Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Memilih Busana Muslim yang Busui Friendly

Sunday, May 29, 2016

Perkembangan busana muslim di Indonesia sekarang ini berkembang pesat. Dalam workshop Fun Blogging 12 pekan lalu, Desainer Monica Jufry mengatakan sekarang ini desainer lebih berani bereksperimen dalam hal busana muslim. Saya sebagai konsumen pun senang dan bangga melihat makin beragamnya model baju muslim modern.

Perubahan status dari jomblo, menikah, hingga kini menjadi ibu benar-benar mengubah cara berpakaian saya. Dahulu lemari saya berisi kaos oblong dan celana jeans atau kargo yang nyaman dipakai sehari-hari. Sekarang berubah 170 derajat (masih ada sedikit sisa-sisa pakaian masa muda). Apalagi kini saya menjadi ibu menyusui alias busui. Pilihan bajunya pun harus memudahkan saya saat menyusui, istilah kekiniannya “busui friendly”.


Memang sebagian besar waktu saya di rumah mengurus anak. Menjadi ibu rumah tangga bukan berarti cuek dengan penampilan. Berpakaian rapi, bersih, dan sopan itu wajib untuk menghargai diri sendiri dan memberi teladan bagi anak.
Dulu gendong ransel, sekarang gendong anak

Makin banyak model baju, makin lama belanja pilah-pilih yang pas untuk busui seperti saya. Beberapa hal ini yang menjadi pertimbangan saya dalam hal memilih busana muslim yang busui friendly:

1. Resleting atau kancing depan

Busana muslim yang saya pakai harus ada bukaan di depan, bisa dengan kancing atau resleting. Hal pertama yang menjadi perhatian saya dalam memilih baju yaitu adanya kancing atau resleting di bagian depan. Kalau tidak ada tetapi suka modelnya, saya bawa ke tukang jahit langganan untuk ditambahkan resleting. Saya pernah melihat ada kaos dengan bukaan di bagian dada kiri-kanan untuk akses menyusui namun belum pernah mencoba kenyamanannya.

2. Tanpa manik-manik

Pilihan model baju muslim untuk busui makin beragam. Padu-padan atasan dengan bawahan atau pakai gamis juga oke. Tetapi saya menghindari pakaian yang terlalu banyak manik-manik atau aksen batu, terutama di bagian dada dan lengan. Kasihan si baby kalau menyusui dan digendong. Payet sebagai penghias bisa di bagian pinggang ke bawah.

3. Warna

Saat usia 0-6 bulan bayi saya sering gumoh. Sedang enak digendong, eh gumoh ke baju saya. Selain itu ASI mendadak merembes ke baju dan khimar membentuk “pulau-pulau”. Membuat panik! Supaya bekasnya tersamarkan, saya cenderung menggunakan busana warna putih atau pastel. Setelah gumohnya berkurang, saya bisa bebas memilih warna baju. Mau yang terang, pastel, atau monokrom juga bisa. Busui pun bisa mengikuti tren baju muslim terbaru.

4. Keep it simple

Jalan-jalan dengan bayi itu tentengannya seperti mau piknik. Ada baju ganti, popok, minyak telon, tisu basah, makanan bayi, juga mainan. Dia menguasai isi tas saya! Itulah mengapa saya memilih pakaian yang simple dan bisa cepat dipakai karena harus menata perlengkapan bayi dan tidak kerepotan membawa banyak hal. Selain itu pakaian harus nyaman dipakai. Kalau tidak, bisa-bisa saya ribet sendiri dengan pakaian dan lupa mengurus anak.

5. Khimar instan

Masih berhubungan dengan poin sebelumnya, saya paling suka menggunakan khimar instan, baik bergo maupun pashmina. Bergo bisa dipakai sehari-hari maupun kegiatan semi-formal. Kalau ada niatan untuk dandan lebih, terutama acara formal, pashmina instan bisa menjadi opsi.

6. Khimar menutup dada

Kalau mau menyusui perlu tempat yang kondusif. Sayangnya nursery room di tempat umum jarang ditemui, kecuali di mal-mal. Untuk kenyamanan bayi dan ibu, saat menyusui bisa menggunakan nursing cover atau apron (bukan yang dipakai saat masak meski bentuknya mirip). Sedangkan saya malas membawa apron. Khimar pun saya pakai untuk menutupi si kecil. Sesuai perintah agama juga untuk memakai khimar menutupi dada. Dengan berhijab, saya bersyukur menjadi mudah memberikan ASI untuk anak.

Sebenarnya ngga’ rumit memilih baju untuk ibu menyusui. Yang penting menutup aurat dan nyaman. Baju yang busui friendly pun banyak modelnya dan ibu bisa tetap modis sambil memberikan ASI terbaik untuk anak. Enam poin di atas biasa saya jadikan patokan dalam memilih baju yang busui friendly. Untuk belanja baju muslim juga semakin mudah dengan banyaknya toko online. Kalau anak tidur, saya asyik melihat baju-baju yang dijual secara online dari smartphone. Are you doing the same way too?

10 comments on "Memilih Busana Muslim yang Busui Friendly"
  1. Sekarang udah buanyak bgt baju yg busui friendly bahkan yg bukan baju khusus menyusui. Dulu masih jarang bahkan baju yg didesain utk bs menyusui agak susah dicaro dan harganya spesial.
    Jd makin mensupport busui nyaman memberi ASI...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya perkembangan mode sekarang ini makin memudahkan buat busui

      Delete
  2. Pakai khimar bikin nyaman busui ya. Kalau mau menyusui, gak perlu cari breastfeeding room lagi juga gpp.

    ReplyDelete
  3. Dulu juga untuk memilih busana muslim yang ramah dengan busui jadi sebuah pengalaman yang menantang Mbak. Padahal hanya 4 tahun lalu. Syukurlah semakin ke sini semakin banyak pilihan ya... :)

    ReplyDelete
  4. Saya jg lg menyusui mbak. Kalau piluh baju pasti yg berkancing atau pakai resleting dpn. baju lama jd bnyk yg gk kepake skrg.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Baju lama saya pasang resleting supaya bisa dipakai

      Delete
  5. jaman aku hamil baju busui masih jarang. jadi kemana2 pakai blus atau kemeja berkancing. baju busui sekarang aku lihat keren2 ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mak, makin bervariasi modelnya. Bisa tetap gaya dong

      Delete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,