhkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Auto imun tipe ini saat ini belum dapat disembuhkan tetapi dapat diatasi. Semoga ke depan Ada perkembangan untuk kesembuhan pasien psoriasis yaa

      Delete
  5. aku baru tau penyakit psoriasis ini. kog ngeri ya mba..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Syukurlah udah ada treatment untuk mengatasinya

      Delete
  6. Justru sebenernya tugas lingkungan aekitar thd penderita psoriasis adalah mensupport penuh ya mba, bukannya malah mencibir. Alhamdulillahnya sekarang ada secukinumab, solusi banget deh

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kurangi nyinyir. Mending beri solusi. Ye kan...

      Delete
  7. Justru sebenernya tugas lingkungan aekitar thd penderita psoriasis adalah mensupport penuh ya mba, bukannya malah mencibir. Alhamdulillahnya sekarang ada secukinumab, solusi banget deh

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Psoriasis ini sekilas kalo kulihat di foto pertama, mirip dengan "biduran". Syukurlah ya sekarang sudah ada secukinumab untuk pasien psoriasis.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Bentol bentolnya seperti biduran ya. Ada yang sampe berwarna perak seperti sisik

      Delete
  10. Semoga dengan secukinumab penderita psoriasis bisa mendapat kulit lebih bersih ya, Mbak. Sedih aku lihat video pasien-pasiennya yang depresi.

    ReplyDelete
  11. Semoga secukinumab ini bisa bikin penderita psoriasi mendapat kulit lebih bersih lagi ya, Mbak. Sedih aku pas nonton videonya.

    ReplyDelete
  12. Ngeri juga ya klo smpe kena psoriasis. Walau gk menular, tp beban psikologisnya ttp besar krn org pasti parno gitu

    ReplyDelete
  13. MashaAllah,
    Baru tau ada penyakit seperti ini.

    Pengobatan yang terus menerus terkadang bikin penderita jenuh dan malah stres.

    ReplyDelete
  14. Thanks sharingnya mba,
    Ngedenger auto imun bawaannya langsung parno. Syukurlah ada treatment untuk psoriasis..

    Salam kenal mba

    ReplyDelete
  15. Baru tahu kalau nggak menular, mb. Kirain semua penyakit kulit itu nular. Makanya klo pas ada yang sakit mikirnya klo mau nengok kudu pake masker. Hehe

    ReplyDelete
  16. Aku baru denger penyakit kulit yang satu ini. Wajar sekali kalo berpengaruh ke psikis pasiennya, apalagi bagi kaum hawa ya mba (timbul jerawat aja berasa bencana heu)

    ReplyDelete
  17. Kasian juga kalau penderita psoriasis ini di kucilkan bahkan dapat cibiran.

    ReplyDelete
  18. Aku terus terang belum paham ttg penyakit ini, tapi ikut seneg krn udah ada obatnya TFS

    ReplyDelete
  19. senang kalau banyak yang menulis tentang penyakit ini, biar orang-orang di luar sana yang nggak tau jadi tau.

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,