Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Image Slider

Memperjuangkan Hidup atau Hidup Untuk Berjuang?

Wednesday, May 30, 2012
copas abis dari blog sodara seperjuangan
iseng blog walking dan menemukan tulisan menakjubkan ini
untuk dipikirkan semua orang:

Kalimat dari sang lulusan SD

22 08 2010
Sambil mengunyah roti saya melakukan percakapan basa-basi dan keakraban dengannya, hingga satu pertanyaan yang mengubah alur obrolan malam itu.
“Neng, jurusan apa?”
“TI, Pak. Teknik Industri! Baru aja tahun ke-dua”
Gedung TVST ITB
Selasa, 4 Mei 2010
Menunggu latihan untuk Pagelaran Seni Budaya, sengaja saya hampiri pedagang roti di pinggir area latihan. Terbesit keinginan mengobrol dengannya.
(ngomong-ngomong kenapa saya suka banget sih ngobrol sama pedagang? Mbok ya Pak Rektor ngono loh yang diajak ngobrol.)

“Cuma ada dua hal yang kita lakukan di dunia, neng. Memperjuangkan hidup, atau hidup untuk berjuang. Beda loh neng, kalo yang memperjuangkan hidup, kita mah bekerja terus untuk mencari uang, buat makan sendiri sama keluarga. Gitu aja terus neng, gak pernah berbagi buat yang lain. Beda lagi kalo hidup untuk berjuang. Dia mah hidup tuh untuk berbagi sama orang lain juga. Mencari ilmu neng, termasuk berjuang. Sama kayak neng sekarang di ITB kan mencari ilmu, kan ya?

Tinggal sekarang, ilmu yang bagaimana yang digunakan untuk berjuang. Itu juga beda loh neng. Kalau neng mencari ilmu di Teknik Industri, terus nantinya bekerja untuk perusahaan, apalagi perusahaan asing, terus dapat uang untuk makan sendiri dan keluarga, itu sama saja dengan neng memperjuangkan hidup.
Tapi coba kalau neng lulus terus bikin industri sendiri. Atau membantu menyebarkan produk Indonesia biar negara kita jadi terkenal di dunia, biar gak kalah sama produk dari Cina. Waah, itu baru yang namanya neng menggunakan ilmu untuk berjuang.”

Ini adalah obrolan paling bermutu yang pernah saya lakukan di sekitaran ITB dengan seorang pedagang. Ialah Pak Edo, pedangang roti lulusan SD yang sukses melobi pihak Ikatan Alumni ITB untuk memberikan beasiswa pada anaknya karena ia berkeinginan menyekolahkan anaknya di ITB. Pedagang yang ingin membuat usaha budidaya udang di Subang untuk membiayai sekolah dua anaknya yang lain, dan pedagang yang mengatakan hal paling keren sebagai penutup:

Kalau nanti udah lulus terus berusaha atau bekerja, jangan mengejar uang yang didapat, neng. Tapi coba kita berusaha dulu yang baik, bekerja dengan bagus, baru kita dibilang pantas dapat uang. Karena kalo ujung-ujungnya neng mengejar uang, ya balik lagi atuh jadi orang yang memperjuangkan hidup. Padahal kita harus apa coba neng?

berkata saya dengan mantap: “Hidup untuk berjuang, pak!”

“Naah, gitu atuh. Itu baru namanya anak ITB yang cerdas, neng!”

Closing Ceremony of Mayday Project

Monday, May 28, 2012
Bagian penutup ini hanyalah menutup mayday project dan membuka project project lainnya. Mau kemana lagi ya? Menabung dulu di dana liburan supaya bisa libur tanpa berutang.

This amazing journey teach me a lot! I see more, think more, hear more, feel more, bless more.

Setiap melihat terminal atau stasiun atau masjid, Langsung terpikir apa bisa numpang mandi di situ ya? Ada tempat penitipan tas di situ? Gratis kah? Meskipun..toh aku bertemu ribuan orang baru tiap hari, belum tentu bertemu mereka besoknya lagi, mereka ga tau kemarin aku pake baju apa, udah mandi apa belum, jadi kenapa harus bingung mandi dan ganti baju? Well, ini quote bodoh yang aku lontarkan ke teman temanku. Yah sebenarnya mandi itu buat kebersihan diri sendiri karena udah lengket kena keringat, supaya segar dan sehat. Kalo memang tidak memungkinkan buat itu, ditahan ya, at least cuci muka dan siram wewangian supaya ga bikin polusi bau badan :p

Destinasi yang aku pilih, 3 negara itu dalam satu Minggu memang tempat yang sudah sering dikunjungi.  Namun setiap perjalanan adalah spesial. Buatku yang harus mengumpulkan rupiah demi rupiah buat bisa pergi ke luar negeri, Menempuh perjalanan sendiri kemudian bertemu orang orang baru setiap hari adalah keasyikan tersendiri. Bisa berinteraksi dengan local people, mikir dengan uang pas pasan gimana bisa survive, arrange itinerary, lebih seru daripada ikut tur. It wasn't easy but possible to do.

Karena sedang di negeri orang, aku sangat sering bertanya. Merepotkan orang lain karena aku ga menguasai daerah tersebut. Ga perlu malu, bertanya menunjukkan suatu kerendahan hati bahwa aku mengakui diriku belum tahu segalanya dan aku mau tahu itu. Hal ini aku pelajari dari buku #UltimateU by @ReneCC.
 
Saat Seharian di Thailand tanpa signal BB, explore kota sendiri sambil mikir, aku ini ribuan kilometers dari rumah tanpa ada komunikasi. Kalo terjadi apa apa, aku ga tau keadaan mereka dan sebaliknya. But I wasn't afraid. Di setiap perjalananku I am not really alone. Ada Allah yang menjadi teman diskusiku, where are we going next?













@helenamantra

MAYDAY project day 8: Malaysia (Melaka - LCCT) :')

19 Mei 2012

01.00
Sampai hotel. Super capek dan ngantuk. Begini nih orang udik kalo di kasur empuk, malah ga bisa tidur. Mumpung ada WiFi, main dulu lah.

05.30
Bangun, dipamiti mbak Nurul yang mau berangkat ke Sin. Mata sepet tapi ga bisa tidur lagi. Download aja lah, inetnya kenceng nih. Beberes trus mandi.




Narsis Terselubung - do u know?
Muzium Maritim
Meet the astronaut
09.00
Check out. Otw Cyberjaya dengan duo maut, Mas sars dan Mas arik. Makan roti telur dan minum teh tarik. Roti telur itu roti cane yang di dalamnya ada telur ceplok, enak! Rekomendasi dari Mas sars.







10.30
Ke Melaka (lagi), naik Satria of Sars. Kali ini ke sisi lain, masuk Muzium Maritim RM 6, bentuknya kapal dan ada muzium yang isinya meteor. Padahal terakhir ke Melaka udah gempor keliling, Ternyata aku belum ke bagian yang ini. Foto foto a la boyband dan prewed :p mereka ini kocak banget. Dekat Muzium ada pasar pusat oleh oleh. Makan di situ, nasi warteg dan es teh. Cari oleh oleh, ada jajan kayak dodol/lempok RM 10, tas RM 20, kaos RM 13. Aku beli kaos aja, itupun duitnya ga cukup. Syukurlah ada bala bantuan, Thank Mas!


Surat Tilang buat Satria

Ke Melaka Sentral jemput temannya Mas sars trus kita balik ke tempat tadi. Dapat hadiah dari polisi diraja, kena tilang karena salah parkir! RM 30. Hoho,,sederetan mobil ini juga kena tilang deh, ada yang RM 60 malah. Bayarnya di MDMB yang letaknya tersembunyi di ujung dunia, fiuwh. Naik Melaka River Cruise dulu RM 15, 45 menit muterin Melaka naik boat. Sudah sore dan aku harus balik malam ini jadi kami otw ke LCCT. Sebelumnya bayar denda dulu. karena bayar di hari yang sama cuma kena RM 10. Sistem denda yang lucu, peace!

LCCT nun jauh di sana, Satria ngebuuuut tapi ga berasa kencangnya. Mungkin karena mobilnya kecil. Di tol ada kamera buat memantau batas kecepatan. Kalo ada yang melebihi batas 110 km/jam akan difoto dan besoknya melayanglah surat tilang ke rumah pemilik mobil. Keren! Oh ya di sini motor boleh masuk tol karena jarang sih orang yang pake motor, beda dengan Indo. Motor di sini juga jadul dan plat nomor depannya ditempel kayak stiker di depan motor.
Ngidam Wafel!

20.00
Eh kok udah sampe LCCT? Ga rela berpisah dengan Satria yang jagoan ini. See you Mas Mas keren dan super baik..
Bagian keberangkatan antarbangsa ga terlalu ketat. Taruh bagasi di kaunter, print ulang boarding pass (punya ku udah kucel). Keluar menuju imigrasi dan..teringat botol minumku masih ada di tas yang masuk bagasi! Aku taruh di samping pula, waduh bakal jatuh nih, mana itu persediaan air satu satunya. Balik ke kaunter tadi, ga boleh ambil bagasi, disuruh beli air minum aja. Duit saya cuma RM 2.30 Bang.. Melangkah gontai. Mengapa saya ceroboh sampai akhir??? Stempel imigrasi, ke waiting room. Sepanjang jalan aku lihatin toko toko yang jual minuman, berapa ya harganya? Apa ada yang mampu ku beli? Air mineral kecil RM 2.50 oh duit ku kurang dikit, apa bisa nawar ya? Nanya ke tempat lain malah RM 3.50 lupakan saja. Ada kran air macem di Sin kah? Ga ada. Eh lihat standing banner di pojok, air mineral RM 1.50 mau nangis rasanya. Aku bayar pake recehan..senang banget! Alhamdulillah ya Allah, saya ga haus! Duduk manis, makan cokelat yang dibawa dari rumah dan baru sempat makan sekarang, minum air penyelamat, sambil nunggu boarding time di T10.

21.20
Ada panggilan buat masuk pesawat. Btw cek boarding pass dan paspor berlapis lapis sampai 3x, jadi ribet. Meski seperempat jiwaku mau stay di sini, I have to go back to Indonesia. I promise, I will be here again. Masih banyak tempat yang belum dikunjungi, Langkawi, Penang, Taman Nasional, dll.
Masuk pesawat, ngantuk, udah ketiduran saat pramugari jelaskan prosedur keamanan. Terbangun saat dibagikan form imigrasi, nanti saja isinya, pulpen ada di cabin. Cek jam, udah 30 menit nih kok pesawat belum berangkat sih? Lama banget, nanti molor sampe Surabaya deh. Liat ke luar jendela, mikir mikir, ternyata pesawatnya udah terbang dari tadi --" tidur ku nyenyak sampai ga berasa waktu take off, hahaha.

23.45
Landing, hello again Indonesia! Cek imigrasi, ambil bagasi, isi form yang tadi, keluar deh. Pas bareng rombongan wisata jadi petugas bandaranya ga terlalu aware. Ibuku tersayang sudah menunggu, pulang deh sama ibu dan kakak.

What a wonderful world...

MAYDAY project day 7: Malaysia (Go Genting!)

Twin Tower at Night

18 Mei 2012

05.50
Bangun pagi, ga kuat kena kipas angin. Mandi aja keburu antri.

07.30
Check out duluan, pindah hotel. Yang lain bakal ke Sin malam ini tapi aku stay di KL, mau kopdar dengan teman lain. Janjian ketemu di KFC depan Pudu Sentral dengan Mbak Nurul, temannya teman yang sama sama liburan di KL. Hari ini kita mau ke Genting Highland! Beli tiket di Pudu sentral, naik bus Go Genting RM 11 (two ways) di kaunter no.27. Cable car masih maintenis padahal itu yang seru di genting :( harus balik sini someday nih.

08.30
Drop tas di Mayview Hotel, Jl Pudu Lama. Wow nginep di hotel! Naik lift! Kamarnya bagus, ada kasur gede empuk, kamar mandi dalam, hahah..norak deh ya. Btw ini juga dapat traktiran, jadinya nginep di hotel, ga pake S. Alhamdulillah. Trus sarapan martabak RM 7 di resto depan Pudu sentral sambil nunggu 3 teman mbak Nurul (mas Aad dan sepasang suami istri). Eh martabaknya tebal dan enak, dibungkus roti cane.
Genting Hi-land

09.30
Otw Genting. Satu bus dengan rombongan orang jawa yang kerja di KL, di construction. Aku duduk dengan anaknya, masih sekolah dan ngomongnya pake bahasa melayu. Ngobrol tentang sekolah di sini. Kalo sekolah negeri bayarnya setahun sekali dan murah (kalo ga salah paham ya). Bulan November dan Desember mereka libur panjang, ganti semester gitu sekalian Natal tahun baru. Jadi mending ga ke KL akhir tahun.
Genting letaknya di atas gunung, naiknya beraaat, viewnya bagus.

                        11.00
Sky venture
Eiffel inside
Sampai Genting. Udaranya dingin. Ada indoor dan outdoor theme park RM 50. Ga tertarik coba sih, udah dari USS. Masuk ke daerah First World Hotel, foto di maket Genting dan Candy and Chocolate Factory. Hotel ini dapat penghargaan sebagai hotel dengan kamar terbanyak 6118 rooms. Di dalamnya ada mall dan casino. Siangnya aku pisah dari mbak Nurul dan gabung dengan rombongan 8 orang yang sehostel tadi. Danang dan Veriz coba Sky Venture RM 50. Di dalam ruangan berangin belajar terbang. Kita liat aja sekalian nampang di kamera. Di sini banyak foto foto sambil nunggu jadwal bus 4pm. Oh ya rombongan nambah 1 orang lagi, si Ubay dari Gresik yang sebelumnya sudah janjian dengan Veriz. Yak 10 orang sudah kami. Sayangnya Rina dan Nina pergi duluan ke Sin, naik bus dari Genting.

16.00
Bus datang, balik KL, duduk sederet di kursi belakang kayak nonton 3D, tidur. Sampai Pudu sentral, mbak Nurul dkk mau city tour sedangkan aku mau ke chinatown. Rame banget sore itu, sepanjang Petaling St. Malah banyak yang jual baju bola. Muter muter belum dapat kaos yang pas (harganya...).



18.00
Cari makan dulu sama Veriz dan Ubay. Kepisah dengan yang lain. Makan nasgor mamak RM 4 dan teh tarik RM 1.30 Alhamdulillah. Lanjut belanja beli kaos RM 15, ini murah dan bahannya mendingan setelah kami keliling di Petaling St, Kesturi Walk, dan Central Market. Kalo kaos yang bahannya kasar RM 6, beli aja satu buat ganti baju besok :p

20.00
Ke hostel, nunggu yang lain ngumpul. Duduk di halte depan hostel, jalanan padat. Ketemu yang lain dan pada pamer hasil belanja :D waktu nunggu ini Veriz ketemu rombongan BPI dan diantaranya ada Viro, teman di bbm, tapi aku ga tau dan dia ga nyapa padahal belum kopdar nih.
Hostel di KL

21.00
Berpamitan dengan semuanya. Senang bisa jalan jalan bareng mereka meski cuma 2 hari ini. Kapan ya kita bisa kumpul lagi, di belahan bumi mana nih?
Ke hotel, beli minum RM 2.50. Mana ya minum merek Bleu, so far itu yang paling murah RM 2 dapat 1,5 L.







Fotografer Heboh
22.00
Senang banget! Ketemu Mas Sars yang kerja di sini dan Mas Arik yang liburan ke sini. Mereka ini teman seperjuangan waktu merantau di Jtown. Naik Satria of Sars, kami + mbak Nurul + Mas Aad otw KLCC (3 times in a week). Eh di dalam Suria mall ada mobil F1 Petronas. Kalo parkir, bayar sendiri di mesin dekat lift, harus jujur ya. Trus ke Putrajaya daerah pusat pemerintahan. Jembatan ke Putrajaya banyak dipake orang nongkrong. Kalo udah midnight nanti ada polisi patroli yang ngusir orang orang ini. Daerah ini dikelilingi danau, jadi aksesnya cuma lewat jembatan ini. Kalo ada demo di KL, ga boleh di Putrajaya. Pintar juga akalnya pemerintah. Ada river cruise muterin Putrajaya RM 50. Lanjut ke Cyberjaya, pusatnya teknologi. Perusahaan IT ngumpul di sini. Living cost daerah ini pun tinggi dibanding yang lain.

(to be continued...to the next day)

MAYDAY project day 6: Singapore - Malaysia

17 Mei 2012

06.30
Kenapa bangun ku jam segini terus ya? Andai di Indo bisa, jam segini masih gelap, hehe. Hujan deras lagi dari semalam. Mandi trus solat.

07.30
Sarapan roti oles, bikin teh, bungkus roti buat bekal perjalanan.

08.30
Hujan reda.. Kakak balik kerja, aku otw ke shelter bus. Ketemu lagi dengan orang Indo, pasangan aki nini yang udah puluhan tahun tinggal di Sin dan mau ke Johor Bahru buat main.

09.00
Bus SBS no.170 datang! Menikmati Singapore di pagi hari selepas hujan. Banyak kendaraan tapi ga macet. Segalanya teratur. Oh ya jam segini ada aja orang jogging di pinggir jalan gede. Kalo di Jakarta, orangnya udah kena TBC kali..asapnya mana tahan.

10.25
Imigrasi singapore, see you!
Imigrasi malaysia, ketemu lagi. Entah itu cap ke berapa di paspor ku dalam seminggu ini.
Naik bus 170 lagi, udah curiga nih kok bus yang ini sepi. Hooo, salah bus. Ini 170 yang ke Kotaraya. Kenapa ada bus nomor sama tapi jurusannya beda... Tap ez link, dari Sin ke Kotaraya S$ 1.98 wew sisa S$ 2 di ez link pas banget. Jadi transport di Sin selama 3 hari ini sekitar S$ 10.36, lebih murah dari tourist pass.  Dari terminal Kotaraya jalan ke arah Public bank, turun tangga, cari bus arah Larkin, JB RM 1.70.

11.25
Naik bus geje, beli tiket di calo, kenapa saya ketipu gini..padahal udah niat mau coba bus transnasional kok ya mau beli di calo. Bus JB - KL RM 30. Seat bus 1-2 tapi lebih mepet dibanding KBES. Ada TV nya. Yoweslah..

13.15
Berhenti di taman rekreasi Yong Peng. Angkut penumpang lagi. Bus geje banyak berhenti. Eh tapi jadi tahu sana sini, gpp wes enjoy aja. Toh lagi ga buru buru, sambil nunggu teman teman yang mau aku temui di KL sore.

16.00
Sampai Terminal Bersepadu Selatan, ke sini lagi, kayak pulang ke rumah. Solat, trus nyebrang ke Bandar Tasik Selatan naik komuter RM 1 ke KL Sentral. Turun KL Sentral kelaparan parah. Beli simcard Digi RM 30 isi RM 15, mahal sih..demi bisa online karena free roaming sudah habis. Dibantu mbak penjaga tokonya buat aktifkan kartu, ribet pake telp ke Call center dll. Oh ya sebelumnya aku udah ada simcard Tune Talk tapi susah sinyal dan pulsanya terpotong terus buat registrasi BIS yang tak kunjung aktif. Bb sudah on lagi, beli makan di McD porsi lengkap RM 9.85 (sebelumnya udah keliling cek harga makanan di dalam KL Sentral kok ya di atas RM 10).

at KLCC - thanks to Ferdi
18.00
Ketemu teman teman dari Kaskus dan Backpacker Indonesia yang sebelumnya sudah janjian, heyho! Ada 7 orang! Kenalan satu satu, banyak banget ini..jadi terharu setelah awalnya sendirian, berdua, eh sekarang ada 7 orang teman baru. Ada Danang, Ovi, Fajar, Ferdi, Rina, Nina, Veriz. Mereka dari Sumatra, Jawa, dan Kalimantan. Otw ke hostel di jalan Sultan dekat chinatown, naik LRT KL Sentral ke Pasar Seni RM 1. Malam ini kita nginep di Backpackers Travelers Inn pas sebelahnya Swiss Inn Hotel. Di sana udah nunggu Krishna, teman kami dari Medan. Check in hostel, booking ku ga ada di daftar. Untungnya aku bawa print konfirmasi booking jadi tinggal bayar sisanya. Sekamar berdua RM 46/day, muraaaah ada AC dan fan, kasur dan seprei, meja, cermin gede, tapi lantainya dari semen. Kamar mandinya ada 2 dan ber-WC semua. Lumayan rebutan nih. Total kami ber-9 tinggal di lantai 2. Karena baru ketemu dan belum merencanakan mau kemana aja, jadilah kami rameee banget sampai ditegur sama bule, hehe. Lumayan lah nginep di sini, cheap is cheap. Sampahnya menumpuk ga dibersihkan. Lokasinya strategis dekat dengan pusat belanja murah di Petaling St, MRT pasar seni, terminal Pudu Sentral, ke Masjid Jamek juga bisa jalan kaki (sekitar 15 menit).

inside LRT
21.00
Keluar dengan rombongan, cari makan. Di chinatown kalo makan harus pilih pilih supaya ga kena jebakan batman. Makan di resto india sambil numpang cuci pempek yang dibawa Rina dan Nina dari Palembang. Weh di KL makan rasa Indo. Beli air mineral bekal di jalan RM 2.50, teh tarik RM 1.80. Btw senang banget di sini bisa sering minum teh tarik yang beneran ditarik. Kalo minum yang sachet, kadang ga kuat. Semua kenyang..meski rasanya hambar. Malam ini mau ke KLCC (lagi). Naik LRT pasar seni-KLCC RM 1.60. Foto foto bersama, naik tembok di pinggir jalan, karena malam dan sudah tutup jadi pengamanan ga seketat kalo pagi. Twin tower ini warnanya perak, cantik dan bercahaya. Pulang naik LRT lagi ke pasar seni RM 1.60. Mampir 7 11 beli minum patungan yang segalon kecil RM 1.30/orang. Mau belanja di chinatown ternyata sudah tutup, yaudah ke hostel dan mencoba tidur. Kenapa ini kalo ketemu kasur jadi susah tidur. Cerita cerita aja sama Ovi, teman sekamar.
Hari yang aneh, punya banyak teman dalam sekejap. I dont know who they are, what they have done. One thing that makes us together is we are in our vacation around Malaysia :)

MAYDAY project day 5: Singapore

16 Mei 2012

06.30
Bangun, tidur ga nyenyak, hujan deras, mandi aja mumpung sepi.

07.30
Buru buru sarapan, bungkus roti aja, ada janji dg kakak pagi ini di harbourfront. Di hostel kenalan sama orang Jogja. Ada beberapa orang Indo yang nginep sana juga.

07.45
Naik MRT otw harbourfront, hujan sudah reda.

08.05
Sampai, keretanya cepattt, masuk mall di situ, cari McD. Mallnya gede, masih pagi dan orang wara wiri di mall yang tutup. Ini orang tinggal di mall apa gimana sih? Oh mall ini tempat lewat kalo mau ke MRT atau pelabuhan. Maklum.. Di Indo ga ada yang kayak gini.

08.35
Akhirnya ketemu kakak, kaki masih kondean bekas bertualang hari hari sebelumnya. Numpang makan di McD. Di sini selesai makan bersihkan sendiri ke trash bin. Andai Indo bisa begini..

09.00
Otw ke Universal Studio Singapore, masuknya lewat Vivo City lantai 3. Tiket masuk ke Sentosa S$ 3 bisa bayar pake ez link. Naik kereta  turun di stesen Waterfront.  Aheee, foto foto di depan universal globe. Beli tiket masuk USS saat weekday non peak S$ 68. Nunggu USS buka sambil bikin list wahana inceran.

USS yeah!

10.00
Masuk, langsung ke wahana inceran, ga foto foto dulu. Masuk ke transofmer 3D, lanjut roller coaster human dan cylon, the mummy, treasure hunter, madagascar, shrek 4D, waterworld, jurrasic park, monster rock, Lights Camera Actions, dan diakhiri transformer lagi..hehe ketagihan!
Transformer, simulasi kita naik mobil trus melawan musuh yang nampak nyata banget padahal cuma gambar 3D. Ada semburan angin dan api yang bikin makin nyata. Aku terkagum kagum dengan efeknya, keren! Padahal ruangannya cuma kecil tapi kendaraan dibuat maju mundur pindah pindah layar jadinya seperti menempuh perjalanan panjang.
Roller Coaster coba yang human dulu, warna merah, posisinya duduk normal dengan rel di bawah kaki. Wehhhh asyik! Trus penasaran coba yang cylon, warna biru, posisinya menggantung dengan rel di atas kepala. Yang ini buatku lebih seru, ga kelihatan arahnya bakal kemana dan kaki menggantung jadi diputar putar lebih pol. Heheh..puyeng!
Revenge of The Mummy itu roller coaster juga tapi indoor dan gelap, lumayan lah..
Treasure Hunters naik mobil muter muter aja, itu buat anak anak sih, tapi boleh kan coba naik, mumpung ga antri.
Madagascar: A Crate Adventure, naik perahu seperti rumah boneka di Dufan, joged joged aja

Roller coaster CYLON
Shrek 4D, duduk manis liat layar gede pake kacamata 4D. Tapi kurang nyata nih..kenapa ya. Lebih nyata transformer. Ceritanya lucu, ada laba laba, air, angin, hihi..
Waterworld, nonton pertunjukan live. Yang di kursi warna biru and hijau siap siap basah kuyup. Cari tempat aman aja deh. Show yang ini seperti di taman safari Cisarua, keren!
Jurrasic Park: Rapid Adventure, naik arung jeram, pada siap pake jas hujan dan aku cuma tutupi tas pake kresek. Daripada beli jas hujan di situ S$ 3 weh.. Ternyata dapat jackpot! Aku basah kuyup! Hahah..cuma ketawa. Kalo mau mengeringkan badan ada mesinnya S$ 5 tapi..hemat beb. Jadilah berbasah basah jalan ke wahana berikutnya.
Monster Rock, nonton drama musikal tentang monster dan musik rock. Kreatif! Lucu juga lihat para hantu dan monster US kumpul satu panggung. Apalagi kalo ditambah pocong dan kunti ya..
Lights, Camera, Action!..ini tentang di balik layar sebuah film. Ada efek efek film yang seru dan cobalah berdiri di barisan paling depan. WOW!
Btw pas lagi foto foto, ada orang yang kasi voucher makan ke kita karena dia ga sempat pake. Wah rezeki nih, ada potongan  S$ 6 for each. Cari tempat makan, coba Oasis Spice Cafe di daerahnya Egypt. Sepaket nasi briyani S$ 13.80 dipotong voucher tadi. Kurang cocok sih rasanya, tapi makan aja deh.

Let's kill Frankenstein!

Tips buat ga lama antri di USS, ikut antrian yang single rider aja jadi antrinya satu satu. Memang naiknya nanti kepisah sama rombongan, tapi kalo wahananya asik, seru aja tuh. Aku coba waktu naik arung jeram. Cepattt banget antrinya pake single rider. Trus foto sebanyak banyaknya sama badut macem kungfu panda, Woody, Frankenstein, dll gratis! Malah bisa difotokan petugasnya.
USS ini lebih kecil dari Dufan tapi wahananya bagusss, bikin pengen coba semua. Sayangnya prayer roomnya ga keliatan, di pojokan dekat The Mummy, kayak pintu khusus petugas padahal di dalamnya ada ruangan yang lumayan lah buat 20 orang solat dempet dempetan.
Sudah puas muterin USS, pulang...naik kereta (monorail) lagi dari Waterfront, trus nyambung MRT ke Bugis. Puas!

Depan Cozy Corner Guesthouse
Rules are everywhere

19.00
Sampe hostel, fiuwh! Beli es Bandung Chino S$ 2.50 yang sampe sekarang ga tau itu campuran apa, lagi kangen Bandung aja. Belinya di warung bawah hostel. Btw hostel ini strategis banget, dekat tempat makan macem warung pinggir jalan, kalau mau ke mall tinggal nyebrang ke Bugis Junction, jalan ke kanan kiri memang pusat kota, dekat MRT dan halte bus.
Setelah mandi dan solat, jalan lagi dengan misi cari halte bus SBS Transit 170 yang menurut salah seorang blogger letaknya di antara Queen St dan Sultan St. Tapi kok kalo lihat di peta, kedua jalan itu ga nyambung? Waduh..coba jalan aja lah sama kakak. Teng tong..kejauuuuuhan banget. Ketemu haltenya yang letaknya itu dekat dari MRT Bugis. Untunglah di tiap halte ada peta jalur semua bus di Singapore jadinya enak kalo cari rute. Balik ke hostel lewat Bugis St yang kalo malam banyak jual souvenir. Beli kaos Sin gambar ipin..maklum fangirl S$ 4 yang murah aja buat ganti baju besok :p

22.00
Mampir Starbucks beli hot choco S$ 6.20 patungan sama kakak, duit mepet. Ooh kakak adalah penyelamat, bikin aku naik derajat bisa beli hot choco gini di Sin. Selesai minum, beresin meja sendiri dan buang gelas kertasnya ke tempat sampah, lovely. Btw tadi tuh mampir buat cari WiFi eh Ternyata bisa ngenet pake Singtel. Kan aku dapat free data, itu bisa buat ngenet. Lumayan juga nih, registrasi buat BIS juga dapat data untuk Internet.

23.00
Balik hostel, ngantuk, besok harus berangkat pagi buat balik ke Malaysia.
Thank you, Allah.

MAYDAY project day 4: Malaysia - Singapore

Friday, May 25, 2012
15 Mei 2012

3.30
Again, sepagi ini sudah sampai tujuan, terminal Larkin, Johor Bahru. Duduk manis depan McD yang terang bersama kawan kawan tak dikenal yang senasib nunggu bus pagi. Terminal ini mirip indonesia, terbuka dan kurang bersih, loketnya banyak ke berbagai jurusan hingga ada tur ke Batam dan Bandung.

5.00
Ada antrian panjang apa tuh? Ternyata antrian bus SBS Transit 170 Johor Bahru ke Singapore. Weh, isinya orang orang berangkat kerja. Ikut antri, bayar pake duit karena ga punya kartu ez link, bikin macet antrian. Ga paham saat kondektur nanya, go weh? Go weh? Sambil ketawa-tawa. Lately aku nyadar dia nanya go where? Naik bus dg tujuan Mustafa center RM 2.20 meski ga tau busnya lewat situ apa ga, nanti turun mana, yang penting naik dulu lah nyebrang ke Sin.

05.30
Antri imigrasi Malaysia. Buset..suasananya kayak di stasiun Bogor tiap subuh, orang kerja lintas negara gini rameeee banget dan terburu buru padahal subuh aja belom! Turun bus, imigrasi, naik bus. Antrinya masyaallah luar biasa. Sempat salah turun eskalator, seharusnya dari imigrasi ke kiri, bukan kanan. Naik bus 170 lagi, tiket disimpan baik baik buat bukti bayar.
Nyebrang jembatan perbatasan, turun imigrasi Singapore, isi form, ditanyai berapa hari, nginep di mana, tujuannya apa, naik bus 170 lagi.
Good morning, Sin!

Jumping into the river

07.15
Sampai Woodland, ujungnya Sin. Nanya penumpang kalo ke Mustafa center turun mana? Kata dia masih lama..

08.00
Ngantuk, takut bablas, nanya ke cewe india cara ke Mustafa center. Katanya, turun shelter little india bareng dia nanti lanjut bus lain, oke.

08.30
Sampai little india. Disuruh naik bus 66/67 ke Sri Srinivasa Perumal (cek di mbah gugel dulu sebelum nulis ini, beneran lupa!) Hahaha..dia lancar banget ngomongnya, aku harus baca berkali kali peta di halte bus.

08.45
Naik bus 67, ga ada uang pas buat bayar, sopirnya sebel. Aku lupa nama shelter bus tujuan dan uangku pecahan gede. Sri sri sri sri...haha..belibet ngomong ke sopir. Trus aku bilang, mau ke mustafa center dia baru paham. Hahah..kocak banget pagi itu. Hari pertama di Sin. Busnya langsung dijalanin aja, aku duduk di belakang sopir. Di shelter kedua, busnya berhenti, aku disuruh turun dan ditunjukkan jalan ke Mustafa. Biar malu tapi gratis naik bus, toh belum tentu ketemu lagi :p Btw shelter Sri Sri itu tadi letaknya ga gitu jauh dari little india dan sebenarnya aku bisa jalan kaki dari situ, oh andai aku tahu..

09.00
Nanya orang di Sin lebih sulit dibanding di Hat Yai. Di sini orang bisa english tapi sok sibuk >,< nyasar dikit, sampailah di Mustafa center. Ada janji dengan kakak buat ketemu di sini. Beneran yaa Mustafa ini toko serba ada yang sesungguhnya. They sell what you think! Segera cari simcard Singtel supaya bisa aktifkan bb S$ 15. Penjualnya nanya tentang pesawat Sukhoi yang baru baru ini kecelakaan parah nabrak Gunung Salak. Wih jadi berita internasional tuh.

09.10
Mau cari masjid Angola, eh ketemu kakak di jalan. Akhirnya ada teman setelah mbolang 3 hari. Lega bisa ngomong Jawa :p, ada yang fotoin, heheh Thank Bro! Sarapan..prata yang mirip roti cane/maryam, ayam, minumnya es kelapa muda. Alhamdulillah dibayari kakak, ahe!

Oh ini toh Merlion
10.00
Ke MRT terdekat, top up ez link S$ 10, kartu buat naik kendaraan di Sin supaya ga ribet cari receh. Naik MRT mau ketemu Merlion yang wajib dikunjungi kalo ke Sin. Ibaratnya belum diakui ke Sin kalo belum ketemu Merlion. MRT arah city hall, ikut kakak aja yang udah hafal. Di sana foto foto sampe mati gaya. Ada view Esplanade, Marina Bay Sand (yang iklannya aku liat trus di TV kabel), Singapore Flyer. Untungnya Merlion lagi ga renovasi. Yang renovasi yang kecilnya, aman..
Di taman seberangnya Merlion ada anak sekolah yang latihan mau buat show. Acaranya gede, panggungnya dari peti kemas, wih seru. Kata kakak, di sini sering ada acara kecil yang digedein, jago lah narik wisatawan.

The Story of Merlion
12.00
Naik MRT lagi ke Bugis. Enak nih pake ez link, taruh di dompet udah bisa terdetect di mesinnya. Tinggal tempel ke mesin tiap masuk keluar stasiun. Orang orang di sana ada yang taruh di gantungan leher, saku, macem udah jadi bagian dirinya gitu. Sampai Bugis, keluar Bugis Junction trus cari hostel yang udah aku pesan sebelumnya. Namanya Cozy Corner Guesthouse. Letaknya pas depan Bugis junction, di lantai 2. Check in, bayar buat besok juga, jadinya total nginep di sini 2 hari. Buat twin room isi 2 kasur terpisah, AC dan fan, S$ 50/room/day. Lumayan murah buat harga di Sin. Kamarnya di lantai 4, hosh..hosh.. Kamarnya segitu doang tapi lumayan lah, dan ada kasur!! Benda yang sudah lama tak ku jumpai. Tepaaaar! Ga bereaksi waktu diajak kakak buat lanjut jalan jalan.
Btw yang agak risih tuh depan kamar isinya kasur kasur berpenghuni. Entah dorm udah penuh sampe ditaruh di luar macem teras gini atau gimana. Ga enak lah wara wiri harus lewatin mereka.


14.00
Bangun, badan kaku, kaget ketemu kasur mungkin. Akhirnya bisa mandi, ketemu air segar. Suatu nikmat yang jarang disyukuri karena telah menjadi kebiasaan. Berhubung saya ini akhirnya mandi setelah sekian lama, ini adalah nikmat Allah yang luar biasa. Kamar mandinya tiap lantai ada 4 shower dan 1 WC. Buat lantai 4 mandinya di lantai 3. Ga rebutan dan lumayan bersih. Kelar mandi otw ke Funan Digitallife Mall, jalan kaki aja dari hostel. Tujuan utama perjalanan ke Sin adalah bertemu baby Troy di Funan!!! Love Love Love this! Lanjut ke Orchard rd, naik MRT turun di Somerset. Solat di masjid AL falah yang bersih dan luas mirip AL falah di surabaya. Mampir 7 11 beli minum, air mineral yang paling murah S$ 2.40 mereknya 7 11, ambil deh. Ke Lucky Plaza beli oleh oleh di toko yang kata kakak paling murah. Letaknya di lantai 2, tokonya bernuansa coklat, yang jual tante rambut pendek jago dagang. Kaos 3 biji S$ 28, tempelan kulkas 5 biji S$ 10. Di Plaza ini penjualnya banyak orang Filipina, tampangnya mirip indo. Tipsnya, hati hati beli gadget di sini, harga murah di awal, ujung ujungnya belum termasuk tax. Di sini ada toko benda benda sulap, dipojokkan, sepi, dan scary. Boleh juga kalo beli perlengkapan halloween di sini. Btw di toko itu aku nemu gantungan HP bertuliskan namaku dan kakak. Well itu bukan suatu pertanda apapun, kebetulan saja nama kami memang nama bule :p
Capek belanja, makan dulu di food court. Ada holycow steak, nasi padang, makanan Indonesia. Buat amannya beli nasi goreng seafood aja lah di resto Padang S$ 4.

19.00
Balik ke Bugis naik MRT, pisah sama kakak. Malam ini aku nginep hostel sendirian. Coba keluar lewat dalamnya Bugis junction, nyasar! Sambil lihatin harga makanan di sana, wih emang segitu ya..living cost di Sin luar biasa. Angkanya sama dengan di Malaysia tapi currency yang bikin beda jauh kalo udah convert ke rupiah. Misal makan harganya sama 5, di Sin s$ 5, di malay RM 5. Masih terlalu awal buat tidur tapi badan ini perlu istirahat, apalagi ketemu kasur. Beresin barang barang aja trus tidur.

23.00
Good night universe! Alhamdulillah malam ini bisa tidur di kasur, ada selimut, kipas angin, AC, dan di dalam kamar..bukan terminal atau KFC.

MAYDAY project day 3: Malaysia

Thursday, May 24, 2012
14 Mei 2012

Twin Tower Petronas
04.30
Very early in the morning, oh crap! Kenapa sudah sampai KL di saat masjid dan stasiun masih tutup. Harus nunggu 6am buat LRT. Stay di KFC dulu lah, beli teh tarik dan early breakfast yang paling murah RM 4.30. Itulah mengapa ada resto yang buka 24 jam buat memfasilitasi kami yang homeless ini. Banyaaak yang tidur di KFC atau warung india depan Pudu Sentral, KL.

05.45
Jalan ke Masjid Jamek, solat subuh, numpang rebahan sekalian mandi kalo sempat.

07.00
Pagar masjid mau ditutup, diusirlah aku dan para musafir ini. Oh no! Belum mandi..gagal! Kenapa masjid ga 24 jam sih kayak di Indo? Fastfood dan 711 aja buka 24 jam.

07.05
Luntang lantung di stesen masjid jamek. Ke toilet, cuci muka, sikat gigi, guyur wangi-wangi, bodo teuing dilihatin orang-orang yang lagi antri toilet. Pagi ini ke KLCC deh, LRT masjid jamek - KLCC RM 1.60. Coba naik sampai ujung stesen trus pretending jadi yang nyetir kereta, berasa film 3D.

08.00
Foto foto di Petronas twin tower. Ngene tok ae loh tapi promo icon yang hebat. Gantian foto sama cowo dari China yang baru lulus kuliah di singapore. Disempritin security karena naik tembok demi dapat foto yang full body! Jarang jarang kan om...

09.30
Makan burger KFC di dekat halte KLCC. Cheese egg bun enak, mungkin karena lapar juga ya. Minumnya soya milk yang beli di thai. Super kenyang! Awalnya mau ke petrosains di  dalam mall suria klcc tapi hitung ongkos mending buat oleh oleh aja deh.

10.00
Lanjut KLCC - KL sentral RM 1.60 naik LRT
KL sentral - Bandar Tasik Selatan RM 1  naik komuter jadul yang tetap bersih. Ruang tunggunya aja yang suram.

11.30
Bandar Tasik Selatan ke Terminal Bersepadu Selatan di seberangnya. TBS ini tempat kalo mau naik bus ke arah selatan Malaysia. Tepatnya gede dan bersiiih. Ada layar yang berisi tujuan dan jam keberangkatan, jadi penumpang bisa pilih yang pas. Beli tiketnya di loket yang melayani penjualan semua bus, bukan per armada bus. Setelah dapat tiket, penumpang ke waiting room di lantai 2, banyak kursi dan bersih. Mantablah terminal ini.

12.35
Naik Mayangsari (bukan artis) ke Melaka Sentral RM 10. Seatnya isi 27, lumayan lega.

Suasana UNESCO Heritage: Melaka
14.30
Sampai Melaka Sentral. Di sini terminal bus antar kota maupun dalam kota. Solat, rapikan tas, titip di penitipan bag RM 3 yang buka 9am till 9pm. Jadi ketergantungan dengan penitipan bag nih, supaya pundak ga tersiksa si 7kg dan jalan jalan bisa lebih bebas.

Trishaw di Melaka
Pernikahan a la Melaka
15.00
Ada peta jurusan bus dalam kota tapi ga tau tujuan mau ke mana. Kenalan sama turis dari Thai berdua yang bisa english. Dibantu oleh orang lokal, naik bus nomor 17 aja bayar RM 1. Busnya seperti bus dalam kota di Jakarta, sudah usang, seperti bus 67 Senen - Blok M. Sopirnya sudah tahu tampang turis macem kita diturunin di UNESCO heritage Melaka kota tua dekat Dataran Merdeka. Banyak spot foto di sana, ada peta jalur tempat tempat yang perlu dikunjungi. Kalo mau simpel bisa naik trishaw alias becak yang udah dihias kembang kembang, perjam RM 40, keliling dan masuk musium juga. Turis Thai naik itu, aku jalan kaki aja deh..banyak waktu di sini. Ada pak becak di sana yang jago marketing. Dia langsung tahu kalo temanku itu dari Thai. Karena ga bisa bahasa Thai, dia keluarin buku yang udah ada tulisan bahasa Thai dan bahasa-bahasa lainnya (english, mandarin, japanese, etc) yang isinya buat menjelaskan keistimewaan keliling kota naik trishaw. Jagoooo! Pak becak udah kerja puluhan tahun jadi dia udah ngerti turis-turis.
Menara Taming Sari
Buku Bahasa Si Abang Becak

Di Melaka ada Christ church, victoria's fountain, St Paul church, menara tamingsari, musium macem macem yang letaknya berdekatan bayar RM 5 buat 5 musium. Hampir tutup tapi aku coba aja masuk musium itu. Horor! Sepi..sendirian keliling musium yang penuh boneka peraga, hiii.. Ga sampe 5 musium aku keluar aja deh. Jalan ke Jongker Walk daerah chinatown yang penuh toko barang antik dan batik, lihat lihat aja. Kebanyakan toko sudah tutup karena sudah sore sekitar 6pm. Balik ke pinggir sungai Melaka, beli cendol mix alias es dawet RM 2. Di sekitar situ ada yang jual souvenir seperti topi, kaos, gantungan kunci, tempelan kulkas dengan harga yang sulit ditawar. Kayaknya udah kompakan nih mereka dengan fix price segitu.

St Paul statue

18.50
Naik bus 17 lagi..balik ke Melaka sentral RM 1.50. Nunggunya di depan mall dataran merdeka. Karena jalannya cuma 1 arah, jadi naik bus ini sampe ke Ujong Pasir (tujuan akhir) trus puter balik ke Melaka sentral. Ujong Pasir ini letaknya beneran di ujung! Masuk ke perumahan penduduk yang jalannya sempit dengan bus segede itu trus dia puter balik deh, gileeee. Oh ya waktu nanya tempat nunggu bus, ketemu TKI devisa negara. Bertiga dari Jawa semua, senang deh melihat mereka dalam keadaan baik.

19.30
Sampai Melaka sentral, ambil tas, cari bus ke Johor Bahru dengan harapan Ada bus tengah malam ke JB trus lanjut bus ke Singapore. Teng tong..ga ada jadwal yang match. Ke JB paling malam 8pm, artinya bakal tidur di terminal JB sambil nunggu bus ke Sin paginya atau bermalam entah di mana di Sin. Ga jadi deh, balik KL aja trus berangkat dari sana ke JB. Naik Metrobus RM 9.20 ke Terminal Bersepadu Selatan (TBS). Sepi..bisa selonjoran di bus.

22.00
TBS deui..beli tiket ke Sin RM 39 dengan duit mepettt. Ceroboh!! Ga recheck waktu petugasnya confirm tiket, yang dibeli malah bus pukul 22.10 insted of 23.59 dan baru nyadar pas pukul 23.00 setelah solat dan charge HP. Whaaaaa am in the middle of nowhere, duit cekak, dan ketinggalan bus :((
Melangkah gontai ke kaunter tiket, coba komplain, ga bisa, beli lagi deh kali ini ke JB aja karena ringgitnya tinggal dikit. Bus Five Stars TBS-JB RM 31. Galau..keluar toilet ada orang yang heboh mau pinjam duit karena urgent. Hooo,saya melancong, kurang ringgit, dan entah siapa ini mau pinjam uang, lha gimana bayarnya.. RM 78 ringgit pula. Maaf, Bu.
Menghilangkan kegalauan dengan beli potato chips RM 1.80, makan sambil nunggu bus.

23.55
Naik bus Five Stars,  ga dapat selimut, dinginnya emaaaak. Btw kagum dengan supir bus malam ini, nyetir sendiri, santai, ga pake kondektur, ga merokok, ga pake dengerin musik dangdut pantura..
Berusaha tidur dengan nyenyak di tengah kegalauan, besok pagi ketemu singapore!

MAYDAY project day 2: Malaysia - Thailand - Malaysia

Wednesday, May 23, 2012
13 Mei 2012
05.00
kumpulin paspor sambil istirahat di resto gede. Dari pihak bus yang isikan kartu imigrasi. Turun buat cuci muka, capek duduk.

06.30
imigrasi malaysia di Bukit Kayu Hitam. See you malay!

-----
Golden Mermaid, Samila Beach
06.15 LT (GMT +7)
cek imigrasi Thailand. Ditanya stay di mana, di kartu imigrasi tertulis "hotel", kurang jelas. Aku bilang malam balik ke malay, oke tulis "today back".

08.00
sampai kantor KBES langsung beli tiket balik ke KL, 400 Baht. (seharusnya aku bisa nitip tas gede ini di sini, numpang mandi, trus lanjut jalan-jalan supaya ga riweuuuuh)

08.30
 ke Hat Yai Nai alias reclining buddha naik ojek 40 baht (kurang nawar nih). Foto foto, sepiii.

Hat Yai Nai
nih tampak belakang
08.45 
mau ke Samila Beach di Songkhla, susahnya komunikasi. Untung sebelumnya udah simpen foto tempat yang dituju, tinggal ditunjukin deh. Meski gitu orang yang ku tanya baik banget, antar sampai tempat ojek dan make sure ojeknya antar aku. Naik ojek sampe nemu angkot (mobil AC) tujuan Songkhla 20 baht. Angkotnya pun antar sampe TKP padahal bukan rutenya 30 baht. Dari Hat Yai ke Songkhla sekitar 30 menit, udah beda daerah. Cara bayar pun unik. Penumpang meletakkan uang di mangkuk plastik kecil yang dikelilingin di kursi penumpang. Semuanya harus jujur, bayar sesuai tarif 30 baht. Nanti supir hitung total uang. Kalo ada yang bayarnya kurang atau lebih gimana ya tahunya siapa yang salah bayar, hmm..
Sampai Samila, aku minta tolong tuliskan dalam bahasa Thai tujuan kalau mau balik ke Hat Yai, jadi nanti kalo naik angkot tinggal tunjukkan tulisan yang aku sendiri ga tau cara bacanya --" supirnya super baik deh! Meski selama perjalanan ngomongin aku ke penumpang lain, ga ngerti mereka ngomong apa.

Tale of Cat and Mouse

Namanya pantai, ya panas. Beli coconut ice cream 30 baht, sebut saja es puter pake ketan, nangka, roti, dll. Pantainya sepi dan kurang bagus. Ada burung dara yang ngumpul dikasi makan oleh pengunjung. Di sini ada golden mermaid buat objek favorit foto. Konon di pantai ini ada kucing dan tikus yang kejar-kejaran memperebutkan mutiara hingga tenggelam dan mereka berubah menjadi pulau tikus dan pulau kucing. Ada juga anjing yang menengahi kedua binatang tersebut menjadi pulau anjing yang letaknya terpisah dari Samila beach. OK, kelar keliling..ke tempat oleh oleh. Sayangnya ga ada yang khas dari Samila, cuma kalung atau hiasan dari kerang. Makan nasi dulu deh, pesen nasgor udang dan air mineral 50 baht. Menunya pake huruf Thai semua +__+ eh orangnya bisa bahasa melayu, untunglah.

Coconut ice cream
Welcome to Samila Beach

Di Samila Beach
11.30
Bingung cara balik ke Hat Yai. Nanya ke pos polisi eh sepi. Ada cewek, pegawai hotel situ yang mau pulang, ga bisa english juga. Tunjukin kertas dari sopir angkot aja, kata dia nanti naik tuk tuk bareng (pake bahasa Tarzan). Tuk tuk ga ada yang lewat, jadinya aku dan mbak tadi naik ojek bertiga!! Haha..bisa ditangkap polisi nih kalo di Indo. Jadilah abang ojek yang baru mandi, mbak yang pulang kerja, dan saya yang belum mandi ini naik ojek motor ke pangkalan angkot dekat pasar, 20 baht. Lanjut naik angkot ber-AC ke Hat Yai 30 baht sampe ketiduran..
Turun di terminal bus Sai Mai di Hat Yai. Ternyata tulisan dari sopir angkot itu "road to Sai Mai" nama terminal itu. Titip tas dulu, 40 baht. Terus lanjut mandi di toiletnya, mumpung bisaaa 2 baht. Seger! Solat di prayer room dekat situ (salah kiblat dong). Jalan jalan di sekitar terminal sambil keringkan handuk. Banyak toko elektronik dan tour travel. Ke 7 11 beli minum, cari yang ada logo halal 20.75 baht. Makan lagi padahal masih kenyang, mumpung nemu warteg dekat terminal. Nasi ayam telur dan minum teh tarik yang beneran ditarik 55 baht. Kenyaaang, ngadem di prayer room. Thailand panasss.

15.00
Kenalan sama dua orang muslimah di prayer room, mahasiswa di Hat Yai dan Bangkok. Ngomongnya campur melayu, english, dan tarzan! Awalnya cuma nanya cara ke kantornya KBES tempat bisku berangkat, eh diantar sampe TKP naik tuk tuk, dibayarin pula! Alhamdulillah.. Komunikasi dengan mereka lebih banyak ketawanya karena ga ngerti mau ngomong apa, haha.. Cuma bisa Kob Khun Kaa (Thanks), Mei (no), Kaa (yes). Sampai KBES office, titip tas trus belanjaaa. Diantar sampe pasarnya, dekat situ tinggal jalan kaki. Saat pamitan, dia bilang semoga kita dipertemukan kembali oleh Allah. Amin!
Sekitar kantornya KBES ada mall gede dan tempat jual souvenir. Tas kain 150 baht, gantungan kunci 20 baht. Mau beli kaos, uangnya ga cukup, rata rata 150 baht. Beli minum buat bekal perjalanan 15 baht.

19.00
Naik double decker, seat di lantai atas, horeee! Leaving to KL. Btw dapat air minum juga loh dari KBES.

20.35
Imigrasi Thailand, see you!

---------

21.50 LT (GMT+8)
Padahal cuma beda semeter tapi waktunya udah beda sejam. Hello again malaysia! Stempel paspor dan scan fingerprints.
Zzz lets fall asleep, KL masih besok pagi.
Alhamdulillah Thailand terlewati meski cuma 1 hari. Penduduknya sangat ramah dan niat banget membantu. Aku pasti kembali ke sini, ke Krabi, Phi Phi, Phuket, sampai Bangkok. Pasti!

MAYDAY project day 1: Surabaya - Kuala Lumpur

Tuesday, May 22, 2012
FYI currency rate-nya:
1 MYR = Rp 3040,-
1 THB = Rp  306,-
1 SGD = Rp 7450,-

12 Mei 2012

08.50 
flight AA dari SUB ke KUL. Cap pertama dari imigrasi sudah ada di paspor. Dilarang membawa cairan termasuk air mineral lebih dari 100ml. Untung minumku sudah habis. Airport tax Rp 150.000,- solat dhuha dulu sambil nunggu masuk ke ruang tunggu, biar lebih manteb! Bismillah.

12.30 LT (GMT +8) 
mendarat di LCCT, KL, Malaysia. Ooh ini toh luar negeri. Btw baru tau juga LCCT stands for Low cost carrier terminal. Cari lokasi skybus yang ada di ujung LCCT, jauh dan gerah. Naik bus, lupa ga print tiket skybus, terpaksa bayar lagi RM 9. Duduk di sebelah cewe melayu, namanya Mirah. Masih kuliah di Shah Alam. Kami ngobrol banyak, sekalian aku nanya tentang Malaysia. Perjalanan skybus dari LCCT ke KL Sentral sekitar 45-60 menit via highway. Di mana-mana ada konstruksi dan kondominium. Mostly penduduk di KL yang crowded ini tinggal di rumah susun, condo, dan apartemen.
Sampai KL Sentral, naik eskalator ke atas. Tempatnya gede! Di tengahnya ada booth yang menjual baju, obat, alat elektronik, dsb. Lapar dan haus, beli air minum RM 1.40 dan roti coklat RM 2.40. Solat dulu sekalian cuci muka biar seger. Dhuhur di sini 1pm lewat. Setelah itu makan chicken burger di McD RM 3.30 sambil mikir mau ke mana ya.. Okelah masjid jamek aja.
Lihat orang gimana cara beli tiket LRT di vending machine. Pencet token sehala, stesen tujuan, jumlah orang, masukan uang, ambil koin biru dan kembaliannya. Keren! Wondering ada orang di dalam mesin :p KL Sentral ke Masjid Jamek RM 1.30. Ketemu orang Jakarta yang mau ke masjid jamek. Ikut aja lah. Mereka bertiga, ayah ibu anak. Lumayan ada teman ngobrol. Si ibu ini lagi cari calon mantu, berasa diinterogasi deh. Umur berapa? Kerja di mana? Sama siapa ke sini? Aslinya mana? La la la...
Sampai masjid jamek, istirahat dulu. Lanjut ke daerah masjid india, bukan buat solat lagi tapi lihat kerudung. Di sana pusat grosir kerudung. Kalau mau murah belinya 1 kodi. Setelah dihitung, lebih murah di tanah abang atau ITC. Modelnya juga biasa aja. Btw bawa tas 7kg masuk keluar toko yang sempit lumayan juga ya, hehe. Setiap Sabtu di daerah masjid india rameee karena ada semacam bazar. Ditraktir martabak dan kebab oleh keluarga baik itu, alhamdulillah rezeki.
Sudah sore, kami berpisah. Aku mau ke Pudu Sentral untuk melanjutkan perjalanan malam ke Hat Yai, Thailand. Mereka mau belanja ke Petaling street. Beli air minum 1,5L RM 2 merek Bleu (paling murah).

Masjid Jame' KL, Malaysia

Masjid Jame', KL














19.30 

Mau ke Pudu Sentral aja pake nyasar, eh foto dulu di depan Muzium Telkom yang sudah tutup. Lanjut ke Pudu Sentral yang tinggal lurussss aja dari masjid jamek. Beli tiket bus KBES jurusan Kuala Lumpur - Hat Yai yang aslinya RM 45 berhasil ditawar (sambil melas) jadi RM 40. Mbak yang jaga cantik dan baik hati. Love you, mbak!
Solat dulu di surau yang adem dan bikin ngantuk. Tasnya ga boleh dibawa masuk surau, nitip deh. Bus masih 2 jam lagi, coba jalan-jalan di sekitar Pudu sambil cari Petaling St mumpung tas ada di penitipan bags, hehe.
Masuk Kesturi Walk, pasar seni. Macet di daerah situ. Beli postcard RM 1, Keychain isi 6 RM 10 (ada ya RM 5, 10, 50 bergantung kualitas).
Balik ke surau yang udah tutup. Ibu yang jaga marah kayaknya, nungguin tasku, hehe. Bayar RM 0.50 buat penitipan tas. Ke toilet RM 0.30.

Kesturi Walk, KL

22.30 
naik konsortium bas ekspress semenanjung (www.kbes.com.my) seatnya legaaa, isi sekitar 24 seat. Naiknya dari platform 19. Tidur dulu..

Asik juga jalan sendiri, sampe keringetan, kalo capek ya berhenti. Sinyal hp juga mantab di sini, mumpung masih free roaming 3 hari.

Alhamdulillah hari pertama selesai dan saya masih hidup. Whatever will be, will be.

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,