Bulan Ramadan dan hari raya Idul Fitri tahun ini memberikan pengalaman berbeda bagi saya. Peran sebagai panitia Ramadan di masjid hingga memberanikan diri mengajukan kegiatan untuk anak di acara keluarga besar coba saya jalani. Bismillah, jadi jalan mengaktifkan kembali kegiatan Sekolah Alam Semesta yang sudah lama vakum. Berikut rangkuman kegiatannya.
Menjadi Panitia Ramadan di Masjid
Awalnya saya kaget tiba-tiba masuk WAG panitia Ramadan. Hei ... saya tidak ikut rapat dan belum ada obrolan ke sana kok tahu-tahu jadi panitia?
Tahun lalu, saya dan Mbak Patricia (tetangga sesama
homeschooler) membuat semacam kegiatan anak-anak di masjid. Selama Ramadan, kegiatan rutin TPA vakum karena ustadz punya urusan lain. Sayang, kan, kalau tidak ada acara untuk anak maka kami membuat kegiatan membaca nyaring, art & craft, juga permainan.
Acara ini swadaya, pakai alat dan bahan yang ada di rumah. Buku-buku juga koleksi pribadi kami. Alhamdulillah para peserta antusias dan ada saja donatur yang mengirimkan camilan untuk dibagikan ke anak-anak.
Tahun ini kami berencana melakukan hal serupa namun Allah punya kehendak yang lebih baik. Kami berdua diamanahi menjadi panitia untuk kegiatan anak-anak selama Ramadan. Selain dukungan dari para ustadz, panitia memberikan anggaran untuk kegiatan ini. Alhamdulillah jadi bisa membeli peralatan, camilan, juga hadiah untuk anak-anak.
Ramadan Ceriaku Pesantren Kilat untuk Anak
Kegiatan Ramadan di masjid tahun ini lebih bervariasi. Untuk anak-anak usia 3-10 tahun ada TPA dan Ramadan Ceriaku (membaca nyaring, membuat prakarya, juga permainan seru). Sementara anak usia 10 tahun ke atas ada pesantren kilat selama dua hari.
Tema besar yang diangkat yaitu pahlawan Islam. Anak-anak sangat familiar dengan tokoh superhero kartun seperti Avengers tetapi banyak yang asing mendengar Saad bin Abi Waqash, Khalid bin Walid, ataupun pahlawan muslim yang dijuluki Singa Padang Pasir. Pahlawan muslim ini nyata adanya dan mereka memiliki kekuatan dalam menegakkan agama Allah. Melalui kegiatan Ramadan ini diharapkan anak-anak makin mengenal para tokoh muslim dan mencintai agama Islam.
Kegiatan Ramadan Ceriaku berlangsung selama tujuh kali dalam sebulan. Alhamdulillah jamaah masjid bergantian mengisi tiap sesinya, termasuk ada tetangga kecil yang berani tampil. Ada yang membacakan buku, mengajak berdiskusi, bermain game mengasah konsentrasi dan ketangkasan, juga mengenalkan berbagai yel-yel seperti nama-nama Khulafaur Rasyidin. *ini yel-yel favoritnya Uno yang diajarkan Kak Ainun.
Ada empat khalifah sahabat Rasulullah
Yang pertama adalah Abu Bakar Ash-Shidiq
Dua Umar bin Khattab
Tiga Utsman bin Affan
Yang keempat Ali bin Abi Thalib
(dinyanyikan dengan nada lagu Naik Becak)
Kids Corner di Halal Bihalal Keluarga
Setiap tahunnya, keluarga ibu mengadakan acara kumpul keluarga besaaar. Beneran sangat besar karena bukan hanya bertemu pakdhe, budhe, om, dan tante tetapi juga keluarga dari kakak-adiknya mbah. Jujur saya enggak kenal mereka karena terlalu jauh silsilah keluarganya dan hanya bertemu setahun sekali.
Tahun ini keluarga ibu menjadi tuan rumah. Halal bihalal bertempat di rumah seorang bulik di Gresik. Kami yang biasanya hanya datang, duduk, doa, makan, kali ini turut andil mengelola acara. Ngapain, ya? Pokoknya jangan tampil, deh.
Saya pun mengajukan usul untuk membuat kids corner supaya anak-anak ada kegiatan selama acara. Pengalaman tahun-tahun sebelumnya, anak-anak kebanyakan bermain gawai saja. Alhamdulillah disetujui.
Kegiatan kids corner ini berupa pojok baca (bongkar koleksi buku anak-anak yang ada di rumah mbah), crafting membuat ketupat dari kertas origami, serta aneka worksheet untuk anak yang sudah bisa membaca. Sebagian besar worksheet yang disiapkan dari
worksheet Ramadan yang disesuaikan.
Book Corner Saat Open House Idul Fitri
Tiap tahun mbah open house menerima tamu. Polanya, tamu di sana itu durasi berkunjungnya cukup lama. Orang dewasa asyik ngobrol sana-sini, anak-anaknya ada yang nonton di gawai, nonton tv, sampai tiduran.
Koleksi buku-buku anak dari Jakarta sebagian ada yang disimpan di rumah mbah. Daripada hanya berjejer rapi di rak, saya ajak para tamu kecil untuk membaca buku saat orang tuanya bertamu.
Impianku membawa lebih banyak buku anak ke sana. Kalau bisa rak bukunya ditaruh tepat di ruang tamu supaya lebih banyak yang dapat mengakses buku-buku ini. Hehe ... izin dulu ke tuan rumah.
Bagiku, menyiapkan lesson plan dan
materi kegiatan di atas lumayan menguras fokus namun syukur alhamdulillah banyak bantuan dari teman dan keluarga sehingga dapat mengerjakan bersama-sama. Selain itu, berkegiatan bersama anak-anak menjadi pengisi tangki cintaku. Badan lelah namun hati terasa penuh. Semoga langkah kecil ini bermanfaat untuk menumbuhkan kecintaan anak-anak pada buku dan Islam. Aamiin....
Hei, bagaimana pengalamanmu di Ramadan dan Idul Fitri tahun ini?
Saya pernah merintis TPQ, bulan ramadan tetap masuk.
ReplyDeleteHal yang menyenangkan
masya Allah
Deletesemoga bermanfaat untuk sekitar.
Hebaaat mba Helen. Ga mudah prepare bahan2 dan material utk kegiatan anak yg berfaedah gini. Belum lagi kesabaran ketika interaksi dengan anak. Buatku yg memang susah untuk dekat dengan anak2, pasti challenging nya ampun2an 🤣. Mungkin malah give up.
ReplyDeleteBagus juga sih ada kids corner di saat open house. Jadi anak2 ga hanya main gadget atau malah huru hara di tempat orang. Dengan mereka bisa ada kegiatan, jadi lebih terkontrol.
Hihi ... alhamdulillah mbaa kerja tim jadi lebih mudah handle anak-anak yang selalu penuh kejutan.
DeleteIya nih, baru coba kids corner karena open house itu lama dan cuacanya panas. Lumayan lah ada beberapa anak yang ikutan mengerjakan worksheet, baca buku, dan bikin prakarya.
Ramadan bareng anak tuh penuh tantangan tapi juga momen bonding yang priceless ya. List aktivitasnya bermanfaat banget dan relatable. Suka cara kamu nulis: praktis, jujur, dan nggak menggurui. Makasiiih
ReplyDeleteKeren bisa kepikiran kegiatan-kegiatan yang bermafaat untuk anak selama kumpul keluarga. Biasanya orang lebih fokus prepare lain hal, makanan, dekorasi jarang yang kepikiran membuat kegiatan yang lebih bermafaat. Emang sih anak-anak kalau kumpul sekarang kepala nunduk semua alias fokus ke gawai, padahal momen kumpul bersama keluarga besar itu jarang terjadi. Kalau ada yang inisiatif seperti Mbak kan jadi maksimal acaranya :)
ReplyDeleteWah serunya. Keluarga besar suka baca buku semua ya mbak. Keren dong. Jadi cocok diadain kid corner. Lah di keluargaku kagak bisa tuh. Mereka sukanya jajan. Wkwkwk.
ReplyDeleteWah seru yaa, rumah Mbah banyak kedatangan tamu. Di tempat alm. mertua udah jarang banget yang datang, di tempat ortu juga nggak banyak, padahal dulu ngalamin tamu silih berganti karena memang serumah sama Mbah juga. Nah tahun lalu inisiatif bikin kids corner juga tapi kecil-kecilan di acara halalbihalal sekeluarga Mbah Buyut yang tinggal di Jakarta. Bawa ular tangga raksasa, congklak, puzzle, sama beberapa buku anak berbahasa Jawa. Jadi ingat mungkin tahun ini juga bakal ada lagi, perlu disiapin, nih.
ReplyDelete