Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Libur Lebaran, Saatnya Menstimulasi Kecerdasan Naturalis pada Balita

Monday, July 31, 2017

Gunung, sawah, kodok, sungai, kabut…

Itu sebagian yang SID lihat selama kami libur lebaran ke rumah mbah. Jika selama ini mengenal benda-benda tersebut lewat buku, kini ia bisa melihat langsung. Pengalaman berharga seperti ini kami manfaatkan untuk semakin mengenalkan alam dan penciptanya. Puas-puasin liburan di alam bebas sambil menstimulasi kecerdasan naturalis.

Kecerdasan naturalis adalah satu dari delapan tipe kecerdasan majemuk. Ciri-ciri anak dengan kecerdasan ini yaitu suka dengan lingkungan sekitar seperti hewan, tumbuhan, dan kejadian alam. Untuk mengasahnya dengan cara mengenalkan alam sekitar lewat aktivitas indoor maupun outdoor, seperti membaca buku tentang hewan dan tumbuhan, membuat ikan dari kertas lipat, melukis dengan sayur, menghias domba dari kapas, juga field trip ke gunung atau pantai.


Rumah mbah yang mewah alias mepet sawah menjadi keuntungan tersendiri. Pagi hari yang sejuk, kami berjalan kaki ke sawah. Senangnya melihat hamparan hijau yang luas. Mata yang biasanya memandang gedung-gedung jadi bisa refreshing dengan pemandangan indah ini (norak! Hihi). Selama menyusuri pematang, SID sering digendong Ayah karena banyak rumput yang membuat gatal dan ada semut-semut hitam. Meski demikian, ia sempat mencoba berjalan di tempat yang sempit itu hingga terperosok, ya untuk melatih keseimbangan.


Di sawah, kami melihat padi yang masih hijau juga yang sudah menguning. Selain padi, ada juga jagung dan terong (metode tumpang sari?). Kami juga menemukan banyak belalang dan kodok. 

Selain di dekat rumah mbah, kami sempat mampir ke sawah di belakang masjid besar. Masjid dan sawah dihubungkan dengan jembatan yang dibawahnya sungai mengalir deras. Segar! Di sini SID betah melihat air mengalir di pinggir sawah sampai-sampai tidak mau diajak pergi.


Daerah rumah mbah dekat kaki gunung Lawu. Mmmga dekat-dekat amat sih, ya sekitar 45 menit berkendara melewati jalan yang meliuk. Udaranya dingin… Jaket yang saya pakai sepertinya kurang tebal untuk melindungi tubuh dari sergapan hawa dingin.

Meski di daerah pegunungan yang sepi, sinyal XL lancar di sana. Saat naik motor, saya nyambi eksis bikin instastory. Ceritanya mau pamer pemandangan hutan dan gunung yang jarang kami temui. Pantesan aja internetan lancar. Jaringan 4.5G XL udah sampai ke Jawa Timur.

FYI, XL baru aja launching kartu perdana Super Ngobrol Baru yang gratis telepon dan sms tanpa batas. Voice call dan video call menggunakan Whatsapp atau LINE pun tidak mengurangi kuota data internet. Selain itu kita bisa puas nonton YouTube secara cuma-cuma. Bahagia itu gratis, ya!

Balik lagi ke perjalanan menuju Cemoro Sewu. Area ini dekat dengan titik awal penanjakan gunung Lawu. Dinamakan demikian karena di sini banyak pohon cemara yang menjulang tinggi. Harusnya kami berangkat lebih awal supaya hawanya tidak sedingin sore itu. Kabut menutupi jalan membuat ayah mengemudikan motor dengan lebih perlahan. SID sempat merengek minta duduk di depan namun akhirnya ia mau dibujuk duduk di tengah setelah merasakan dinginnya angin menerpa.

Niat mencapai perbatasan Jawa Timur dan Jawa Tengah kami urungkan. Ga kuat dingin! Kami menepi di sebuah warung yang menjual bakso dan minuman hangat. Sambil menunggu cokelat hangat, kami menikmati pemandangan jurang di belakang warung yang samar-samar tertutup kabut.

“Putih-putih itu kabut. Kabut muncul di tempat yang dingin seperti ini. Kabut bisa dilihat tapi ga bisa dipegang,” jelas saya pada SID. Cetek banget ya pengetahuan saya, -___-


Setelah berlebaran, kami diajak pakdhe makan di warung lesehan. Konsep tempat makan ini menggabungkan kolam pemancingan, mini zoo, dan tempat makan. Pengunjung bisa langsung memesan menu yang tersedia atau memancing ikan terlebih dahulu untuk dimasak. 

Di sekitar tempat lesehan, ada kolam ikan koi yang luas. SID dan sepupu-sepupunya asyik memberi makan ikan sambil menunggu pesanan datang. Sampai makanan tersaji di meja pun ia masih mondar-mandir ke kolam. Heu… jadi ga fokus makan, khawatir ia nyemplung ke kolam yang dalam. Ga bawa baju ganti pula.


Kami juga melihat pakdhe memancing. Pakdhe satu ini hobinya memancing, beternak ikan, juga makan ikan. Pokoknya ga jauh-jauh dari dunia perikanan. SID jadi mengenal hal baru seperti alat pancing, kail, dan umpan. Ia berteriak kencang saat ada ikan yang berhasil dipancing.

Di sekitar kolam pancing, ada kandang-kandang yang berisi ayam, burung merak, kakatua, kucing, hingga monyet. Saya excited melihat merak jantan yang sedang memamerkan bulunya, eh SID berlalu begitu saja. Belum paham kali ya. Ia justru berlama-lama melihat dua ekor monyet.



Sore hari di saat orang pulang liburan, kami malah ke air terjun. Masya Allah, ademe pol di Coban Rondo. Air terjun Coban Rondo terletak di Batu, Jawa Timur. Coban Rondo cocok jadi pilihan wisata keluarga karena pengunjung tidak perlu berjalan jauh menuju air terjun. Cukup melewati jalanan beraspal yang sudah tertata rapi. SID pun santai berjalan menuju air terjun.

Biasanya di area sekitar Coban Rondo banyak monyet berseliweran namun sore itu saya tidak menjumpai satu pun. Hati-hati bila ada monyet di sana karena mereka suka mengambil barang-barang milik pengunjung. Apalagi jika ada yang sedang makan, awas direbut!


Alhamdulillah banyak juga tempat yang kami kunjungi selama libur lebaran. Saya yang pada dasarnya suka dengan alam menjadi betah menikmati liburan di alam bebas. Apalagi liburan kali ini komplit dengan ayah dan SID sehingga kami bisa belajar sambil jalan-jalan mengenal alam, memahami kebesaran Allah.

Apa yang Ayah dan Ibu lakukan untuk menstimulasi kecerdasan naturalis si Kecil? Bagaimana mengenalkannya pada alam supaya ia tertarik mempelajarinya? Bagi cerita di kolom komentar, yuk!
23 comments on "Libur Lebaran, Saatnya Menstimulasi Kecerdasan Naturalis pada Balita"
  1. Asikkk banget ya liburannya Mba. Back to nature :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaa pemandangan bikin segar dan udara yang menyehatkan

      Delete
  2. Saya pernah bersama teman2 nggak Mbangbung ke Batu Malang. Tidur di jalan terus paginya naik ke bukit eh nggak tahunya nembus nyampe air terjun Coban Rondo... Keren nyampe sekarang pemandangannya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ya Allah, mas jangan tidur di jalan. Nanti ketabrak! Jalan kaki dari rumah penduduk ke Coban Rondo lumayan tuh

      Delete
  3. Dengan sering mengajak si kecil piknik ke alam, tentu saja. Langsung berinteraksi dan berekspresi.

    Bisa juga dengan mengajak si kecil menanam pohon/bunga, ajarkan dia menyiram dan merawat.

    Atau berkunjung ke museum atau planetarium.

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah iya benar idenya. Selama ini masih semprotin tanaman yang ada di taman. Belum pernah menanam sendiri.

      Delete
  4. Saya betah sekali mba kalau pas pulang ke Jawa, rumah mertua. Pemandangannya indah udara segar. Jadi kangen mudik ke Jawa Tengah lagi.

    ReplyDelete
    Replies
    1. seger gitu lihat pemandangan ijo ijo yang ga biasa kita lihat sehari-hari

      Delete
  5. Lucuuuu bangeeet dombaa buataan sid 😄😄 berlibur bersama alam selalu menyenangkan apalagi bisa sekalian buat belajar anak". Mengenal alam lebih dekat 😇

    Asiknya lagi kalau sinyal penuh terus meskipun dikawasan air terjun atau dataran tinggi gtu hehehe andalan ya XL mbaak. . 😇

    ReplyDelete
    Replies
    1. lucu kan dombanya, buat lebaran haji *eh. Berlibur di alam bebas menyenangkan, kita bisa refreshing sekaligus belajar dari alam.

      Delete
  6. Di ajak sekalian say mandi di air terjun, biar tambah asik

    ReplyDelete
    Replies
    1. itu dingin banget dan ga bawa baju ganti. Next time aja deh

      Delete
  7. wah air terjunnya pastinay di saan seger, dan maunya nyemplung ke air

    ReplyDelete
    Replies
    1. ga tahan dinginnya, Mba. Foto di dekatnya aja deh

      Delete
  8. Mba...alami bnget rmh mbahnya Sid.. Betah klo aku.

    Anak2ku juga sering mb, tak ajakin ke pantai/gunung.. Biar mereka deket sama alam. Main ke mallnua jarang2 aja..boros juga soalnya klo keseringan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hohoho di mol banyak godaan. Enak ke sawah aja lihat yang segar-segar

      Delete
  9. saya mah fans nya sid..

    ini bocah pinter lahir batin ya mamak sid, dulu teh ngidamnya apa?

    sid itu aktif, tapi bisa kalem, aiiih kangen.. smg nanti bisa ketemu sid lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aih bumil... Ngidam snorkeling aja sih. Hahaha entah kenapa keluarnya begini.
      Iya nanti kalau Ada event yang cocok, dia ku ajak ya

      Delete
  10. senengnya dekat rumah si Mbah masih ada sawah...Anak-anak kalau di rumah Mbahnya di Kediri dan Madiun (kota),dah padat penduduknya, nggak banyak sawah lagi...hiks. Trims ceritanya Mbak :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Dari Madiun mampir Magetan aja. Masih banyak sawah tuh. Ga terlalu jauh kan

      Delete
  11. Asyik, ya, rumah mbahnya dekat tempat-tempat menarik.:)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah rumah mepet sawah, bisa liburan sekaligus eksplorasi

      Delete
  12. Hai SID ganteng, lain kali kopdar-an di coban rondo ya :)

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,