Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Aman, Nyaman, dan Selamat – Mudik Naik Pesawat Bersama Balita

Thursday, June 15, 2017



aman mudik naik pesawat

Mudik, ada yang bilang berasal dari kata “Mulih” dan “Udik” yang artinya pulang kampung. Bener ga sih? Yang jelas mudik sudah jadi tradisi di Indonesia, terutama menjelang hari raya Idul Fitri (karena Indonesia mayoritas beragama Islam). Saya sendiri merasakan mudik sejak kuliah dari Jawa Barat ke Jawa Timur. Mudik terjauh ketika saya bekerja di Sulawesi. Biayanya gede! Tiket pesawat PP di musim libur lebaran bisa mencapai 3juta rupiah. Tapi, demi berlebaran bersama keluarga marilah mengikhlaskan THR untuk membeli tiket pesawat.

Ngomongin tentang mudik, tahun lalu itu spesial karena saya mudik cuma berdua dengan anak. Kami memilih naik pesawat supaya cepat sampai. Kasihan SID apabila terlalu lama di perjalanan.


Mengambil pengalaman mudik berdua dengan balita melalui jalur udara, saya simpulkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya perjalanan aman, nyaman, dan sampai tujuan dengan selamat, yaitu:


1. Beli tiket di tempat resmi dan pastikan nama, bandara asal dan tujuan, waktu keberangkatan, serta add-on (bagasi, makanan, asuransi) sudah sesuai.
Nama dan tanggal lahir anak juga penting. Meski anak usia di bawah 2 tahun  (infant) tidak dapat seat sendiri, data dirinya tetap harus diisi ya.
Pastikan membawa asli ID card untuk verifikasi kesesuaian nama di tiket dengan ID card. Kalau ada perbedaan nama bakal memperlambat proses check-in.



2. Bawa barang seperlunya saja dan barang berharga simpan di bagasi kabin, bukan bagasi tercatat.
Pergi bareng anak itu repotnya bakal double karena membawa perlengkapan anak juga. Sebaiknya buat kesepakatan dengan anak supaya membawa barang yang penting. Boleh bawa mainan atau buku tapi 1-2 aja untuk hiburan selama perjalanan.
Selain itu tandai tas yang dibawa, misal pakai koper dengan warna eye-catching, atau teknik ibu saya dengan memberi pita (kadang tas kresek merah) di handle tas. Efektif lho saat mencari bagasi. Hihihi.
Oh ya, jangan mau dititipi tas atau koper oleh orang tak dikenal. Bukannya tidak berbuat baik, kan kita ga tau isinya apa. Kalau narkoba atau barang terlarang lainnya, kita yang kena. 



3. Datang lebih awal sekitar 2 jam sebelum keberangkatan. Lebih baik lama menunggu di bandara daripada tergesa-gesa, apalagi ketinggalan pesawat. Ingat ya bandara lebih ramai dari biasanya saat musim libur lebaran. Antrian check-in juga lebih mengular. Lebih enak lagi kalau bisa check-in online tapi waktu itu saya check-in di counter karena membawa infant.



4. Sopan dan patuhi aturan keselamatan bandara. Di bandara akan ada 2x pengecekan barang dengan conveyor belt dan metal detector. Calon penumpang diminta melepas jam tangan, ikat pinggang, dan serangkaian prosedur lainnya. Ikuti prosedurnya, ya.
Jangan membawa gunting dan benda tajam di tas tangan. Biasanya nih ada yang kelupaan bawa gunting kuku bayi, terpaksa deh ditinggal di bandara. Kalau bawa gunting, simpan di koper yang dimasukkan ke bagasi tercatat.
FYI, ada aturan untuk tidak membawa benda metal dengan panjang lebih dari 5cm ke bagasi kabin. Tas saya pernah diperiksa karena ini saat membawa kamera.



Dan yang penting, jangan sekali-kali bercanda tentang bom. Sesuai UU No. 1 Tahun 2009 tentang penerbangan menyebutkan, “Menyampaikan informasi palsu, bergurau atau mengaku-ngaku membawa BOM di bandara dan pesawat udara dapat dikenakan pidana penjara.”. Ga lucuk sama sekali deh guyonannya!



5. Sambil menunggu waktu boarding, ajak anak bermain di playground, sewa stroller di bagian informasi (gratis, cuma nitip KTP), atau ke nursing room supaya tidak bosan. Tapi jangan sampai kebablasan waktu boarding karena di beberapa bandara pengumuman boarding tidak disiarkan melalui pengeras suara.



6. Mengantri dengan tertib saat waktu boarding. Lalu pilih duduk di dekat jendela kalau anak suka melihat ke luar. Kalau dia suka jalan-jalan, pilih yang samping aisle supaya ga mengganggu penumpang lain. Minta izin ke penumpang yang kursinya ditukar, ya. Hehehe.
Terkadang saat take-off telinga menjadi sakit karena perbedaan tekanan udara yang membuat bayi rewel. Untuk mengurangi efek ini, susui bayi. Ada juga yang menyarankan untuk makan permen (buat dewasa).


7. Matikan HP selama di pesawat karena sinyalnya menggangu sistem navigasi pesawat. Meski pengumuman ini sering diulang oleh pramugari, ada aja yang masih menelepon di dalam pesawat saat menunggu take off. Zzz… gemes deh!
Perhatikan prosedur keselamatan yang dicontohkan pramugari dan pramugara, ya. Tak lupa pakaikan seat belt untuk anak. Ajari anak tentang hal ini.



8. Setelah mendarat, jangan langsung menyalakan HP. Tunggu hingga masuk ke gedung bandara. Lalu pastikan semua barang bawaan termasuk yang di bagasi tercatat telah dibawa. Apabila ada yang hilang atau tertinggal, segera laporkan ke petugas bandara di bagian Lost and Found.



Semoga perjalanan mudik tahun ini aman, nyaman, dan selamat sampai tujuan untuk berkumpul bersama keluarga. Saat arus balik, perhatikan delapan tips di atas juga ya.

Kalau butuh informasi lebih detail tentang aturan serta prosedur selama di bandara dan pesawat, gabung aja di Sobat Aviasi. Ini adalah komunitas yang dibentuk oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan. Info seputar Sobat Aviasi dapat diakses di Facebook, Instagram, juga Twitter DJPU151.

Punya tips mengenai keselamatan menggunakan transportasi udara? Ikut yuk vlog competition di selamanya.id. Saya udah ikutan nih, tonton videonya ya. Semoga video ini membawa saya dan keluarga ke Raja Ampat. Amin.


51 comments on "Aman, Nyaman, dan Selamat – Mudik Naik Pesawat Bersama Balita"
  1. Thanks mba, sudah berbagi pengalamannya. Jangan lupa juga ya kunjungi perusahaan konsultan it

    ReplyDelete
  2. Bahaya banget ya bercanda tentang bom.

    ReplyDelete
  3. Ada tuh bukti nyata becanda tentang bom. Penerbangannya jadi tertunda lama banget karena diperiksa ulang lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah kan merugikan orang lain cuma karena bercanda

      Delete
  4. Yeeeee mudik-mudik lebaran.
    alhamdulillah sebentar lagi.
    Iya nggak disarankan menggunakan candaan bom. Aku juga ngeri meski canda.

    ReplyDelete
  5. kuliah di jawa barat, di bandung mba? btw infonya kereenn dtambah infografis yg kece abiiiss..

    ReplyDelete
  6. Informasinya bermanfaat sekali mba :)

    ReplyDelete
  7. Biasanya kalau bawa anak itu bawaannya jadi berlipat ganda ya, Mbak. Aku belum kebayang sih gimana nanti packingnya kalau mudik bawa balita. Kadang liat teman sampai terpaksa bayar kelebihan bagasi karena bawaan anaknya banyak banget katanya.
    Semoga ga akan terjadi deh sama kita.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Anak itu kecil tapi bawaannya segambreng. Aku ga sampe bayar excess baggage sih

      Delete
  8. wiihh suaranya seksi udah kayak VO di televisi...manteep mak helen...kamu luar biasaaaa

    ReplyDelete
  9. Emang harus cerdik ya mbak kalau bepergian bersama balita. Persiapan harus benar-benar matang ^_^

    ReplyDelete
  10. Kangen naik pesawat... Tapi suami malah saran nunggu anak agak gede dulu hehehe

    ReplyDelete
  11. mudik dengan balita memang perlu cara yang khusus, apalagi kalau pakai pesawat. Memang harus diperhatikan secara ekstra ya :)

    ReplyDelete
  12. mantap lengkap sekali, ya urusan dg balita itu banyak yg hrs dipersiapkan

    ReplyDelete
  13. Aku bawa barang bawaan sendiri aja kadang suka bingung. Bahkan udah dipilah-pilih pun tetep aja masih suka banyak, gimana pas kalo pergi dengan balita yak. Pasti persiapannya kudu lebih-lebih matang lagi. Makasih ya mbak sharingnya, kali aja bisa aku pake ketika nanti udah nikah dan punya balita hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sepertinya butuh membuat checklist supaya g ada yang terlewat

      Delete
  14. Bawa balita waktu mudik memang butuh persiapan yang matang ya, Mbak. Mencegah mereka rewel ketika di perjalanan.

    ReplyDelete
  15. Ibuku pernah tu gk sengaja bawa gunting kuku, akhirnya ditinggal ajalah di petugas ketimbang ribet hehe

    ReplyDelete
  16. Bercamda soal bom mah ga lucu ah. Thanks infonya ya

    ReplyDelete
  17. enaknya lagi lebih menghemat waktu
    ga kebayang klo yg punya balita hrs via jalur darat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa dari segi biaya memang lebih tinggi tapi cepat sampai

      Delete
  18. noted nih, soalnya ada rencana ngajak Khalil janjalan naik pesawat ^^ tips boleh juga mak

    ReplyDelete
  19. penting untuk nandain barang sendiri dengan sesuatu yang eye catching biar nggak ketuker dengan barang oranglain

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa bisa pake kresek warna merah, hehehe.
      Luggage tag bisa sih tapi kekecilan

      Delete
  20. Tambahan mungkin ya, Mbak di awal. Pastikan membeli tiket jauh-jauh hari untuk mengantisipasi kehabisan :p

    Btw, yang becandaan tentang bom itu rese banget sih.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Oh iya apalagi musim liburan gini ya tiket cepat ludes. Tapi kalau duitnya nunggu THR ya belinya mepet lebaran

      Delete
  21. Keren banget mba berani mudik cm berdua anak. Aku belom pnh berani hehehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Khawatir anak rewel tapi alhamdulillah selama ini dia tidur tiap kali take off. Aman...

      Delete
  22. Sejak balita, anak saya udah kepengen banget naik pesawat tapi hingga kini belum kesampaian 😞

    Terima kasih tipsnya Mbaa

    ReplyDelete
  23. Wah naik pesawat juga selalu berdoa agar lebih diberikan keselamatan hingga sampe tujuan ya mba

    ReplyDelete
  24. Bagus sharingnya, btw becanda ga lucu tentang bom bisa membuat perjalanan terhambat ya

    ReplyDelete
  25. Duluuu waktu awal2 naik pesawat, saya dihentikan petugas karena katanya saya bawa senjata tajam. Saya yakin gak, eh pas dicek mereka nemu gunting kertas. Secara saya gak mikir itu senjata tajam. Udah deg2an lah rasanya. Tapi, posisi gunting waktu itu barengan ama perlengkapan mandi, jadilah petugas angguk2 dikira gunting buat apaan -_- dan akhirnya dikembalikan
    Itu pengalaman berharga yg bikin saya jaga2 sampai sekarang

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hihihi takut yaa dikira aneh-aneh. Meski ga sengaja, tetap diambil petugas. Kalau aku pernahnya diperiksa saat bawa kamera.

      Delete
  26. waaah, tips ini bermanfaat siapa tahu nanti saya dapat liburan naik pesawat bawa dede bayi

    ReplyDelete
  27. Buat saya yang susah itu datang 3 jam sebelum penerbangan. Orangnya suka mepet-mepet waktu hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. Check in online aja supaya lebih santai, ga perlu lama antri di bandara

      Delete
  28. Jgn mau dititipin brng skrng bnyk orang jht,siapa tau isinya narkoba berabe nantinya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya narkoba atau barang ilegal lain, bisa kena deh

      Delete
  29. Emang perlu sabar dan cerdik ya kalau mudik berdua saja bersama balita.

    ReplyDelete
  30. Terima kasih untuk tips-tipsnya mbak :)

    ReplyDelete
  31. Siiiid tahun ini mudik kemanaaaa? Jangan lupa bawa oleh oleh untuk tante dian yaaaaaa.. Hihihihiii. Makasi tips mudiknya juga yaaaa mama Sid :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ke Jawa Timur, Tante. Beres lah kalau oleh-oleh, tapi sisain nastar setoples ya

      Delete
  32. kayaknya enak jomblo ya kalo kemana mana ,hahah

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,