Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Image Slider

Willing to be Placed All over the World

Monday, January 10, 2011
Kalau mendengar kalimat itu jadi teringat kontrak kerja sekitar 8 bulan lalu. Saat menimbang-nimbang untuk menyetujui kalimat tersebut, yang terbayang adalah jalan-jalan! Liburan sambil kerja! Yeaaay!

Seiring waktu berlalu, melihat rekan-rekan yang senasib ternyata memiliki respon yang berbeda-beda terhadap kalimat tersebut. Ada yang langsung mau nangis, ada yang datar, ada yang cepet-cepet berdoa, dsb. Dari situ saya berpikir mengenai kalimat tersebut, mengapa responnya sedemikian sehingga???

Mengapa takut? Why so serious? (kata Joker)

Di tempat itu (entah familiar ataupun benar-benar baru pertama kali ke sana) kita dapat belajar banyak hal karena di sanalah awal dari karir gemilang kita. Tempat itu merupakan pijakan pertama dari langkah kaki kita, belum tentu selamanya akan berada di sana. Seberapa lama di sana, seberapa baik kinerja, dan seberapa betah itu tergantung diri masing-masing (campur tangan perusahaan ada namun kecil).

Bayangkan, di sana kita bisa belajar banyak hal baru untuk meningkatkan hard skill maupun soft skill. Ada quote “apa yang dilakukan di luar pekerjaan akan mempengaruhi pekerjaan itu sendiri”. Nah, kesempatan itu selalu ada. Bila terlalu lama mengkhawatirkan/menyesali tempat kita kelak..waktu akan habis untuk belajar dan tidak fokus pada hal yang lebih penting.

Mengapa takut meninggalkan ibukota? Takut tidak ada bioskop? Mall? Atau kangen macet? Tempat hiburan tidak hanya bioskop, mall, atau jalanan yang macet. Kalau memang tidak menemukan hal-hal tersebut, amati penduduk lokal, hiburan apa yang biasa mereka nikmati. Then, enjoy it! Berbaur dan berbagi.

Hiburan ga cuma dari gemerlap lampu kota. Temaram pasar malam pun bisa menghibur.
Takut ga bisa berkomunikasi dengan keluarga atau teman-teman? Sinyal ada di mana-mana, para provider sudah rebutan membangun BTS hingga ke pelosok daerah bahkan di dalam hutan! Kita perlu menyesuaikan provider apa yang paling bagus di daerah tersebut.

Takut ga bisa bertemu dan jauh dari keluarga? Keluarga saya itu semua ciptaan Tuhan. Di tempat baru akan bertemu keluarga baru. Keluarga asli, tetap bisa berkomunikasi dengan berbagai kecanggihan teknologi. Telpon, surat, wesel, sms, bbm (kalo ga diblokir), internet, YM, Skype, dan social network lain. Kita bisa terus update dengan belahan bumi manapun. Selain itu buat keluarga jadi ada alternatif tempat liburan baru, mereka pasti senang!

Jakarta, kalau lama tinggal di sana rasanya ga mau pindah. Namun, ada satu hal yang membuat saya kurang betah, semakin besar suatu kota..semakin tinggi selfish penduduknya.

@helenamantra
#BRO 09 janvier 2011

Add as Enemy

Friday, December 24, 2010
This idea came up in my mind when i was sitting in kopaja 63, heading to blok M.
Inspired by Facebook and OMG CJ book by Yoris.

Kalau di facebook cuma bisa add as friend, kenapa ga Ada fitur "Add as enemy"?. Bukan bermaksud supaya orang makin musuhan, tapi bisa gini..

1. Meski add as enemy, tetep bisa lihat profile dia dan jadi bisa kenal orang yang dianggap musuh itu seperti apa. Kadang sebel dengan seseorang dan anggap musuh karena kurang tahu orang tersebut aslinya seperti apa. So cuma tahu separo sisi orang tersebut. Bisa jadi orang yang dianggap musuh itu ternyata punya  hobi yang sama dengan kita dan bakal enak buat teman ngobrol.

2. Kalau Ada mutual friends, maka Ada pula mutual enemies. Teringat kalimat Sun Tzu dalam strategi berperang bahwa musuhnya musuh adalah teman kita. Dari situ jadi tahu siapa saja yang ternyata juga anggap dia musuh. Bisa kompakan menyadarkan orang yang musuhnya banyak deh.

Random blogging, just wanna share my thought.
Need your feedback.
Thanks!

Helenamantra

7193 miles to go

Saturday, November 20, 2010



Hey, you..there, I will come!
I promise.
Just wait and see
:D

The Lights will inspire you

Friday, September 3, 2010



Kota Tua Jakarta

kota tua selalu memiliki daya tarik tersendiri untukku
seperti sore tadi
sepulang bekerja, aku sedang menunggu angkot
kota tua itu memanggilku untuk sekedar mampir, menengoknya, setelah sekian lama
aku berusaha menolaknya, akan tetapi keindahannya terbayang olehku
maka aku pun terjerat dalam kota tua itu
di sana, di kota tua, begitu banyak orang dari berbagai kalangan
komunitas sepeda BMX, anak punk, penari reog, pedagang es buah, muda-mudi berpacaran sepulang sekolah, dan para petualang yang beratap langit.
Kilatan memori puluhan kali kehadiranku di kota tua muncul kembali.
Dieta sebagai orang pertama yang mengenalkanku pada keanggunan kota tua.
Ada pupi, dian, vita, haris, andri, tito, ima, maula, ata, jojo, rani, riris, dan tentunya dia..kembaranku.
Kota tua ini tidak pernah mati meskipun dikelilingi bangunan yang hampir roboh di sana sini
Kota tua ini yang membuatku semangat bangun pagi untuk berangkat kerja dan memandanginya dari balik kantorku

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,