Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

5 Mainan Edukatif dari Ibu Hemat untuk Batita Aktif

Sunday, June 11, 2017


tempra syrup obat demam

Dunia anak-anak fitrahnya adalah bermain. Bermain adalah belajar, belajar adalah bermain. Begitu quote dari Ibu Septi Peni, founder Institut Ibu Profesional. Betul, bermain adalah kegiatan anak sehari-hari. Dari proses bermain tersebut sebenarnya anak belajar berbagai hal untuk bekal hidupnya hingga dewasa. 

Banyak sekali ragam mainan untuk anak. Ada yang mudah didapat, ada yang harus menabung (atau menunggu kado ulang tahun, hahaha). Ada yang bentuknya sederhana, ada pula yang canggih.

Sebelum memberikan mainan ke anak, ada beberapa hal yang saya pertimbangkan, yaitu:


  • Menyesuaikan dengan usia dan kebutuhan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Setiap mainan harus memiliki sisi edukatif untuk mengasah kemampuan motorik, sensorik, atau menstimulasi kecerdasan majemuknya. Hal ini penting karena anak belajar dari proses bermain tersebut. Contohnya: playdough dan kinetic sand untuk mengasah imajinasi, kemampuan sensorik, dan kinestetik membuat berbagai bentuk benda saat usianya 2 tahun.
  • Jika anak sudah cukup besar, saya akan bertanya mainan apa yang ia inginkan. Untuk SID yang masih batita, kadang ia bisa menjawab, tapi saya lebih sering menangkap kode-kode lewat kegiatan sehari-hari seperti hal apa yang menarik perhatiannya. Hal ini karena yang menarik buat saya belum tentu menarik buat dia. Pernahkah Ayah atau Ibu membeli mainan tetapi Si Anak malah cuek atau merusaknya? Sedih dong. Mungkin karena ia belum mengerti atau belum tertarik dengan mainan tersebut. Disimpan dulu ya. Contohnya: Poster bergambar alat transportasi yang menghiasi kamar SID. Ia suka melihat berbagai macam kendaraan saat kami bepergian. Efek sering saya bawa naik angkutan umum, kali ya. Lewat poster ini ia mengenal lebih banyak alat transportasi, termasuk yang belum pernah ia lihat secara langsung, seperti perahu, balon udara, dan tank. Proses pengenalan alat transportasi pun menjadi mudah karena ia tertarik mempelajarinya. 
    mainan edukatif
  • Harga mainan tentu menjadi pertimbangan. Saat SID berusia 6 bulan, ia suka dengan mainan yang bisa berbunyi, mengeluarkan musik, dan memancarkan lampu warna-warni. Saya cek harganya saat kami jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Duh, bisa sampai sejuta! Rasanya sayang kalau membelinya karena hanya digunakan beberapa bulan kemudian tidak terpakai. Anak kecil kan mudah bosan. Saya biasa menyiasatinya dengan menyewa mainan selama 2-4 minggu. Harga sewanya lebih terjangkau dibanding harus membeli. 

Dulu saya memang sering menyewakan mainan untuk SID. Tetapi setelah usianya 2 tahun, kami lebih sering bermain menggunakan benda-benda di sekitar yang mudah didapatkan dan murah. Selain karena faktor HEMAT (perlu di-capslock dan bold, hahaha), hal ini sejalan dengan minatnya untuk meniru apa yang orang tuanya lakukan. 

Yes, anak adalah peniru ulung. Sikap orang tua saat menghadapi sesuatu akan ditiru anak karena ilmu tidak dapat diajarkan tetapi ditularkan. Saat saya menyuruh SID untuk minum sambil duduk, ia tetap minum sambil berdiri. Dari situ saya refleksi diri ternyata saya sendiri sering minum sambil berdiri padahal itu tidak baik. Maka, hati-hati ya bersikap di depan anak.

Oh ya, karena SID suka meniru, kami sering bermain pretend play yaitu permainan yang meniru kegiatan atau profesi orang dewasa. Kegiatan ini juga mengasah practical life skill yang ia butuhkan hingga dewasa kelak. Sebenarnya ga rumit, kok. Mainan yang kami gunakan juga sangat sederhana, aman, dan memiliki sisi edukatif. Ini lho 5 mainan edukatif untuk Si Batita aktif:

1. Talenan

pretend play balita

Awalnya saya merasa terganggu setiap SID minta ikut memasak. Di dapur kan bertebaran barang-barang berbahaya seperti pisau, minyak panas, kompor, dsb. Tetapi saya menyadari ia ingin “membantu” karena setiap hari ia melihat orang tuanya memasak. Maka, saya batasi area yang aman untuknya di dapur supaya agak jauh dari kompor.

Ia kini punya talenan kayu kecil untuk pura-puranya memotong sayur dan buah. Aktivitas ini sekaligus menjadi pembelajarannya mengenal nama sayur, buah, dan bumbu dapur. Sekarang dia bisa membedakan mana bawang merah, bawang putih, dan bawang Bombay. Hihihi. 

Sebenarnya saya ingin memberinya pisau roti yang tumpul tetapi sudah aman apa belum, ya? Sekarang sih ia masih menggunakan alat makan dari plastik untuk memotong tahu.

2. Sapu + pengki kecil

pretend play

Lantai rumah baru saja saya pel, eh SID datang membawa sapu. Ia sapu lagi lantai yang masih setengah basah. Ya, kalau begini kapan bersihnya? Kadang proses menyapu ini penuh drama karena saya dan SID berebut sapu. Hahaha. Ia ingin menyapu meski ya bisa ditebak bagaimana hasilnya, kotoran makin menyebar.

Untuk mendamaikan suasana, saya belikan ia sapu dan pengki kecil. Ukuran sapu ini seimbang dengan tubuhnya sehingga ia mudah menyapu sambil berjongkok. 

Aturannya, kami bergantian menyapu. Pertama ia lebih dahulu menyapu bila ada remahan roti atau kertas yang berceceran. Setelah itu giliran saya menyapu. Alhamdulillah, rumah bersih dan aman dari perebutan sapu. Hahaha.

3. Semprotan air

kecerdasan naturalis

Ini item yang sengaja saya beli meski kami tidak memiliki tanaman atau memelihara burung di rumah. Ceritanya, SID suka main semprotan air di kamar mandi. Itu lho yang ada di samping WC. Waktu mandi semakin lama karena ia belajar menekan semprotan yang cukup keras itu. Maka saat ke pasar, saya beli semprotan air seharga 12.000 rupiah ini. Harusnya yang ukuran kecil sih tapi ga apa-apa deh.

SID memakai semprotan ini untuk menyiram tanaman di taman. Pemandangan yang aneh saat anak kecil membawa semprotan ke taman. Tapi SID menjadi pusat perhatian teman-temannya, lho. Hihihi. Kalau ada teman yang mau pinjam, ia langsung berteriak, “No!”. Duh, usia segini memang sedang pelit-pelitnya berbagi mainan.

Berhubung banyak orang berjalan-jalan di taman, SID harus hati-hati menggunakan semprotan. Jangan sampai mengenai orang yang lewat. Dari situ ia menengok kanan kiri sebelum bermain. Alhamdulillah ia mengerti.

Manfaat lain dari semprotan air ini saat ia terjatuh dan tangannya kotor, ga perlu jauh mencari kran air. Langsung saja dibersihkan menggunakan semprotan air. Multifungsi, dong.

4. Lap kain

practical life skill

Lap kain bermotif polkadot saya letakkan di samping televisi. Lap ini khusus untuk membersihkan layar gadget seperti TV, HP, dan laptop. Entah mengapa SID menyukai lap ini. Diam-diam ia bersihkan layar TV sampai meja TV. Terkadang ia pakai untuk mengelap cermin di kamar. Tidak ada yang menyuruhnya. Kegiatan ini bisa membuatnya fokus selama 5 menit. Tumben lho ia bisa tenang selama itu.

FYI, rentang waktu fokus anak berbanding lurus dengan usianya. Secara umum bisa dirumuskan 1 tahun usia anak = 1 menit konsentrasi. Berarti anak seusia SID umumnya hanya bisa fokus selama 2 menit mengerjakan suatu hal. Maka saat ia bisa membersihkan TV dan meja selama 5 menit, itu menjadi pencapaian yang patut diapresiasi.

5. Sepit atau Capitan



SID belajar memindahkan bawang dari satu wadah ke wadah lain menggunakan sepit. Selama mencoba menyepit, ia melatih koordinasi mata dan tangan supaya bawang jatuh tepat di wadah sebelahnya. Beberapa kali bawangnya terpeleset dari capitan namun ia terus mencoba. 

Ukuran bawang yang kecil membuatnya agak kesulitan menggunakan sepit. Saya pun mengganti bawang dengan telur plastik. Nah, kali ini prosesnya lebih mudah. SID langsung asyik memindahkan telur satu per satu dari keranjang ke kotak sampai habis. Yay, SID bisa! Selanjutnya, kita ganti dengan obyek yang lebih kecil, ya.

*
Lha, itu kan alat-alat rumah tangga? 

Iya memang itulah 5 mainan SID di rumah. Nampaknya sepele namun permainan yang kami lakukan menggunakan alat-alat di atas dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar, motorik halus, juga koordinasi mata dan tangan anak. Lewat permainan semprotan air, SID dapat belajar untuk lebih peka pada lingkungan dengan menyiram tanaman (kecerdasan naturalis). Selama kami bermain, kosa kata yang ia dapat pun bertambah, seperti: kotor, bersih, sapu, pel, siram, pindah, masak, dan banyak lagi. Kalau manfaat buat saya ya ada yang bantuin membersihkan rumah. Hehehe.

Lap kain multifungsi, dipakai mengelap cermin dan wajah. Oops!
Alhamdulillah saya bersyukur memiliki anak aktif yang peduli membantu pekerjaan domestik di rumah. Terkadang aktifnya berlebihan sampai membuat saya heran kok “baterainya” SID ga cepat low batt. Tapi ga apa-apa deh daripada dia sakit kemudian lemas lunglai, ga semangat bermain. 

Anak sakit tuh bisa berefek kemana-mana. Dia maunya nempel melulu ke saya sehingga pekerjaan lainnya terbengkalai. Apalagi saat ia demam, aktivitasnya berkurang dan tidak ada suara ceriwis yang meramaikan rumah.

Seperti minggu lalu ketika SID imunisasi campak. Bu Dokter bertanya apakah sudah sedia paracetamol di rumah karena terkadang efek imunisasi menyebabkan demam. Saya jawab ada. Obat penurun panas harus selalu ready di rumah.  Di kotak obat sudah ada Tempra Syrup untuk membantu menurunkan panas atau meredakan nyeri setelah SID imunisasi. Selain itu obat produksi PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk ini dapat mengurangi sakit kepala dan sakit gigi.

Tempra Syrup punya SID yang rasa anggur
Alhamdulillah SID ga rewel saat minum obat. Tempra untuk anak usia 1-6 tahun ini berbentuk sirup dengan rasa anggur dan rasa jeruk, ga pake pahit seperti minum puyer. Kalau untuk bayi ada Tempra Drops.

Untuk SID (2 tahun), takaran sekali minum yaitu 5ml yang mengandung 160mg paracetamol. Ga perlu bingung masalah ukuran karena ada gelas takar dengan petunjuk angka yang jelas. SID bisa memegang gelas obatnya sendiri, deh. Trus, yang saya suka botolnya terbuat dari plastik dan tutupnya tidak mudah terbuka. Aman bila terjatuh.

*
Sebagai orang tua kita harus selektif memilih kebutuhan untuk anak, termasuk urusan mainan dan obat-obatan. Semoga 5 mainan milik SID di atas bisa menginspirasi Ayah dan Ibu yang kesulitan mencari mainan yang tepat, aman, dan hemat untuk buah hati. Jangan kaget ya kalau mampir ke rumah kami lalu melihat SID bermain dengan alat-alat rumah tangga. Hihihi.

Last but not least, fitrahnya anak memiliki rasa ingin tahu yang besar maka kita sebagai orang tua perlu memfasilitasi supaya potensinya tersalurkan. Persis seperti pesan dari Elvina Lim Kusumo, founder Indonesia Montessori Club untuk “Keep calm and follow the child”. 


Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.


117 comments on "5 Mainan Edukatif dari Ibu Hemat untuk Batita Aktif "
  1. Sid lucu sekali, masih kecil saja sudah sukses membantu pekerjaan Mak Helena, apalagi nanti saat sudah besar.

    ReplyDelete
  2. 10 jempol bwt SID yg udh rajin bgd bantuin mamah,
    Bantu2 rasa bermain donk pastinya ya SID :D

    ReplyDelete
  3. Wah sama bunda. Anak saya karna masih 16 bulan jadi belum bisa kasih talenan karna belum tertarik. Tapi klo saya masak. Saya suka kenalin juga ke Erysha bawang merah, bawang putih dll. Apapun bisa jadi proses belajar anak ya bun 😃

    ReplyDelete
    Replies
    1. Kebiasaan lihat ibunya nih jadi anak tertarik ingin ikutan

      Delete
  4. Justru mainan yg benar2 itu lebih mengasah kreativitas si kecil ya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mainan yg hemat, maksudnya. Ini hapenya ngetik sendiri wkwk

      Delete
    2. Beli mainan ga perlu mahal asalkan bermanfaat untuk anak belajar

      Delete
  5. Wah, SID makin pinter ya. Sehat-sehat terus Dek SID.

    ReplyDelete
  6. SID anak kebanggaan bunda yaa... Saya juga selalu sedia tempra di rumsh utk superboy.. Tapi suka bingung setelah kemasan di buka jangka waktu layak komsumsi berapa lama ya bun

    ReplyDelete
    Replies
    1. Yang penting ga melewati expiry date. Ada di botolnya, bun

      Delete
  7. Toss sid. Arsyad jg lbh sering maun talenan dan panci 😂

    ReplyDelete
  8. Wah... didikan yang luar biasa... SID masih umur segitu sudah bisa bantu-bantu tanpa disuruh... semoga jadi anak yang berbakti sama orang tua kelak... amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih doanya. Semoga SID jadi anak sholeh dan berbakti pada orang tua. Amin

      Delete
  9. Senangnya punya anak yang kreatif kaya SID....

    ReplyDelete
  10. Ibunya Sid cerdas ya, mainan sambil ngajarin beresin rumah sama masak, hehe.. gedenya bisa jadi asisten ibunya di rumah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Lumayan lah membantu pekerjaan domestik. Hehehe

      Delete
  11. Semprotan air itu yang paaaling sering dimainina ahaha. Kirain krucil di rumah aja yang suka main semprotan.

    ReplyDelete
  12. SID keren ih.. saya ngefans, Mbak ^^

    ReplyDelete
  13. mainan montessori semua itu mak. mengasah kekreatifan anak. good job Sid...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya yaa montessori play lebih ke practical life skill.

      Delete
  14. Selain anak jadi rajin bantuin bunda plus bisa melatih anak

    ReplyDelete
  15. Eh lucuuu..itu mainan ada di semua rumah. Jadi gak perlu repot-repot beli. hihihihi

    ReplyDelete
  16. Waktu anak-anak kecil aku selalu sedia tempra buat jaga-jaga kalo demam mendadak.

    ReplyDelete
  17. Wah, ga kepikiran ternyata alat2 rumah tangga bisa dijadikan alat permainan bareng sama anak, Mbak. Selama ini selalu terpaku kalo mainan ya...mainan. Tapi justru malah bagus juga ya untuk mengembangkan kecerdasan naturalis si anak.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak itu ga minta mainan macem-macem. Diberi semprotan air aja udah seneng banget.

      Delete
  18. Anakku jg senang bantuin klo mamaknya lg beberes jg aku belikan alat bersig mainan dan masak2an biar ga pakai pisau yg asli.

    ReplyDelete
  19. Wahh bener Mbak anak2 memang peniru ulung orang tua, saya pun selalu mengingatkan si kecil jika minum harus duduk atau jongkok, tapi masih ajah sambil berdiri ternyata saya pun masih suka minum sambil berdiri #Hadeuhhh

    Tempra juga selalu tersedia niyy dirumah and si kecil cocok minum ini.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Apalagi anakku peniru banget jadi harus hati-hati bersikap di depannya.

      Delete
  20. Karen anak saya sudah besar dia ga mau pakai semprotan lagi tapi udah minta tembakan air

    ReplyDelete
    Replies
    1. Udah bisa pilih mainan yaa. Gimana ya siasatinya supaya tetep Hemat

      Delete
  21. Ini bener2 mainan hemat tapi kreatif, dan SiD pun seneng ya Mak, sini tante temenin main talenan kit iris2an bawang yuuk !! eeh..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hemat, ga perlu beli lagi. Ada semua di rumah. Hehehe

      Delete
  22. Aku juga termasuk jarang beiin anak2 mainan, sebab selalu hilang atau rusak. Mereka jg akhirnya main barang yg ada di rumah termasuk panci2 haha :P

    Tapi anak tu sbnrnya emang gk butuh mainan mahal sih ya, apa aja sbnrnya bisa mereka mainin sesuai imajinasi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. sedih yak udah dibelikan trus cepet rusak. Eh ini sedih apa pelit, hahaha

      Delete
  23. Setuju banget sama quote nya mba April.
    Anak-anak itu gak butuh mainan yang mahal...hanya butuh benda-benda di sekitar kita dan akan dimainkan sesuai dengan imajinasi mereka.


    Yang penting kebersamaan orang tua membersamai anak dalam bermain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. imajinasi anak itu luar biasa lho. Setuju, kita perlu membersamai saat beraktivitas dengan anak

      Delete
  24. ih keren itu topengnya, mau aku bikin untuk anak2a suhku ah

    ReplyDelete
    Replies
    1. gampang lho membuatnya pakai piring kertas trus SID yang mewarnainya

      Delete
  25. Lucu banget SID hahaha aku juga sekarang uda jarang beliin mainan biarkan anakku manfaatin barang2 yang ada dirumah biar merangsang kreatifitasnya juga :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. toss, mba! emak jadi seneng kalau ga perlu beli mainan mahal

      Delete
  26. Lucu banget liat SID ngepel dan menyapu. Hahahaha. Asik ini ibunya kreatif dan bisa mengembangkan mainan sesuai usia anak

    ReplyDelete
  27. Mama SID kreatif banget, keren pokoknya!

    ReplyDelete
  28. Sid anak pintar dan rajin ya.. besar nanti cepat bantu bundanya

    ReplyDelete
  29. Ya ampun sid, lucu banget sih. Tapi emang bener sih mbak, anakku juga suka mainan yg bukan mainan

    ReplyDelete
    Replies
    1. mainan bukan mainan? padahal semuanya bisa dijadikan mainan sama anak, ya.

      Delete
  30. Anakku dulu sukanya main masak-masakan hahaha.
    Senang ya melihat anak aktif, sedihnya itu kalo lihat mereka sakit. Tempra wajib ada di rumah buat jaga2 kalo anak2 tiba2 demam.

    ReplyDelete
    Replies
    1. anak mbak suka main masak-masakan soalnya ibunya jago masak kali ya. Sering lihat mbak masak jadi tertarik ikutan

      Delete
  31. betul banget mba, aku juga sering begitu, memberdayakan yang ada di rumah, triknya mirip dengan 5 cara mbek hehehee

    ReplyDelete
  32. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah ini anak kebanggaan bundanya nanti kalo sudah besar, karena sedari kecilpun sudah mau mengerjakan pekerjaan bunda sehari2 termasuk memasak, semoga SID menjadi anak yang pintar, sholeh dan menjadi kebangganggaan orang tuanya

      Delete
  33. Hebaaat sekali..inovasinya luarbiasa,bacanya sukaaaa banged,walaupun anak q balita,tapi tertarik baca Artikel iniih bun helena..thank u

    ReplyDelete
  34. Asik ya mainannya murmer :D Gavin dulu ikut bantu masak di dapur juga, sampe cupir dan numis, sid bisa juga deh nanti weheheh

    ReplyDelete
    Replies
    1. next level SID bakal ngurusin cuci piring dan baju, hahaha

      Delete
  35. Ah iya pake japit-japitan bisa mengalihkan dunia si kecil ya mbak.. hahahha boleh ditiru nih idenya.

    ReplyDelete
  36. Wahhh ini sihh ibunya yg kreatifff 😍😍 aku suka smua jurus mba helena mendidik dan mengarahkan SID bermain, dari mulai rebutan sapu sampe lap muka pake lap meja,, aahh laafff it 😍

    ReplyDelete
  37. Wahhh ini sihh ibunya yg kreatifff 😍😍 aku suka smua jurus mba helena mendidik dan mengarahkan SID bermain, dari mulai rebutan sapu sampe lap muka pake lap meja,, aahh laafff it 😍

    ReplyDelete
  38. benda2 disekitar kita bisa jadi mainan apa aja ya mba. kadang malah ada yang nggak kepikiran sama kita, anak bisa memainkan imaji mereka.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aku malah belajar dari kreativitas anak. Ada aja idenya memainkan benda yang di rumah

      Delete
  39. Kreatif sekali ya mbak. Dengan begitu anak juga akan terlatih memanfaatkan barang sekitar untuk bermain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, manfaatkan barang yang ada sebelum beli baru

      Delete
  40. aihhh dek SID persis anakku dulu, seneng ikut-ikutan bantu masak, motong-motong, sapu-sapu...sekarang anaknya lebih suka sepedaan di luar rumah. Hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sid lagi belajar naik sepeda. Sekarang ku ajak dia cuci sepeda juga, hohoho

      Delete
  41. Udah masuk tahap meniru, ya. Lucu. Hihi. Kreatif juga. Dibelikan alat yang sesuai. :)

    ReplyDelete
  42. Mama SID jadi keringan nih gegeara dibantuin sambil main hahahha

    ReplyDelete
  43. Sid, lapnya multiguna banget yaaaa. Anak-anakku juga suka mainan apa saja yang ada di rumah. Namanya anak-anak, ya udahlah, segala baskom masuk ke dalam kotak mainannya juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahaha ga punya baskom di rumah. Tapi dia ambil keranjang buat cuci sayur sih

      Delete
  44. penting ini mak, mengajarkan anak lanang pekerjaan domestik yg identik dgn tugas ibu2 supaya nanti udah gede sid gak malu pegang sapu ato potong2 ikan di dapur

    ReplyDelete
  45. Wah kreatif dan memang Tempra cocok banget buah hati kita...

    ReplyDelete
  46. ya Allah gemes liat Sid, rajinnnn banget. AKu juga setuju mbak, mainan ga harus "mainan" dlm arti barang yg dibuat khusus ya, esensinya yg penting dapet :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, yang penting esensinya. Siap siap asik main sama anak ya bumil

      Delete
  47. Permainan edukatif yang cerdiiiik :D :D Nggak cuma main tapi melatih keterampilan si anak ya, Mbak :)

    ReplyDelete
  48. Sid keren rajin membantu ya, apalagi pakai capit itu, Aisyah suka banget loh

    ReplyDelete
  49. Gemesssa... SID lucu banget sih mbak. Main nya juga kreatif. Suka sama semprotan air nya ^^

    ReplyDelete
  50. aiiihhh... itu juga mainan favorit anak2 saya hihihi...
    gemes banget deh sama foto yang lagi ngaca itu :)

    ReplyDelete
  51. Ahhh pengeen ikutaan main sama SID. . Main sambil belajar, gak perlu mahal asalkan anak bisa bahagia dan belajar dr permainan yg dimainkan. .hehehe tfs mbak helena. Good luck yaaaak :*

    ReplyDelete
  52. Tempra emang sahabat anak dan emak yah ❤💚💜💜
    Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com

    ReplyDelete
  53. Anak-anak itu energinya luar biasa yaa.. meski sakit sekalipun semangatnya gak habis. Dunianya memang dunia bermain. Belajar pun melalui permainan

    ReplyDelete
  54. Natural, konkrit dan bermanfaat banget ya. Sekalian edukasi anak

    ReplyDelete
  55. Jangan lupa juga menyesuaikan dengan jenis kelaminnya mbal, kan kasihan kalau cowok tapi dikasih main masak-masakan :(

    ReplyDelete
  56. Sid ngelap kaca sekalian ngaca yaaa hihii
    Melibatkan mereka dlm pekerjaan rumah tangga kadang jadi hiburan tersendiri..meski udahannya berantakan banget haha

    ReplyDelete
  57. wow anak kreatif memang selalu ingin tahu dan ingin mencoba hal baru.

    ReplyDelete
  58. Mbakkk...ngakak baca 'baterai sid gak cepet low bat'...
    Nak...kamu memang anak aktif yaa...pasti mama bahagiaaaa sekali adik sehat dan aktif

    ReplyDelete
  59. Hihihi, aku banget ini. Mainan anak banyaknya alat-alat rumah tangga. Gapapa deh, asal anak seneng dan sehat. Juga Aman tentunya. :D

    ReplyDelete
  60. Lucu banget, Aktif dan pintar juga. Bikin anak yang gituan caranya gimana mba? hehe

    ReplyDelete
  61. Sid sekarang mainannya talenan mama, ntar gede dikit mainannya Pad mama pastik :))

    ReplyDelete
  62. Thanks ia Infonya, sangat menginspirasi ...
    emang terkadang bingung buat hal-hal produktif buat anak yang menyenangkan

    ReplyDelete
  63. Selamat mba Helena, tulisannya juara

    ReplyDelete
  64. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  65. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete
  66. Masyaallah,,, Terimakasih Bunda :))) seneng skali ketemu blog ini,,, ceritamu menginspirasi bunda :))),,, kbetulan anakku sama aktifnya kyk dek SID

    kadang sya pun bingung bgaimna mengeksplore dn mengembangkan minatnya juga mengatasi keaktifannya,,,

    kali pertama menjadi ortu dn juga msih minim ilmu,,, tetap semangat berbagi y Bunda,,,

    sehat, bahagia dn istiqamah selau utk Bunda, SID dn keluarga 🌹🌹🌹

    syfa.rahmahnur@gmail.com

    ReplyDelete
    Replies
    1. alhamdulillah terima kasih ya Mba Syifa sudah mampir. Semoga bermanfaat :)

      Delete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,